Dalam
seluruh literatur manapun di dunia ini yang berkaitan dengan Yesus atau Isa
Al-Masih, telah sepakat bahwa Yesus lahir dari seorang perawan suci bernama
Maria (Maryam). Akan tetapi demi memenuhi gagasannya, Matius menafikkan garis
keturunan Yesus melalui bapak tirinya, Yusuf, suami Maria. Ini sesuatu yang
menggelikan, bagaimana mungkin seseorang yang bukan darah dagingnya
"dipaksa" mengikuti garis keturunan Yusuf demi menyambung tali
keturunan dari Daud hingga Abraham?
Singkatnya,
Jesus TIDAK memiliki gen dan darah Yusuf tapi oleh matius di paksa agar Jesus
menjadi keturunan Daud untuk sebuah kepentingan yang akan kita bahas di depan
nanti.
Berikut
ini "silsilah Yesus" menurut Matius:
1:1.
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Abraham > Ishak > Yakub > Yehuda > Peres
> Hezron > Ram > Aminadab > Nahason > Salmon > Boas > Obed
> Isai > Daud
> Salomo > Rehabeam > Abia > Asa > Yosafat > Yoram > Uzia
> Yotam > Ahas > Hizkia > Manasye > Amon > Yosia (Ketika
pembuangan ke Babel) > Yekhonya > Sealtiel > Zerubabel >Abihud
> Elyakim > Azor > Zadok > Akhim > Eliud > Eleazar > Matan
> Yakub > Yusuf > Yesus.
1:17
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai
Daud, empat
belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas
keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Perhatikan!!! Matius 1:17, Matius mengulang-ulang menekankan
3 rangkaian yang masing-masing terdiri atas 14 keturunan. Jika dijumlah
nama-nama tersebut, jumlahnya adalah 41 keturunan, yang seharusnya 42 keturunan
jika mengacu pada Matius 1:17 (salah satu rangkaian tersebut berjumlah 13
keturunan). Dari sini saja Matius sudah keliru menuangkan gagasannya.
Mengapa
Matius membuat-buat 3 rangkaian yang masing-masing berjumlah 14 keturunan?
Jawabannya mudah saja, yaitu sandi numerologis pada huruf-huruf bahasa Ibrani
pada abad pertama Masehi.
Sandi
numerologisnya terletak pada kata "DAWUD" atau "DAVID". Mengingat
huruf Ibrani tidak mengenal vokal, yang ada hanyalah konsonan, maka kata
"DAVID" tersebut dalam teks Ibraninya adalah "DVD". Dari
sini dapatlah dipecahkan yaitu bahwa huruf "D" adalah huruf ke-4
dalam urutan abjad Ibrani, sedangkan huruf "V" adalah huruf ke-6,
sehingga kata "DVD" berarti 4 + 6 + 4 = 14. Jadi, angka 14 inilah
yang menjadi inspirasi dan gagasan Matius untuk penyebutan "14 keturunan"
dalam Matius 1:17 di atas.
Padahal,
sebagaimana dapat dibaca, Perjanjian Lama menyebutkan bahwa keturunan Daud yang
menjadi raja adalah: (1) Salomo, (2) Rehabeam, (3) Abia, (4) Asa, (5) Yosafat,
(6) Yoram, (7) Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, (10) Azarya (Uzia), (11) Yotam,
(12) Ahas, (13) Hizkia, (14) Manasye, (15) Amon, (16) Yosia, (17) Yoyakim, dan
(18) Yekhonya. Jadi, ada 18 keturunan sebelum pembuangan orang-orang Yehuda ke
Babel. Namun demikian, demi memenuhi gagasannya sebagaimana dijelaskan di atas,
pengarang Matius menghilangkan 4 nama: (7) Ahazia, (8) Yoas, (9) Amazia, dan
(17) Yoyakim agar berjumlah "14 keturunan", sehingga sesuai dengan gagasannya
ketika mengarangnya.
Kalau
ada yang bilang MM ngarang, silakan buka kitab Perjanjian Lama 1 Tawarikh
3:10-17 dan hasilnya akan terlihat sebagai berikut :
Salomo
> Rehabeam > Abia > Asa > Yosafat > Yoram > Ahazia > Yoas > Amazia > Azarya > Yotam > Ahas
> Hizkia > Manasye > Amon > Yosia > Yoyakim > Yekhonya > Sealtiel (1 Tawarik 3:10-17)
Silakan
bandingkan dengan tulisan Matius berikut:
Salomo
> Rehabeam > Abia > Asa > Yosafat > Yoram > Uzia > Yotam
> Ahas > Hizkia > Manasye >
Amon > Yosia > Yekhonya > Sealtiel (Matius 1:7-12)
Inilah
bias/distorsi Matius yang pertama dalam "injil"-nya. Jelas sekali,
pengarang Matius ingin menciptakan pandangan bahwa oleh karena keyakinan umat
Yahudi tentang "mesias" yang diidam-idamkan kedatangannya itu akan
datang dari keturunan Daud, maka Matius membuat daftar "silsilah
Yesus" dengan "memaksakan" garis keturunan Yesus melalui bapak
tirinya, Yusuf, untuk menyambung tali keturunan hingga Daud. Secara vulgar, Matius
membuat "injil"-nya dengan permulaan ayat yang menyatakan bahwa Yesus
anak Daud (ayat 1 di atas).
Logika
termudah, Anak tiri tidak bisa disebut sebagai anak kandung sebab dia tidak
memiliki Gen dan Darah ayah tirinya. Sebab itulah, TIDAK ADA ALASAN untuk
mengatakan bahwa Jesus adalah keturunan Daud dari ayah tirinya yang bernama
Jusuf.
Kesimpulan
: Dari cara penulisan Matius yang tidak jujur, maka bisa di pastikan bahwa
Matius sedang membuat suatu misi tertentu untuk menyesatkan banyak Manusia.
Allahu
‘alam,
Catatan
ini akan di lanjutkan ke halaman berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar