Illustrasi Jesus lahir di Kandang domba |
Artikel ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya...
2:9. Setelah
mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang
mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas
tempat, di mana Anak itu berada.
2:10 Ketika mereka
melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat
Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka
tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas,
kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena
diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah
mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Para Majus berangkat menuju Betlehem mengikuti Bintang Timur
yang jatuh tepat di tempat bayi Jesus berada. Kemudian para Majus masuk ke
dalam rumah dan mempersembahkan persembahan kepada bayi itu.
Sekilas memang tidak ada masalah dengan cerita tersebut.
Lain halnya jika dibandingkan dengan kisah Jesus yang dilahirkan di kandang
domba karena kehabisan rumah penginapan yang di tulis oleh Lukas berikut :
Ia melahirkan seorang
anak laki-laki, anaknya yang sulung. Anak itu dibungkusnya dengan kain, lalu
diletakkan di dalam palung berisi jerami;
sebab mereka tidak mendapat tempat untuk menginap. [Lukas 2:7]
Mungkin para Evangelis akan berkilah bahwa “mungkin saja
Maria dan bayi-nya sudah pindah ke rumah seorang warga ketika Majus datang”.
Boleh saja berpendapat begitu, namanya juga pembelaan. Tapi dalam film-film
Natal selalu menggambarkan bahwa baik gembala maupun penengok-penengok lainnya
berdatangan ke kandang domba dengan salju turun sebagai background-nya.
Yang aneh, Matius tidak pernah menuliskan bahwa saat itu
Jusuf dan Maria sedang dalam perjalanan dari Galilea menuju ke Betlehem untuk
mengikuti sensus yang dilakukan Kaisar Augustus. Kesan yang ditangkap MM, Maria
memang tinggal dan melahirkan di kampung halamannya sendiri yaitu Betlehem.
Alasannya?
1. Mustahil Maria yang hamil tua melakukan perjalanan sejauh
itu.
2. Mustahil orangtua Maria mengizinkan anaknya melakukan perjalanan
jauh disaat ia hamil tua.
3. Jusuf menikahi Maria, dan ini Mustahil dilakukan dalam
perjalanan, di daerah oranglain. Apalagi tidak diceritakannya kedua orangtua
Maria dalam perjalanan, menjadi tanda tanya besar bagaimana pernikahan itu
terjadi.
Zaman dahulu sudah ada hukum Musa dan mungkin hukum adat
tentang perkawinan, sangat mustahil sekali di lakukan di tengah perjalanan.
Dan sejak itu kita jadi bertanya, tanya apakah Jusuf jadi
ikut sensus atau tidak....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar