Jumat, 31 Juli 2015

ALLAH SANG PENIPU ULUNG

Tidak ada komentar:
Artikel kali ini saya mau membahas sebuah syubhat yang mengatakan bahwa “Allah adalah sebagai penipu ulung”. Artikel ini pernah saya buat 7 Maret 2010 ketika membantah catatan seorang Kristen dalam akun facebooknya.

Alhamdulillah, berkah dari pertanyaan-pertanyaan aneh itu otak saya mulai digunakan untuk merenungkan maksud yang tertulis baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits sehingga saya bisa membuat analisa-analisa sendiri, meski mungkin kebanyakan bertentangan dengan penjelasan ulama yang lebih mu’tabar tapi minimalnya saya pernah punya keinginan untuk berfikir.

Berikut ayat-ayat yang sering dijadikan syubhat untuk menuduh bahwa Allah sebagai “Penipu yang ulung”

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Qs. Ali imran : 54)

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (Qs. Anfaal : 30).

Ada beberapa ayat senada namun inti kalimatnya seperti itu.

Mereka (Kristen) mungkin sama seperti saya, hanya mengandalkan terjemahan Al-Qur’an untuk memahaminya namun sayangnya mereka menggunakannya bukan tujuan mencari kebenaran melainkan mencari kelemahannya sehingga ayat yang jelas saja menjadi sangat kompleks dan seolah-olah sulit difahami.

Saya pernah bertanya, dalam hal apa Allah pernah meakukan penipuan. Mereka menjawab : “Jesus yang jelas menurut sejarah disalib, oleh Allah ceritanya dimanipulasi dengan membuat rupa oranglain menjadi seperti Jesus kemudian orang itu di salibkan. Siapa orang itu? Dan apa kesalahannya sehingga harus menjalani salib?” dan seterusnya....

Benarkah demikian?

Lebih baik kita perhatikan ayatnya yang saya cetak biru “Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya”.

Pembalas tipu daya, BUKAN pembuat tipu daya, kan?

Yang namanya membalas tidak harus dengan cara yang sama, tonjok balas tonjok, hina balas hina atau tipu balas tipu. Tapi bisa dengan hal lain...

Saya buat satu contoh ketika Orang Quraisy bersepakat untuk membunuh Rasulullah. Mereka sudah mengepung rumah Nabi dengan membawa berbagai macam senjata tajam. Allah tidak membiarkan tipudaya orang Quraisy berhasil. Jika orang Quraisy itu punya rencana, maka Allahpun memiliki rencana sendiri, kemudian Dia buat tidur orang-orang yang mengepung rumah Nabi sehingga Nabi pun selamat dari pembunuhan itu dan hijrah menuju Madinah.

Itu salah satu contoh cara Allah membalas tipu daya mereka. Baik ayat sebelumnya atau sesduahnya tidak ada diceritakan bahwa Allah membalas tipudaya musyrik dengan tipuan lagi. Seharusnya penuduh tau itu...

Allahu ‘alam, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top