Jumat, 29 April 2016

DANIEL 9:24-27

4 komentar:
Tergoda juga untuk menanggapi Bukti Kebenaran Alkitab yang di tulis oleh situs tersebut. Menurut dia kesimpulannya sangat unik dan tidak bisa disamakan dengan Alqur’an, ucapan Konghucu, ramalan Nostradamus, dll..

Buat saya sih nggak ada masalah, toh itu keyakinan dia. Cuma karena Al-Qur’an (kitab agama saya) disebut-sebut, maka saya pun tergelitik untuk menanggapinya. Mudah-mudahan bermanfaat untuk siapapun yang membacanya.

1. Nubuat yang tergenapi

Menurut penulis blog ini, Alkitab sangat mengagumkan sebab berisi banyak nubuat (ramalan-ramalan) yang digenapi secara spesifik. Salah satunya Nubuat dalam kitab Daniel 9:24-27 yang kemudian hari digenapi oleh Yesus.

Berikut isi Kitab Daniel 9:24-27

Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus. (Daniel 9:24)

Penjelasan : 

70x7=490 Masa.

Tuhan telah membuat ketetapan untuk kota Yerusalem, bahwa 490 Tahun kemudian Tuhan akan melenyapkan kefasikan, mengakhiri dosa, menghapuskan kesalahan, mendatangkan keadilan, menggenapkan penglihatan nabi-nabi.
Ket : MASA di sini ukurannya tidak jelas apakah Hari, Minggu, bulan atau Tahun. Saya mengambil yang terpanjang yaitu Tahun.

Dalam Alkitab KJV disebut seventy weeks atau 70 minggu.

Dalam Alkitab BIS disebut tujuh puluh tahun.

Nggak jelas, mana yang benar sebab sudah tidak aneh... masing-masing versi Alkitab memiliki informasi yang berbeda-beda, tergantung mood penerjemahnya (mungkin)

Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. (Daniel 9:25)

Penjelasan :

Fahami!!! 7x7=49 Tahun sejak firman ini diucapkan, maka Yerusalem akan dipulihkan HINGGA kedatangan seseorang yang diurapi. Artinya, 49 tahun kemudian setelah Tuhan membuat Nubuat ini, Yerusalem akan mulai dipulihkan. Berarti orang yang diurapi itu datang 441 Tahun kemudian setelah Yerusalem mulai dipulihkan.

Pertanyaannya : Ketika Yesus lahir (datang), Apakah Yerusalem sedang atau sudah dalam masa pemulihan? Bukankah justru waktu Yesus lahir kondisi Yerusalem sedang kacau dan terjadi penindasan oleh bangsa Romawi. Kalau merujuk nubuat Daniel, harusnya ketika Yesus lahir, kondisi Yerusalem sudah pulih donk!!

Apakah Yesus lahir atau datang tepat 490 Minggu atau 490  Tahun setelah Daniel menuliskan nubuat itu dalam kitabnya? Jika Yesus datang setelah 490thn kematian Daniel, berati nubuat ini digenapi oleh yesus. TAPI kenyataannya, Daniel wafat 6 SM (600 tahun sebelum kelahiran Yesus) berarti ada selisih 100tahun dari nubuat yang tertulis. Dan tentu saja ini tidak digenapi oleh Yesus.

Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. (Daniel 9:26)

Setelah 62x7=434 Tahun, Yerusalem selesai dibangun dan pulih dari keterpurukannya. Namun ada bangsa yang tidak senang melihat Yerusalem berdiri lagi sehingga Raja dan rakyat bangsa itu menyerang untuk menghancurkan kembali Yerusalem. Namun Raja dan rakyatnya itu dimusnahkan oleh air bah.

Nah lho... kerajaan mana yang raja dan rakyatnya di musnahkan oleh air bah ketika zaman Yesus gara-gara ingin menghancurkan Yerusalem? Nggak ada kan? Berarti nubuat ini TIDAK COCOK dengan Yesus.

Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu. (Daniel 9:27)

Raja yang mau menghancurkan Yerusalem itu membuat perjanjian berat dengan penduduk Yerusalem selama 7 tahun untuk tidak melakukan korban sembelihan dan korban santapan.

Nah lho Raja mana yang begini ketika Yesus ada? Nggak ada kan? Berati ini nubuat BUKAN untuk Yesus.

Menurut www.sarapanpagi.com Raja itu adalah Yesus yang akan menghilangkan ritual korban sembelihan Yahudi. Padahal Raja yang dimaksud Daniel 9:27 mengacu pada Raja yang menyerang Yerusalem, BUKAN merujuk pada Yesus. 

Lagipula, perjanjian larangan penyembelihan korban ini Cuma 1x7 = 7 Tahun saja. Bandingkan dengan orang Kristen saat ini yang sama sekali menghilangkannya lebih dari dua ribun tahun bahkan mungkin hingga hari kiamat.

Satu hal lagi, Yesus tidak pernah membuat perjanjian apapun dengan penduduk Yerusalem selama hidupnya. Apalagi isi perjanjian tersebut sangat memberatkan bagi penduduk Yerusalem.

Kesimpulan

Apa yang ditulis oleh pemilik blog tersebut tak ubahnya seperti omong kosong. Dia hanya memungut sepotong-potong ayat yang menurutnya cocok dengan diri Yesus, kemudian membuang ayat-ayat lain yang dianggap tidak cocok dengan diri Yesus. Dan tentu saja ini tindakan yang TIDAK FAIR!!!! Menyalahi aturan dari sebuah cara menafsirkan.

Walaupun situs www.sarapanpagi.com  mengatakan orang yang diurapi sama dengan mesiakh dalam bahasa Ibrani, namun kita sudah membuktikan di atas bahwa nubuat tersebut sama sekali TIDAK COCOK dengan diri Yesus. Kemungkinan mesias-mesias selain Yesus yang menggenapinya namun tidak diceritakan oleh Bible (lihat kitab-kitab yang hilang). Dan jika kita googling pun, tidak ada penjelasan kapan Yerusalem pulih seperti sebelum kedatangan Nebukadnezar. Bahkan disebagian blog yang saya baca, di tulis : “janji tuhan pasti akan terlaksana” artinya, penulis itu pun masih menunggu penggenapan Yerusalem pulih.

2. Ketepatan Sejarah Yang Unik

Penulis blog Nubuat Kuno begitu bangga mengatakan bahwa tidak ada penemuan arkeolog yang menyanggah pernyataan Alkitab dst’a....

Menurut saya, penulis blog ini kurang membaca, atau bisa jadi dia pernah membaca Cuma pura-pura tidak melihat karena kalau menulis terlalu jujur rasanya repot juga bagi kepercayaannya sendiri.

Saya tidak akan terlalu banyak memberi contoh untuk hal ini. Namun perlu direnungkan baik-baik... bagaimana Tuhan dalam Alkitab menciptakan semesta dalam waktu 6 hari, kemudian menciptakan Adam yang wafat di usia 1000 tahun, lahir Nuh yang wafat 950Tahun, kemudian anak Nuh sekian tahun dan seterusnya.

Jika kita jumlahkan seluruh generasi dari usia Adam, usia Nuh, Usia anak Nuh hingga generasi Yesus Kristus. Maka bisa dihitung usia semesta ini tidak lebih dari 1 juta Tahun (bahkan mungkin tidak sampai 300ribu Tahun). Padahal ilmuwan-ilmuwan dunia menyatakan bahwa semesta ini sudah tercipta lebih dari milyaran tahun.

Nah lho... apa masih mau bilang bahwa tidak ada ahli yang menyanggah isi alkitab?

Mengenai usia semesta menurut Al-Qur’an bisa di lihat disini.

3. Ketepatan Ilmiah

Penulis blog dengan bangga hati mengatakan bahwa Alkitab memuat hal-hal yang berbau sains modern. Tentu yang nama sains modern adalah ilmu pengetahuan yang tidak diketahui masa lampau namun baru ditemukan beberapa tahun belakangan ini oleh para ilmuwan, baik dengan menggunakan alat modern maupun yang baru sebatas teori. 

Anehnya, penulis Blog tersebut tidak berani menjadikan “proses penciptaan semesta” dalam Alkitab sebagai contoh bukti sains modern tulisannya. Padahal proses penciptaan semesta berada di awal Kitab miliknya, yaitu kitab Kejadian. Mungkin dia lupa, atau mungkin dia tahu ketidak konsekwenan proses penciptaan semesta dalam Alkitab, sehingga ia menghindari hal ini dalam tulisannya.

Namun, dia menulis beberapa contoh sains modern dalam Alkitab sebagai berikut :

A. Bulatan Bumi 

Yang menciptakannya bertakhta di atas bulatan bumi, penduduknya tampak kecil seperti belalang. Ia membentangkan langit seperti kain, dan memasangnya seperti kemah untuk didiami. (Yesaya 40:22)
Penulis Blog Nubuat Kuno begitu bangga dengan ayat ini, sebab menurut pemikirannya alkitab menyebut bahwa Bumi itu Bulat dan ayat ini sesuai dengan penemuan ilmuwan saat ini yang mengatakan bahwa bumi itu bulat.

Untuk hal ini saya Cuma ingin mengingatkan, bahwa dulu ada beberapa ilmuwan dihukum mati oleh gereja disebabkan teori Geosentris yang mereka kemukakan. Sebut saja Nicolaus Copernicus, Gelileo Galilei, dan lain-lain. 

Faham nggak maksud saya?

Betul!!! Kalau Alkitab mengatakan bahwa bumi itu bulat, kenapa para ilmuwan itu dihukum mati oleh gereja lantaran mengemukakan teori bahwa bumi itu bulat? Dimana salahnya? Dan ironisnya, hukuman mati itu diberikan gereja Cuma dengan alasan bahwa teori mereka bertentangan dengan pemahaman gereja (Alkitab). Nah Lho...

Ada 2 kemungkinan dalam hal ini.

1. Gereja tidak tau kalau ada ayat Bible yang mengatakan bumi itu bulat 

2. Gereja mengedit alkitab, dan bumi di tuliskan bulat itu sekarang-sekarang hehe... sementara dulu ditulisnya Bumi Datar.

Penduduknya tampak kecil seperti belalang = Entah dari sudut mana Tuhan melihat penduduk bumi kecil-kecil seperti belalang. Sebab kalau dilihat dari bulan malah manusia nggak keliatan saking kecilnya.

Ia membentangkan langit seperti kain, dan memasangnya seperti kemah = coba bayangkan kain seperti kemah. Lalu coba bentangkan kain diatas sebuah bola volly, apakah permukaan bawah bola volly terdapat kain yang dibentangkan? 

Tidak!!! Artinya, teori langit seperti bentangan kain kemah sangat tidak mendasar. Apalagi kalau kita lihat tenda pada umumnya berbentuk segitiga, harus di kasih tiang dan tali. Sementara langit?

 “Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, (Qs. Ar’Rad : 2)

B. Keluasan Yang Nyaris Tak Terhingga Dari Alam Semesta

Setinggi langit di atas bumi, setinggi itulah pikiran-Ku di atas pikiranmu, dan jalan-Ku di atas jalanmu. (Yesaya 55:9)

Setinggi langit dan bumi adalah sebuah ukuran jarak. Jadi darimana penulis blog tersebut bisa menyimpulkan keluasan yang tak terhingga? Jika kekuasaan Tuhan diukur jaraknya antara langit dan bumi, berarti kekuasaan Tuhan ada batasnya donk. Dia tidak bisa lebih tinggi dari langit dan tidak bisa lebih rendah daripada bumi.

“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Qs. Al-Ikhlas : 4)

C. Hukum kekelan massa dan energi

Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. (2 Petrus 3:7)

Jadi menurut ayat ini, saat ini langit dan bumi dipelihara Tuhan dari amukan api yang akan menghancurkannya nanti.

Berbeda dengan Alqur’an bahwa kehancuran langit dan bumi bukan hanya karena api. Melainkan gunung-gunung yang beterbangan menjadi seringan kapas, gempa bumi, air lautan yang meluap, langit yang robek, benda-benda angkasa yang berjatuhan (dalam pandangan manusia bumi), dll... 

Dan rasa-rasanya, tidak ada hubungannya deh antara 2 Petrus 3:7 dengan teori hukum kekekalan massa dan energi -_-

D. Siklus Hidrologis

Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.  (Pengkhotbah 1:7)

Okelah saya setuju dengan ayat ini, karena tidak bertentangan dengan kenyataan yang ada. Namun sangat aneh kalau hal ini dianggap sains modern sebab orang zaman Adam pun sudah tau bahwa sungai mengalir ke laut tanpa harus menggunakan google map, google earth dan sejenisnya.

Coba bandingkan dengan Alqur’an berikut : Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing (Qs. Ar-Rahman 19-20).

Selain bahasanya indah, juga mengandung sains modern yang benar-benar sains, bukan teori sungai mengalir ke laut. Tapi ternyata jika dua lautan bertemu, airnya tidak pernah tercampur. Orang dulu tau bahwa air laut itu asin, tapi siapa tau, bahwa jika ada 2 laut bertemu maka kadar keasinan masing-masing laut tersebut tidak sama dan tidak tercampur satu sama lainnya. Belum lagi penemuan api dibawah air, penemuan sungai tawar dibawah laut yang semuanya ditulis oleh Al-Qur’an dan pada saat itu tidak ada orang yang mengetahuinya, dan baru diketahui akhir-akhir ini.

Masihkah mau bilang bahwa Alkitab tidak bisa disamakan dengan Alkitab?

Oh ya, tadi saya katakan Pengkhotbah 1:7 tidak ada masalah. Tapi kita lihat ayat-ayat sebelumnya yang sepertinya di sembunyikan oleh penulis blog tersebut : 

Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. (Pengkhotbah 1:5)

Batul matahari terbit dan terbenam dalam pandangan manusia. Hanya saja kalimat “lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit” seolah memberi gambaran pada kita bahwa Matahari itu mengelilingi bumi. Dan kalimat buru-buru ini seolah matahari mengatur dirinya sendiri yang bisa saja telat dari jadwal terbitnya.

Berikut menurut Al-Qur’an tentang astronomi :

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Qs. Yassin : 39-40)

Menurut Alqur’an, Allah telah menetapkan waktu-waktu, garis edar dan segalanya terhadap Bulan dan Matahari sehingga keduanya tidak akan saling dahulu mendahului dan tentunya tidak ada yang buru-buru karena takut telat terbit. 

Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. (Pengkhotbah 1:6)

Ini lebih aneh lagi sebab angin bisa berhembus darimana saja, kemana saja. Tidak ada patokan harus selalu ke selatan kemudian berputar ke utara terus menerus.

E. Jumlah Bintang Yang Sangat Banyak

Seperti tentara langit tidak terbilang dan seperti pasir laut tidak tertakar, demikianlah Aku akan membuat banyak keturunan hamba-Ku Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Aku." (Yeremia 33:22)

Bintang banyak mah bukan termasuk pengetahuan sains modern. Sebab orang zaman dulu pun tahu, mereka bisa melihat dengan mata telanjang ke atas langit tanpa harus menggunakan alat-alat canggih.

Tuhan akan membuat banyak keturunan Daud sebanyak bintang dan sebanyak pasir di lautan...
kita tidak tahu ada berapa trilyun pasir dilautan jumlahnya, tapi tahun ke tahun manusia bisa dihitung melalui sensus. Dan seluruh penduduk bumi saat ini tidak mencapai 1 trilyun. Artinya keturunan daud masih bisa dihitung.

F. Hukum entropi yang semakin meningkat

Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. (Mazmur 102:25)

Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah; 102:26)

Tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan. (Yesaya 102:27)

Saya malah jujur bingung, ayat ini kolerasinya apa dengan Hukum entropi dan sains modern.

Dari yang saya baca, entropi adalah ukuran dari gangguan dalam sistem yang mengandung energi atau informasi. Semakin sedikit keteraturan sebuah sistem, semakin besar entropi yang dimiliki.

Orang bodoh pun tahu (selama dia punya agama), bahwa semua akan lenyap tapi Tuhan akan tetap ada. Dan ini bukanlah teori sains. Sains adalah sesuatu yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Lha kalo membuktikan kekekalan Tuhan, harus dengan alat apa? Mikroskop? Teropong? Google Map?

G. Sirkulasi Atmosfer

Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. (Pengkhotbah 1:6)

Mending baca ini deh artikel Sirkulasi Atmosfer disini dan disini biar tidak terkecoh oleh klaim penulis blog Nubuat Kuno. Dan diatas sudah saya katakan bahwa angin bisa bertiup darimana dan kemana saja. Tidak ada penjelasan sains yang mengatakan bahwa angin selalu bertiup ke selatan, kemudian berputar ke utara secara terus menerus.

H. Medan Gravitasi

Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan. (Ayub 26:7)

Membentangkan utara di atas kekosongan (TR)

Allah membentangkan langit, di atas samudra (BIS).

Kedua terjemahan ini berbeda, entah mana yang benar. Tapi yang jelas, langit terbentang bukan hanya diatas samudera. Kita pun yang berada di atas daratan bisa melihat langit yang terbentang.

Dan menggantungkan bumi pada kehampaan = kalimat menggantungkan disini, tentu secara logika harus menggunakan tali. Berbeda dengan kalimat “Allah menempatkan bumi di ruang hampa”. Tapi apapun teori yang ditulis penulis Blog Nubuat Kuno, ternyata semesta ini memiliki Massa.. dan mengatakan semesta adalah ruang hampa adalah kesalahan cek disini www.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat 

Berikut Al-Qur’an menceritakan tentang Gravitasi

Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (Qs. Ar-Rahman :7-8)

Maksudnya, Allah telah meninggikan penciptaan langit, dan dia menciptakan keseimbangan (yang di konotasikan dengan neraca) supaya kamu tidak melampui keseimbangan tersebut.

Keseimbangan disini tentulah gaya Gravitasi. Bayangkan kalau Allah tidak menciptakan keseimbangan setelah langit diciptakan, tentu benda-benda langit akan saling bertabrakan, dan bumi pun kemungkinan sudah lama hancur.

Supaya kamu tidak melampaui keseimbangan itu, artinya supaya masing-masing berada di tempatnya. Dan kita lihat bagaimana bumi, matahari, bulan dan bintang-bintang tertata rapi tidak jatuh meski tidak digantung dengan tali, tidak telat dari waktu ia berotasi dan sebagainya.

Silakan bandingkan, kedua ayat yang berada dalam Alkitab dan Al-Qur’an di atas, mana yang lebih cocok dikatakan mengandung sains? Meski benar orang zaman dulu pun tahu bahwa benda-benda langit tertata rapi dan seimbang, tapi mereka tidak mengetahui bahwa di balik rapinya tatanan benda-benda langit ternyata ada semacam gaya yang menopang ke kokohan tatanan itu, yaitu Gaya Gravitasi. Dan gaya gravitasi ini baru diketahui akhir-akhir ini oleh para ilmuwan.

I. pentingnya darah bagi kehidupan

Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa. (Imamat 17:11)

Menurut Bible, nyawa sebuah makhluk ada dalam darahnya. Padahal banyak orang mati mendadak dalam keadaan tidak kekurangan darah setetes pun. Jadi sungguh tidak logis sekali mengatakan bahwa nyawa makhluk ada dalam darahnya, meski memang nyaris tidak ada seekor makhluk pun hidup tanpa darah.

Dan lucu sekali jika ada kalimat “malaikat mencabut nyawanya” di artikan dengan, “Malaikat mengambil darahnya” apalagi malaikat menghisap darahnya (emangnya Vampire?).

Darah memang penting bagi kelangsungan hidup suatu makhluk, tapi darah bukanlah nyawa sebab Tumbuhan pun tetap hidup meski tidak memiliki darah. Dan perlu digaris bawahi bahwa Tumbuhan pun adalah makhluk Tuhan. Dan jika ada manusia mati, dia tidak akan bisa hidup lagi meski berkantong-kantong darah dimasukkan ke dalam tubuhnya.

KESIMPULAN

Sebenarnya masih ada beberapa point yang ditulis penulis Blog Nubuat Kuno, tapi saya sudah terlalu panjang menulis. Jadi, insya Allah kapan-kapan saya sambung kalau ada waktu.

Saya sebetulnya tidak ingin membantah teori yang ditulis penulis blog Nubuat Kuno, sebab itu argumen pribadinya tentang kitab sucinya dan tentang agamanya. Mau ia tafsirkan kemana pun Alkitabnya, itu hak dia. Namun keberaniannya menyebut-nyebut Al-Qur’an dalam teorinya telah menggugah saya untuk benar-benar melakukan perbandingan. Dan hasilnya bisa kita lihat seperti di atas.

Bila ada tulisan saya yang dirasakan kurang adil, silakan membantahnya di kolom komentar dengan baik.

Allahu ‘alam...

4 komentar:

  1. Agama samawi (Yahudi, Nashrani dan Islam) memiliki aqidah yang sama dalam geosentrisme, yaitu, bumi diam sementara matahari dan benda-benda langit lainnyalah yang mengelilingi bumi sehari-semalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kita membaca sejarah silam kegerejaan, banyak ilmuwan dihukum sebab teori geosentri. artinya, ada ketidak sesuaian antara ilmu pengetahuan dan agama kala itu. Allahu 'alam

      Hapus
  2. Yang saya tahu, yang dihukum adalah yang mengajarkan heliosentrisme. Contoh, Copernicus dan Galileo. Tidak ada ternukil dari sejarah kegerejaan yang dihukum adalah yang mengajarkan geosentrisme.

    BalasHapus
  3. Saya pernah membaca bahwa heliosentris dan geosentris adalah teori satu paket yang teorinya saling berlawanan.

    BalasHapus

 
back to top