Sabtu, 11 Juli 2015

JESUS KE MESIR

Tidak ada komentar:


2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."

2:14 Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,

2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

Tulisan ini lanjutan dari tulisan yang berjudul “Rumah atau Kandang Domba?”. Biar jelas, silakan baca dari tulisan awal MM.

Setelah orang Majus pergi, malaikat menjelma di depan Jusuf agar membawa Jesus dan Maria ke Mesir, dan jangan kembali sebelum diperintahkan oleh Tuhan sebab Herodes berniat membunuh bayi itu (Jesus). Kemudian Jusuf melarikan diri ke Mesir...

Timbul pertanyaan lanjutan

1. Jusuf membawa Maria dan bayi-nya ketika dalam perjalanan (menuju tempat sensus), tentu tidak masuk akal sebab bagaimana pun Jusuf harus izin kepada orangtua Maria.

2.  Membawa bayi merah dan wanita nifas (baru melahirkan) menuju Mesir menjadi hal yang sulit dicerna sebab jauh-nya perjalanan dan medan yang kering. Kalau sekarang ada mobil atau pesawat terbang, dulu?

Mari kita bandingkan dengan kisah yang ditulis oleh Lukas berikut :

Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan. [Lukas 2:22]

Untuk mengingatkan kembali : “Tuhan menyuruh Jusuf jangan kembali dari Mesir sebelum diperintahkan”. Tapi kenapa waktu pentahiran Jusuf membawa Jesus ke Yerusalem? Memang berapa usia bayi ketika pentahiran?

Mari kita buka dalam hukum Musa berikut :

Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apapun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya. [Imamat 12:4]

Apologeter Kristen ada yang nekad bilang : “Kan bisa saja Jusuf kembali dari Mesir sebentar untuk pentahiran ini”

Maka MM katakan, itu alasan yang sangat tidak logis, sebab perjalanan ke Mesir saja butuh waktu beberapa bulan perjalanan. Lalu bagaimana mau melakukan pulang pergi? Apalagi dikatakan oleh Matius sendiri menulis bahwa ia baru kembali setelah Herodes mati dan di gantikan oleh anaknya, Arkhelaus (kurang lebih ketika usia Jesus 4 tahun). 

Lukas sendiri menulis : “Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. [Lukas 2:39]

Lukas dengan gamblang menulis bahwa Jesus lahir di Betlehem, kemudian 33 hari (masa pentahiran) dibawa ke Yerusalem, setelah pentahiran Jesus dibawa kembali ke kediamannya di Nazareth.

Lalu siapa yang berbohong? Matius atau Lukas?

Entahlah, yang jelas Matius menulis perjalanan Jesus ke Mesir hanya untuk membuat-buat sebuah Nubuat yang katanya cocok untuk Jesus.

Dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." [Matius 2:15]

Benarkah itu nubuat untuk Jesus?

Lagi-lagi Matius membuat khayalan, sebab selain ceritanya berbeda dengan Lukas. Kalimat "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Bukanlah sebuah kalimat Nubuat yang biasanya dimulai dengan kata “akan, bakal” yang menunjukkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.

Sepertinya Matius mencomot ayat berikut dari Perjanjian lama : “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. [Hosea 11:1]

Dan ayat itu sama sekali TIDAK menunjukan sebuah nubuat, tapi menceritakan kedurhakaan orang-orang Israel pada waktu itu. Silakan lihat ayat-ayat Hosea selanjutnya
Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung. [Hosea 11:2]

Jika memaksa bahwa itu untuk Jesus maka Evangelis harus menjelaskan hal-hal yang sudah MM tulis diatas. Dan jika dijelaskan dalam satu perikop, jelas yang dipanggil itu seseorang yang durhaka. Tentu saja mereka tidak akan mengakui kalau Jesus adalah sosok durhaka yang membuat korban bakaran untuk Ba’al.

Juga perhatikan huruf “a” kecil dalam Hosea, tiba-tiba di ganti dengan huruf “A” besar oleh Matius untuk memberi kesan bahwa nubuat ini digenapi oleh Jesus, jelas kecurangan kecil ini menyesatkan siapa saja yang membacanya tanpa kejelian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top