2:13. Setelah
orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam
mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan
tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan
mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14 Maka Yusuf pun
bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke
Mesir,
2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes
mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
"Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
Tulisan
ini lanjutan dari tulisan yang berjudul “Rumah atau Kandang Domba?”. Biar
jelas, silakan baca dari tulisan awal MM.
Setelah
orang Majus pergi, malaikat menjelma di depan Jusuf agar membawa Jesus dan
Maria ke Mesir, dan jangan kembali sebelum diperintahkan oleh Tuhan sebab
Herodes berniat membunuh bayi itu (Jesus). Kemudian Jusuf melarikan diri ke
Mesir...
Timbul
pertanyaan lanjutan
1.
Jusuf membawa Maria dan bayi-nya ketika dalam perjalanan (menuju tempat
sensus), tentu tidak masuk akal sebab bagaimana pun Jusuf harus izin kepada
orangtua Maria.
2. Membawa bayi merah dan wanita nifas (baru
melahirkan) menuju Mesir menjadi hal yang sulit dicerna sebab jauh-nya
perjalanan dan medan yang kering. Kalau sekarang ada mobil atau pesawat
terbang, dulu?
Mari
kita bandingkan dengan kisah yang ditulis oleh Lukas berikut :
Dan
ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke
Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan. [Lukas 2:22]
Untuk mengingatkan kembali : “Tuhan menyuruh Jusuf jangan
kembali dari Mesir sebelum diperintahkan”. Tapi kenapa waktu pentahiran Jusuf
membawa Jesus ke Yerusalem? Memang berapa usia bayi ketika pentahiran?
Mari kita buka dalam hukum Musa berikut :
Selanjutnya tiga puluh tiga
hari lamanya perempuan itu harus tinggal
menantikan pentahiran dari darah
nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apapun yang kudus dan tidak boleh ia
masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya. [Imamat 12:4]
Apologeter Kristen ada yang
nekad bilang : “Kan bisa saja Jusuf kembali dari Mesir sebentar untuk
pentahiran ini”
Maka MM katakan, itu alasan
yang sangat tidak logis, sebab perjalanan ke Mesir saja butuh waktu beberapa
bulan perjalanan. Lalu bagaimana mau melakukan pulang pergi? Apalagi dikatakan
oleh Matius sendiri menulis bahwa ia baru kembali setelah Herodes mati dan di
gantikan oleh anaknya, Arkhelaus (kurang lebih ketika usia Jesus 4 tahun).
Lukas
sendiri menulis : “Dan setelah selesai semua yang harus
dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke
kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. [Lukas
2:39]
Lukas
dengan gamblang menulis bahwa Jesus lahir di Betlehem, kemudian 33 hari (masa
pentahiran) dibawa ke Yerusalem, setelah pentahiran Jesus dibawa kembali ke
kediamannya di Nazareth.
Lalu
siapa yang berbohong? Matius atau Lukas?
Entahlah,
yang jelas Matius menulis perjalanan Jesus ke Mesir hanya untuk membuat-buat
sebuah Nubuat yang katanya cocok untuk Jesus.
Dan tinggal di sana
hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan
oleh nabi: "Dari Mesir
Kupanggil Anak-Ku." [Matius 2:15]
Benarkah
itu nubuat untuk Jesus?
Lagi-lagi
Matius membuat khayalan, sebab selain ceritanya berbeda dengan Lukas. Kalimat
"Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Bukanlah sebuah kalimat Nubuat yang
biasanya dimulai dengan kata “akan, bakal” yang menunjukkan sesuatu yang akan
terjadi di masa depan.
Sepertinya
Matius mencomot ayat berikut dari Perjanjian lama : “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia,
dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. [Hosea 11:1]
Dan
ayat itu sama sekali TIDAK menunjukan sebuah nubuat, tapi menceritakan
kedurhakaan orang-orang Israel pada waktu itu. Silakan lihat ayat-ayat Hosea
selanjutnya
Makin Kupanggil mereka,
makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada
para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung. [Hosea
11:2]
Jika
memaksa bahwa itu untuk Jesus maka Evangelis harus menjelaskan hal-hal yang
sudah MM tulis diatas. Dan jika dijelaskan dalam satu perikop, jelas yang
dipanggil itu seseorang yang durhaka. Tentu saja mereka tidak akan mengakui
kalau Jesus adalah sosok durhaka yang membuat korban bakaran untuk Ba’al.
Juga perhatikan huruf “a” kecil
dalam Hosea, tiba-tiba di ganti dengan huruf “A” besar oleh Matius untuk
memberi kesan bahwa nubuat ini digenapi oleh Jesus, jelas kecurangan kecil ini
menyesatkan siapa saja yang membacanya tanpa kejelian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar