Kamis, 19 November 2015

MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI AL-QURAN (6)

Tidak ada komentar:













26. Tidak ada pelindung selain Allah (Qs. 2:107, 29:22). 

Hal ini bertentangan dengan: Qs. 41:31 malaikat berkata: "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat." Peranan malaikat adalah sebagai pengawas dan penjaga (Qs. 13:11, 50:17-18). Malaikat adalah pengawas pekerjaan manusia (Qs. 82:10).

JAWABAN MM : Untuk yang kesekian kalinya, para pencari kesalahan al-Qur’an membuat pernyataan-pernyataan yang nyeleneh seolah mereka kurang begitu fasih berbahasa Indonesia. MM katakan demikian karena sudah berkali-kali mereka tidak memahami apa yang mereka katakan sendiri.

Tidak ada pelindung selain Allah, ini benar dan diakui oleh siapapun yang mempercayai adanya Tuhan! Tapi ketika ada seorang ibu berkata kepada anaknya, "Ibu akan melindungimu, nak?" siapapun akan faham bahwa kalimatnya itu tidak melebihi ucapan Tuhan. Ini hanyalah persoalan konteks.

Begitupun ketika para malaikat berkata dalam ayat berikut,

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. (Qs. Fushilat : 31)

Kapasitas malaikat disitu sama seperti ungkapan ibu tadi kepada anaknya yang senantiasa menjaga serta mengawasi kehidupan manusia atas titah dari sang Raja (Allah). Dengan demikian, kita tidak bisa mempersamakannya.

 

27. Apakah semua yang ada di langit dan bumi tunduk kepada Allah? Ya (Qs. 30:26). 

Hal ini bertentangan dengan: Ternyata Iblis tidak tunduk kepada Allah (Qs. 7:11, 15:28 -31, 17:61, 20:116, 38:71-74, 18:50), bahkan orang-orang Non-Muslim pun menolak taat dan tunduk kepada Allah Muslim sampai hari ini!

 

JAWABAN MM : Tunduk kepada Allah disini maksudnya adalah tunduk pada ketetapannya, bukan pada persoalan keimanan.

Soal keimanan manusia diberi pilihan sebebas-bebasnya, tetapi manusia tidak akan bisa melawan ketetapan yang telah Allah gariskan. Misalnya; sakit, bertambah tua, terkena musibah, bahkan siapapun tidak akan bisa lari jika hari kematiannya tiba.

Begitupun matahari, bulan, bintang, mereka tunduk dengan cara beredar sesuai dengan yang sudah Tuhan gariskan untuknya. Kita tidak pernah mendengar bahwa Matahari dan bulan gantian jadwal untuk terbit, kan?

Begitupun Ikan, ia tunduk dengan ketetapan Tuhan untuk hidup di dalam air. Gunung, tumbuhan, dan semuanya berjalan dengan ketetapan yang sudah digariskan Tuhan. Bukan begitu?

Inilah yang dimasud tunduk dalam ayat itu. Adapun keingkaran dan kedurhakaan manusia dalam masalah ketaatan, telah Allah singgung sendiri dalam firman-Nya (al-Qur’an).

 

28. Apakah Allah mengampuni dosa syirik? Tidak (Qs. 4:48, 4:116). 

Hal ini bertentangan dengan: Dosa syirik adalah dapat diampuni (Qs. 4:153). Dosa syirik adalah dapat diampuni (Qs. 25:68-71).

JAWABAN MM : Dosa syirik yang tidak diampuni menurut Qs. An-Nisaa: 48 adalah ketika di hari pengadilan. Adapun dosa syirik yang dilakukan semasa hidup, masih bisa diampuni selama nyawa belum lepas dari badan. Hal ini terbukti ketika orang-orang kafir yang menyekutukan Tuhan, kemudian masuk Islam, maka Allah mengampuni seluruh dosa-dosanya.

Kelak di akhirat, ketika Allah menghitung setiap perbuatan manusia selama hidupnya, maka Allah akan mengampuni segala dosa. Adapun dosa karena menyekutukan Tuhan tidak akan diampuni, dan ia akan abadi di dalam neraka. Sementara orang-orang yang masuk neraka karena telah berbuat dosa (selain syirik), maka suatu saat Allah akan mengeluarkannya dari neraka tersebut sebagai isyarat bahwa Ia telah mengampuni dosa-dosa orang tersebut.

 

29. Siapakah yang mewahyukan al-Qur’an? Allah sendiri (Qs. 53:2-18). 

Hal ini bertentangan dengan: Yang mewahyukan Alquran adalah Roh Kudus (Qs. 16:102, 26:192-194). Yang mewahyukan Alquran adalah para malaikat (jamak dalam bahasa Arabnya) (Qs. 15:8). Yang mewahyukan Alquran adalah Jibril (Qs. 2:97). Bertentangan kah?

JAWABAN MM :  Penjelasan tentang ini telah ditulis sebelumnya, bahwa surah an-Najm : 2-18 menceritakan seorang malaikat yang mendatangi Muhammad untuk menyampaikan wahyu. Jadi anggapan bahwa Allah sendiri yang menyampaikan wahyu adalah anggapan yang keliru disebabkan minimnya pemahaman terhadap teks al-Qur’an.

Adapun ayat selanjutnya...

Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Qs. An-Nahl : 102)

Secara bahasa ruhul quds artinya ruh yang suci yang mengisyaratkan bahwa yang menyampaikan bukanlah seorang manusia, tetapi berupa ruh yang pribadinya tidak memiliki niat untuk durhaka kepada Tuhannya, dalam hal ini adalah malaikat.

Demikian pula yang disebutkan oleh ayat lainnya,

Dan sesungguhnya al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ruh al-Amin (Qs. Al-Anbiya : 192-193)

Secara bahasa ruhul amin artinya ruh yang bisa dipercaya yang mengisyaratkan bahwa yang menyampaikan wahyu itu bukanlah manusia, melainkan berupa ruh yang pribadinya sangat bisa dipercaya sehingga mustahil ia melakukan pengkhianatam kepada Tuhannya, dalam hal ini adalah malaikat.

Adapun ayat selanjutnya yaitu surah al-Hijr ayat 8 tidaklah membicarakan malaikat yang menurunkan al-Qur’an. Disana diceritakan bahwa orang-orang kafir mempertanyakan, kenapa tidak malaikat saja yang diutus kepada mereka... Hal ini mereka katakan sebab mereka kurang meyakini Muhammad sebagai utusan karena sama-sama dari jenis manusia. Lalu Allah menjawab pada ayat ke-8,

Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh.

Maksudnya, Allah tidak pernah mengutus malaikat-malaikatnya tanpa tujuan yang jelas. Seandainya Allah mengutus apara malaikat untuk turun, maka itu untuk mengazab orang-orang durhaka. Dengan demikian, tidak ada keterangan bahwa al-Qur’an diturunkan oleh banyak malaikat dalam ayat ini.

Ayat selanjutnya merupakan ayat yang menegaskan siapa yang telah menurunkan al-Qur’an, siapa Ruh Quds dan Ruh al-Amin itu,

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Al-Baqarah : 97)

Kesimpulan : Dari ayat-ayat yang telah disebutkan, seluruhnya menyebutkan bahwa hanya ada satu malaikat saja yang menurunkan al-Qur’an, yaitu Jibril!

 

30. Apakah Ibrahim menghancurkan berhala? Ya (Qs. 21:51-59). 

Hal ini bertentangan dengan: Ibrahim tidak menghancurkan berhala, tetapi berdiam diri dan meninggalkan para penyembah berhala tersebut (Qs. 19:41-49, 6:74-83). 

JAWABAN MM : Bagaimana kejadian yang terjadi di waktu berbeda dianggap kontradiksi? Sesulit itukah mencari kelemahan dan kesalahan al-Qur’an?

Mari kita perhatikan surah al-Anbiya : 51-59 menceritakan percakapan antara Ibrahim dengan ayahnya yang pada sat itu bersama-sama dengan kaumnya menyembah berhala. Lalu Ibrahim mengancam akan menghancurkan berhala-berhala itu ketika mereka pergi. Dan Ibrahim benar-benar melakukannya.

Adapun pada surah Maryam : 41-49 menceritakan ketika Ibrahim menasehati ayanya secara khusus (berdua saja).

Allahu alam...

Klik disini untuk melanjutkan halaman ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top