26. Tidak ada pelindung selain Allah (Qs. 2:107,
29:22).
Hal ini bertentangan dengan: Qs. 41:31
malaikat berkata: "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan
akhirat." Peranan malaikat adalah sebagai pengawas dan penjaga (Qs. 13:11,
50:17-18). Malaikat adalah pengawas pekerjaan manusia (Qs. 82:10).
JAWABAN MM : Untuk yang
kesekian kalinya, para pencari kesalahan al-Qur’an membuat
pernyataan-pernyataan yang nyeleneh seolah mereka kurang begitu fasih berbahasa
Indonesia. MM katakan demikian karena sudah berkali-kali mereka tidak memahami
apa yang mereka katakan sendiri.
Tidak ada pelindung selain Allah, ini benar
dan diakui oleh siapapun yang mempercayai adanya Tuhan! Tapi ketika ada seorang
ibu berkata kepada anaknya, "Ibu akan melindungimu, nak?" siapapun
akan faham bahwa kalimatnya itu tidak melebihi ucapan Tuhan. Ini hanyalah
persoalan konteks.
Begitupun ketika para malaikat berkata dalam
ayat berikut,
Kamilah pelindung-pelindungmu
dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang
kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. (Qs. Fushilat : 31)
Kapasitas malaikat disitu sama seperti
ungkapan ibu tadi kepada anaknya yang senantiasa menjaga serta mengawasi
kehidupan manusia atas titah dari sang Raja (Allah). Dengan demikian, kita
tidak bisa mempersamakannya.
27. Apakah semua yang ada di langit dan
bumi tunduk kepada Allah? Ya (Qs. 30:26).
Hal ini bertentangan dengan: Ternyata Iblis
tidak tunduk kepada Allah (Qs. 7:11, 15:28 -31, 17:61, 20:116, 38:71-74, 18:50),
bahkan orang-orang Non-Muslim pun menolak taat dan tunduk kepada Allah Muslim
sampai hari ini!
JAWABAN MM : Tunduk
kepada Allah disini maksudnya adalah tunduk pada ketetapannya, bukan pada persoalan
keimanan.
Soal keimanan manusia diberi pilihan
sebebas-bebasnya, tetapi manusia tidak akan bisa melawan ketetapan yang telah
Allah gariskan. Misalnya; sakit, bertambah tua, terkena musibah, bahkan
siapapun tidak akan bisa lari jika hari kematiannya tiba.
Begitupun matahari, bulan, bintang, mereka
tunduk dengan cara beredar sesuai dengan yang sudah Tuhan gariskan untuknya. Kita
tidak pernah mendengar bahwa Matahari dan bulan gantian jadwal untuk terbit,
kan?
Begitupun Ikan, ia tunduk dengan ketetapan Tuhan
untuk hidup di dalam air. Gunung, tumbuhan, dan semuanya berjalan dengan
ketetapan yang sudah digariskan Tuhan. Bukan begitu?
Inilah yang dimasud tunduk dalam ayat itu.
Adapun keingkaran dan kedurhakaan manusia dalam masalah ketaatan, telah Allah
singgung sendiri dalam firman-Nya (al-Qur’an).
28. Apakah Allah mengampuni dosa
syirik? Tidak (Qs. 4:48, 4:116).
Hal ini bertentangan dengan: Dosa syirik
adalah dapat diampuni (Qs. 4:153). Dosa syirik adalah dapat diampuni (Qs. 25:68-71).
JAWABAN MM : Dosa
syirik yang tidak diampuni menurut Qs. An-Nisaa: 48 adalah ketika di hari
pengadilan. Adapun dosa syirik yang dilakukan semasa hidup, masih bisa diampuni
selama nyawa belum lepas dari badan. Hal ini terbukti ketika orang-orang kafir
yang menyekutukan Tuhan, kemudian masuk Islam, maka Allah mengampuni seluruh
dosa-dosanya.
Kelak di akhirat, ketika Allah menghitung setiap
perbuatan manusia selama hidupnya, maka Allah akan mengampuni segala dosa. Adapun
dosa karena menyekutukan Tuhan tidak akan diampuni, dan ia akan abadi di dalam
neraka. Sementara orang-orang yang masuk neraka karena telah berbuat dosa
(selain syirik), maka suatu saat Allah akan mengeluarkannya dari neraka
tersebut sebagai isyarat bahwa Ia telah mengampuni dosa-dosa orang tersebut.
29. Siapakah yang mewahyukan al-Qur’an? Allah
sendiri (Qs. 53:2-18).
Hal ini bertentangan dengan: Yang mewahyukan
Alquran adalah Roh Kudus (Qs. 16:102, 26:192-194). Yang mewahyukan Alquran
adalah para malaikat (jamak dalam bahasa Arabnya) (Qs. 15:8). Yang mewahyukan
Alquran adalah Jibril (Qs. 2:97). Bertentangan kah?
JAWABAN MM :
Penjelasan
tentang ini telah ditulis sebelumnya, bahwa surah an-Najm : 2-18 menceritakan
seorang malaikat yang mendatangi Muhammad untuk menyampaikan wahyu. Jadi
anggapan bahwa Allah sendiri yang menyampaikan wahyu adalah anggapan yang
keliru disebabkan minimnya pemahaman terhadap teks al-Qur’an.
Adapun ayat selanjutnya...
Katakanlah: "Ruhul Qudus
(Jibril) menurunkan al-Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan
(hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Qs. An-Nahl : 102)
Secara bahasa ruhul quds artinya ruh yang
suci yang mengisyaratkan bahwa yang menyampaikan bukanlah seorang manusia,
tetapi berupa ruh yang pribadinya tidak memiliki niat untuk durhaka kepada
Tuhannya, dalam hal ini adalah malaikat.
Demikian pula yang disebutkan oleh ayat
lainnya,
Dan sesungguhnya al-Quran ini
benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ruh
al-Amin (Qs. Al-Anbiya : 192-193)
Secara bahasa ruhul amin artinya ruh yang
bisa dipercaya yang mengisyaratkan bahwa yang menyampaikan wahyu itu bukanlah
manusia, melainkan berupa ruh yang pribadinya sangat bisa dipercaya sehingga
mustahil ia melakukan pengkhianatam kepada Tuhannya, dalam hal ini adalah
malaikat.
Adapun ayat selanjutnya yaitu surah al-Hijr
ayat 8 tidaklah membicarakan malaikat yang menurunkan al-Qur’an. Disana
diceritakan bahwa orang-orang kafir mempertanyakan, kenapa tidak malaikat saja
yang diutus kepada mereka... Hal ini mereka katakan sebab mereka kurang
meyakini Muhammad sebagai utusan karena sama-sama dari jenis manusia. Lalu
Allah menjawab pada ayat ke-8,
Kami tidak menurunkan malaikat
melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu
diberi tangguh.
Maksudnya, Allah tidak pernah mengutus
malaikat-malaikatnya tanpa tujuan yang jelas. Seandainya Allah mengutus apara
malaikat untuk turun, maka itu untuk mengazab orang-orang durhaka. Dengan
demikian, tidak ada keterangan bahwa al-Qur’an diturunkan oleh banyak malaikat
dalam ayat ini.
Ayat selanjutnya merupakan ayat yang
menegaskan siapa yang telah menurunkan al-Qur’an, siapa Ruh Quds dan Ruh
al-Amin itu,
Katakanlah: "Barang siapa
yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (al-Qur’an) ke
dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya
dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Al-Baqarah
: 97)
Kesimpulan : Dari ayat-ayat yang telah
disebutkan, seluruhnya menyebutkan bahwa hanya ada satu malaikat saja yang
menurunkan al-Qur’an, yaitu Jibril!
30. Apakah Ibrahim menghancurkan berhala? Ya
(Qs. 21:51-59).
Hal ini bertentangan dengan: Ibrahim tidak
menghancurkan berhala, tetapi berdiam diri dan meninggalkan para penyembah
berhala tersebut (Qs. 19:41-49, 6:74-83).
JAWABAN MM : Bagaimana
kejadian yang terjadi di waktu berbeda dianggap kontradiksi? Sesulit itukah
mencari kelemahan dan kesalahan al-Qur’an?
Mari kita perhatikan surah al-Anbiya : 51-59 menceritakan
percakapan antara Ibrahim dengan ayahnya yang pada sat itu bersama-sama dengan
kaumnya menyembah berhala. Lalu Ibrahim mengancam akan menghancurkan
berhala-berhala itu ketika mereka pergi. Dan Ibrahim benar-benar melakukannya.
Adapun pada surah Maryam : 41-49 menceritakan
ketika Ibrahim menasehati ayanya secara khusus (berdua saja).
Allahu alam...
Klik disini untuk melanjutkan halaman ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar