36. Apakah orang-orang Kristen akan ke sorga? Ya
(Qs. 2:62, Qs. 5:69) Hal ini bertentangan dengan: Orang-orang Kristen tidak
akan ke sorga (Qs. 3:85).
JAWABAN MM : (Maaf) menurut ajaran Islam, orang kristen
mutlak masuk neraka seperti yang tertulis dalam al-Qur’an yang ayatnya telah
disebutkan oleh si penanya.
Dan barangsiapa mencari agama
selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang
rugi. (Qs. Ali Imran : 85)
Lalu bagaimana dengan dengan ayat berikut
yang menyebutkan bahwa agama-agama di luar Islam pun mendapatkan pahala dari
Tuhannya, dan di akhirat mereka tidak akan bersedih?
Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi'in, siapa
saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan
kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada
mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Qs. Al-Baqarah : 62)
Ayat ini telah dijelaskan di pertanyaan
sebelumnya (Nomor 7). Jika menginginkan rincian yang lebih luas, silakan
membacanya di buku Dzulkarnain – Ya’juj dan Ma’juj dalam Perspektif Awam sebab
disana diceritakan cukup detail ketika membahas agama (keyakinan) yang dianut
oleh sosok Dzulkarnain.
37. Apakah Raja Firaun tenggelam di laut atau selamat ketika mengejar
nabi Musa dan umat Israel? Raja Firaun selamat (Qs. 10:92).
Hal ini bertentangan dengan: Raja Firaun tenggelam di laut (Qs. 28:40). Raja
Firaun tenggelam di laut (Qs. 17:103). Raja Firaun tenggelam di laut (Qs. 43:55).
JAWABAN MM : Kasus
inipun telah MM jelaskan dipertanyaan No. 31 bahwa maksud kalimat "Kami
selamatkan badan Fir’aun" adalah fisiknya, bukan ia selamat dari kematian.
38. Meminum Khamar (Arak) adalah perbuatan setan
(Qs. 5:90, 2:219).
Hal ini bertentangan dengan: Di sorga
tersedia sungai-sungai dari arak (Qs. 47:15). Di sorga tersedia sungai-sungai
dari arak (Qs. 83:22-25).
JAWABAN MM : Allah
mengharamkan arak disebabkan oleh sifatnya yang destruktif, menghilangkan
kesadaran sehingga ia berbuat di luar kesadarannya.
Yang perlu penanya ketahui, arak dunia
tidaklah sama dengan arak akhirat. Mungkin rasa dan harumnya sama (bahkan lebih
sedap), tetapi tidak memabukan, tidak menghilangkan akal peminumnya, seperti
yang tertera jelas pada ayat berikut,
Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi
khamar dari sungai yang mengalir. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi
orang-orang yang minum. Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada
mabuk karenanya. (Qs. Ash-Shafaat : 45-47)
39. Jin dan manusia, apakah diciptakan untuk
menyembah Allah atau neraka? Jin dan manusia diciptakan hanya untuk menyembah
Allah (Qs. 51:56). Hal ini bertentangan dengan: Jin dan Manusia, beberapa di
antara mereka diciptakan untuk menempati neraka jahanam (Qs. 7:179).
JAWABAN MM : Mari
kita perhatikan ayat-ayat yang dimaksud si penanya agar jelas permasalahannya.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. [Qs. 51 : 56]
Dalam ayat ini, tujuan Allah menciptkan
manusia dan jin adalah jelas untuk mengabdi kepada-Nya.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi
neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. [Qs. 7:179]
Dalam ayat ini Allah berbicara masalah konsekuensi dari perbuatan selama hidup
di dunia, tidak berbicara tujuan dari penciptaan.
40. Siapakah yang menyesatkan manusia? Setan (Qs. 4:119-120, 5:42).
Hal ini bertentangan dengan: Allah berwenang
untuk menyesatkan siapa saja yang dikehendakinya untuk disesatkan (Qs. 4:88).
Suatu bencana datangnya berasal dari sisi Allah (Qs. 4:78).
JAWABAN MM : Kasus ini telah MM jawab di pertanyaan No.
41. Salah satu dari nama Allah Muslim adalah Mahatahu (Qs. 4:24). Hal
ini bertentangan dengan: Qs. 4:142 berkata: "Sesungguhnya orang-orang
munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka." (Allah
ditipu?!)
JAWABAN MM : Untuk
menjawabnya MM beri analogi berikut, silakan pahami baik-baik...
Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap
melihat ada seorang anak nakal berbohong kepada Ayahnya bahwa ia disuruh iuran
ini dan itu oleh pihak sekolah. Tujuannya agar ia mendapatkan uang untuk
membeli sesuatu yang dia inginkan. Dalam hal ini, anak tersebut telah melakukan
siasat...
Si Ayah hanya tersenyum karena ia tahu bahwa
anaknya itu sedang berbohong. Lalu ia pun menyusun siasat agar anaknya itu jera
seperti dengan cara membawa wali kelas ke rumah atau yang lainnya.
Itulah yang dimaksud dengan kalimat "orang-orang
munafik menipu Allah" sebab pada hakikatnya orang-orang itu mengaku-ngaku
beriman saja, padahal Allah tahu bahwa mereka itu sama sekali tidak beriman.
Jadi, ayat itu tidak berbicara Allah telah tertipu karena ketidak tahuannya.
Ini hanyalah masalah kefasihan dalam berbahasa, mungkin si penanya bukan orang
Indonesia asli sehingga kesulitan memahami al-Qur’an yang sudah diterjemahkan.
“Mereka hendak menipu allah dan
orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang
mereka tidak sadar.’’ (QS. 2:9).
Ayat ini memberi penegasan bahwa Allah Maha Tahu, orang-orang munafik itu hanya ingin menipu Allah, tapi pada kenyataannya justru mereka telah menipu diri mereka sendiri sebab Allah telah mengetahui modus dan isi hati orang-orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar