Selasa, 17 November 2015

MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI AL-QUR'AN (3)

Tidak ada komentar:

Berikut adalah kelanjutan dari artikel Menjawab Kontradiksi Al-Qur’an 2 yang masih membahas seputar kesalahan al-Qur’an hasil penelitian para Debater Kristen (DK).


11. Ada berapa golongankah orang-orang yang ada pada akhir zaman? Ada 3 golongan (Qs. 56:7).

Hal ini bertentangan dengan:

A. Qs. 90:18-19 mengatakan bahwa ada 2 golongan yang ada pada hari Akhir Zaman, yaitu golongan kanan dan golongan kiri.

B. Qs. 99:6-8 juga mengatakan bahwa akan ada 2 golongan yang ada pada hari Akhir Zaman, yaitu golongan yang berbuat baik dan yang berbuat jahat. Bertentangankah ayat-ayat ini?

JAWABAN MM : Qs. 90:18-19 tidak menyebutkan jumlah pembagian manusia secara keseluruhan. Ayat ini hanya menyebutkan golongan kanan dan kiri saja sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa kelak manusia akan dibagi menjadi 2 golongan.

"Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri." (Qs. al-Balad : 18-19)

Sementara Qs. 56:7 menceritakan tentang jumlah pengelompokan manusia seutuhnya, yaitu menjadi 3 golongan; golongan kanan, golongan kiri, dan golongan orang-orang yang pertama kali beriman.

"...dan kamu akan menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan golongan orang-orang yang beriman paling dahulu Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah." (Qs. 56:7-11)

Analoginya seperti berikut,

Mereka yang pergi ke masjid adalah umat Islam. Dan mereka yang pergi ke gereja adalah Umat Kristen.

Kalimat di atas bukanlah pembagian agama secara keseluruhan yang diakui oleh negara Indonesia, tetapi hanya menyebutkan sebagiannya saja. Jika pembagian disebutkan secara keseluruhan, maka kalimatnya akan seperti ini; “Indonesia mengakui 6 agama, yaitu; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.”

 

12. Berapa harikah yang dibutuhkan Allah untuk menghancurkan orang-orang Aad? Satu hari (Qs.54:19).

Hal ini bertentangan dengan: Qs.41:16 dan Qs.69:6-7 mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan Allah untuk menghancurkan orang-orang Aad adalah beberapa hari. Bertentangankah ayat-ayat ini?

JAWABAN MM : Lagi-lagi DK mengajukan sebuah argumen yang ambigu. Mari kita perhatikan ayatnya secara seksama.

Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus (Qs. 54:19)

Mana ada disebutkan "Satu hari"?

Ayat tersebut TIDAK menunjukan jumlah hari, justru kata "hari nahas yang terus menerus" ini menjelaskan bahwa Angin kencang itu terjadi dalam beberapa hari hingga kaum yang durhaka itu mati bergelimpangan seusia dengan ayat yang diajukan DK selanjutnya,

"Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus." (Qs. al-Haqah : 6-7)


13. Berapa harikah masa Penciptaan? Bila anda menjumah hari penciptaan dlm Qs. 41:9 (2 masa), Qs. 41:10 (4 masa) dan Qs. 41 :12 (2 masa), maka total hari Penciptaan adalah 8 hari.

Hal ini bertentangan dengan: Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11:7 dan Qs.25:59 jelas menyebutkan bahwa Allah Muslim menciptakan langit dan bumi adalah dalam waktu 6 hari. Bertentangankah ayat-ayat ini?

JAWABAN MM : Karena kasus ini memiliki penjelasan yang panjang, maka MM telah membuatkan artikel lengkapnya disini.


14. Cepat atau lambatkah Penciptaan itu? Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari (Qs.7:54, Qs.10:3, Qs.11 :7 dan Qs.25:59).

Hal ini bertentangan dengan: Allah mencipta secara "spontan" dan langsung jadi  (Qs. 2:117). Bertentangankah ayat-ayat ini?

JAWABAN MM : Para Debater Kristen sering membuat boomerang bagi dirinya sendiri dengan pertanyaan ini. Mereka sering berkoar-koar tidak ada yang mustahil bagi Tuhan! Tuhan bisa membuat dunia dalam hitungan detik jika ia menghendaki dan bla... bla... bla... Jadi ketika Tuhan mencipta dunia dalam 6 hari, ini bukan karena Tuhan tidak memiliki kuasa mencipta dalam sekejap mata, tapi Tuhan memiliki kehendak membuat semesta ini dalam 6 hari. Mempertanyakan ini, berarti mereka pun sedang mempertanyakan keimanan mereka.

Jadi kunci jawaban atas pertanyaan ini adalah : "Jika Tuhan berkehendak" kalau Tuhan tidak menghendaki maka Ia akan melakukan hal Ia kehendaki, bukan yang manusia hendaki.

 Namun kita lihat dulu ayat yang dimaksud oleh DK berikut...

"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia." (Qs. al-Baqarah : 117)

Jelas bukan? Jika Allah berkehendak Ia bisa saja menciptakan jagat raya ini dengan hanya berkata, "Jadilah!", tapi rupanya Allah lebih berkehendak menciptakan jagat raya ini secara santai dalam hitungan waktu enam masa.


15. Manakah yang lebih dahulu diciptakan: langit atau bumi? Pertama, bumi dulu yang diciptakan, lalu kemudian barulah langit (Qs.2:29).

Hal ini bertentangan dengan: Qs.79:27-30 yang menyebutkan bahwa yang diciptakan terlebih dahulu adalah langit, kemudian bumi. Bertentangankah ayat-ayat ini?

JAWABAN MM : Mari kita check ayat-ayatnya

Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. Al-Baqarah : 29)

Ayat ini tidak berbicara mana yang lebih dulu diciptakan, bumi ataukah langit. Mungkin DK mencernanya bahwa ayat ini memiliki arti "Allah menciptakan Bumi, kemudian menciptakan langit", padahal ayat ini hanya berbicara proses dan TIDAK berbicara urutan kejadian. Kalimat ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari saat menceritakan suatu proses tanpa harus mengurutkan kejadiannya.

Contoh : "Pak Agus membuat kursi dan meja. Dan dia juga membuat Gitar."

Kalimat ini bisa diucapkan secara bolak-balik, menjadi, "Pak Agus membuat Gitar, dan dia juga membuat Kursi dan meja."

Jadi kalimat ini tidak menceritakan urutan kejadian mula-mula Pak Agus membuat ini kemudian membuat itu, kan?

Sekarang kita perhatikan juga ayat yang dianggap bertentangan berikut :

Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (Qs. 79:27-30)

Ayat ini menceritakan penciptaan langit, setelah langit sempurna diciptakan, kemudian Allah menghamparkan Bumi untuk di tempati manusia (makluk hidup).

Menurut MM pribadi : Kata "menghamparkan" adalah analogi sebuah tikar. Ketika langit diciptakan, bumi saat itu sudah jadi hanya saja belum bisa ditempati oleh makhluk hidup. Setelah penciptaan langit selama 2 masa itu, barulah bumi menjadi dingin (istilah ilmuwan) dan bisa di tempati oleh makhluk hidup. Itulah mengapa sebabnya al-Qur’an mengartikan kata "Ayyam" dengan kata "Masa (bukan hari)" sebab tidak dijelaskan secara rinci apakah Allah menciptakan 6 detik, 6 menit, 6 jam, 6 hari, 6 periode, enam tahaf, dan seterusnya. Hanya saja jika melihat teori para ilmuwan yang membagi-bagi periode bumi sejak dijadikan hingga layak ditempati.

Seandainya kata "Ayyam" disini berarti "hari", maka ada beberapa pendapat ulama mengenai arti "hari" disini.

1. Mulai terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari seperti yang sehari-hari kita saksikan setiap hari.

2. Satu hari dalam penciptaan bumi ini sama dengan 1000 tahun tahun hitungan manusia, dan ini merupakan pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, Ad-Dhahak, Ka’b Al-Akhbar, dll

Pendapat ini merujuk kepada firman Allah : "Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." (Qs. Al-Hajj : 47)

3. Bisa jadi, satu hari disini adalah 50.000 tahun dalam hitungan Manusia, seperti firman Allah : "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Qs. Al-Ma’arij:4)

Simpelnya penjelasan ayat ini adalah : Allah menciptakan Bumi dulu namun belum siap ditempati oleh makhluk hidup, kemudian Allah menciptakan langit beserta perhiasannya, dan setalah langit tercipta, bumipun sudah dalam fase dingin dan siap ditempati makhluk hidup.

Bersambung ke halaman selanjutnya (Kontradiksi al-Qur'an 4)

 




[1] Sebagai perhatian, Masjid dalam ayat ini bukanlah bangunan masjid seperti Istiqlal yang berada di Jakarta atau al-Haram di Mekah, tetapi bangunan tempat menyembah Tuhan (Allah), baik bangunan itu tempat beribadah orang-orang Islam maupun non-Islam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top