Kamis, 28 Januari 2021

Dzulkarnain - Ya'juj dan Ma'juj dalam Perspektif Awam

Tidak ada komentar:




Bismillah....

Kisah petualangan Dzulkarnain menuju ke negeri bayna saddain atau negeri diantara dua buah gunung telah menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari kalangan awam hingga kalangan ahli. Buku, artikel, dan berbagai ceramah banyak ditemukan di sekeliling kita, namun menurut para penyimak, hampir seluruh teorinya kurang memuaskan, terlalu berkhayal (delusi), janggal, mistis dan sulit masuk akal. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pola pikir dan sikap kritis masyarakat Islam.

Berbeda dengan pola pikir umat Islam terdahulu, diberi dongeng bahwa Dzulkarnain membangun tembok besi setinggi gunung, maka selesailah urusan. Zaman sekarang, umat tidak mau percaya begitu saja sehingga mereka bertanya lebih jauh; bagaimana cara membuatnya, berapa banyak besi yang dibutuhkan, apakah crane dan helikopter sudah ada untuk menyusun besi-besi itu dan lain sebagainya.

Begitu juga sosok Ya’juj dan Ma’juj yang tak kalah misterius. Makhluk seperti apa mereka sebenarnya? Dimana mereka saat ini? Sudahkah mereka lepas dari penjara abadi Dzulkarnain? Meski ulama Islam terkesan sepakat bahwa mereka adalah dua bangsa yaitu Mongol dan China, umat tetap meragukan penjelasan itu sebab minimnya bukti-bukti yang mereka suguhkan.

Buku berjudul “Dzulkarnain; Ya’juj dan Ma’juj dalam Perspektif Awam” ini merupakan tulisan yang mencoba mengungkap teka-teki itu dengan sudut pandang seorang awam yang melakukan riset kecil-kecilan namun memiliki daya ungkap yang luar biasa detail. Bahkan, kemungkinan buku ini adalah satu-satunya yang mengungkap Ya’juj dan Ma’juj secara ilmiah dan logis! Jauh dari unsur-unsur khurafat sebab semua penjelasannya didukung oleh bukti-bukti yang cukup kuat dan memadai.

Insya Allah buku ini bisa menjawab tuduhan orang-orang yang sering mengatakan bahwa Al-Qur'an telah memuat cerita mitologi sebab memuat kisah Ya'juj dan Ma'juj, meski pada akhirnya mereka akan menyangkal jua sebab mereka tidak sedang mencari kebenaran tapi mencari kelemahan Islam. Namun, ada sebagian mereka yang memang serius membutuhkan jawabnnya untuk meyakinkan diri bahwa Islam adalah agama yang benar dan Al-Qur'an adalah kitab yang haq. 

Seperti yang difirmankan Allah, "Jika telah tiba janji Tuhan-ku, Ia akan menjadikan dinding ini dakka..." Dan saat ini, dinding itu telah dakka... hanya butuh beberapa tahun lagi untuk benar-benar bisa dilewati oleh Ya'juj Ma'juj.

Sepertinya buku ini cukup mudah ditemukan, sebab dijual secara online melalui beberapa e-commerce yang sudah kita kenal. Jika ada kelebihan rejeki, tidak ada salahnya wawasan kita dilengkapi oleh paparan dari buku ini.

Allahu 'alam...

 

 



Senin, 08 Agustus 2016

INJIL PROTOVANGELIUM JACOBI

Tidak ada komentar:
Kisah Masa Kanak-kanak Bunda Maria
menurut Yakobus

(Protevangelium Jacobi, the Infancy Gospel of James)

1 Menurut catatan-catatan dua belas suku Israel, pada suatu waktu adalah seorang yang sangat kaya bernama Yoakhim. 2 Dia selalu menggandakan pemberian-pemberiannya yang dipersembahkannya kepada Tuhan, 3 dan berkata kepada dirinya sendiri, “Satu pemberian, yang memperlihatkan kesejahteraanku, akan diperuntukkan bagi semua orang; dan persembahan lainnya, yang diberikan untuk pengampunan, akan menjadi persembahan untuk pengampunan dosaku yang diberikan kepada Tuhan Allah.”

4 Adapun hari akbar Tuhan sudah mendekat, dan umat Israel mempersembahkan pemberian-pemberian mereka. 5 Dan Reubel datang berhadapan dengan Yoakhim dan berkata, “Kamu tak diperbolehkan mempersembahkan pemberian-pemberianmu karena pertama-tama kamu belum menghasilkan seorang anak Israel.”

6 Maka Yoakhim jadi sangat bersusah hati lalu memutuskan untuk melihat kitab dua belas suku Israel, katanya, “Aku mau memeriksa kitab dua belas suku Israel untuk melihat apakah aku adalah satu-satunya orang di Israel yang tidak menghasilkan seorang anak.” 7 Dan dia meneliti (catatan-catatan) dan menemukan bahwa semua orang saleh di Israel memang sudah memiliki anak-anak. 8 Maka dia ingat bapak leluhur Abraham karena di hari-hari terakhirnya Tuhan Allah telah memberikannya seorang putera, Ishak.

9 Maka dia terus bersusah hati amat sangat dan tidak mau melihat isterinya tetapi mengasingkan dirinya ke padang gurun dan membangun kemahnya di sana. 10 Maka Yoakhim berpuasa ‘empat puluh hari dan empat puluh malam.’ 11 Dia berkata kepada dirinya sendiri, “Aku tidak akan kembali untuk mendapatkan makanan atau minuman sampai Tuhan Allahku melawatku. Doa akan menjadi makanan dan minumanku.”

2 Adapun isterinya Anna meratap dan berkeluh kesah karena dua hal: “Aku meratapi keadaanku sebagai janda dan aku meratapi keadaanku yang tanpa anak.” 2 Namun hari akbar Tuhan mendekat, 3 dan budaknya Yuthine berkata kepadanya, “Berapa lama kamu akan merendahkan dirimu? Lihatlah, hari akbar Tuhan telah tiba, dan engkau tak diharapkan berkeluh kesah. 4Melainkan ambillah serban pengikat kepalamu yang telah diberikan si nyonya pemilik toko kepadaku, tetapi tak boleh aku pakai sebab aku adalah budakmu dan karena pengikat kepala ini bertanda sebuah lencana kerajaan.” 5 Dan Anna berkata, “Enyahlah dariku! Aku tak mau mengenakannya. Tuhan Allah telah sangat mempermalukanku. Barangkali seorang penipu telah memberikannya kepadamu, dan engkau datang kepadaku untuk membuatku ikut serta dalam dosamu.” 6 Maka Yuthine sang budak menjawab, “Haruskah aku mengutukmu hanya karena engkau tidak memperhatikanku? Tuhan Allah telah membuat rahimmu mandul sehingga engkau tidak akan melahirkan anak-anak apapun bagi Israel.” 7 Anna pun jadi sangat berduka. Dia melepaskan baju perkabungannya, mencuci wajahnya, dan memakai gaun pengantinnya. 8 Maka, di tengah sore, dia pergi ke tamannya untuk berjalan-jalan. Dia melihat sebatang pohon salam lalu duduk di bawahnya. 9 Setelah beristirahat, dia berdoa kepada Tuhan: “Oh Allah nenek moyangku, berkati aku dan dengarkanlah doaku, sama seperti Engkau memberkati ibu kami Sara dan memberikannya seorang putera, Ishak.”

3 Lalu Anna menengadah ke atas langit dan melihat sebuah sarang burung pipit di pohon salam itu. 2 Maka seketika itu juga Anna mulai meratap, katanya kepada dirinya sendiri, “Malangnya aku ini! Siapakah yang telah melahirkan aku? Rahim apakah yang telah melahirkanku? 3 Sebab aku telah dilahirkan di bawah suatu kutuk dalam pandangan orang Israel. Dan aku telah dicerca dan diejek dan dibuang dari bait Tuhan Allahku.

4 “Betapa malangnya aku! Seperti apakah aku ini? Aku tidak seperti burung-burung di udara, karena burung-burung di udara pun menghasilkan anak-anak di dalam kehadiran-Mu, oh Tuhan.”

5 “Betapa malangnya aku! Seperti apakah aku ini? Aku tidak seperti hewan-hewan peliharaan, karena hewan-hewan peliharaan pun menghasilkan anak-anak yang muda di dalam kehadiran-Mu, Oh Tuhan.”

6 “Betapa malangnya aku! Seperti apakah aku ini? Aku tidak seperti binatang-binatang liar di muka Bumi, karena binatang-binatang liar di muka Bumi pun menghasilkan anak-anak di dalam kehadiran-Mu, Oh Tuhan.”

7 “Betapa malangnya aku! Seperti apakah aku ini? Aku tidak seperti air-air ini, karena air-air ini pun menghasilkan di dalam kehadiran-Mu, Oh Tuhan.”

8 “Betapa malangnya aku! Seperti apakah aku ini? Aku tidak seperti Bumi ini, karena Bumi pun menghasilkan panen pada musimnya dan memuji-Mu, Oh Tuhan.”

4 Tiba-tiba seorang malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berkata, “Anna, Anna, Tuhan Allah telah mendengar doamu. Kamu akan mengandung dan melahirkan seorang anak, dan anakmu ini akan dibicarakan di seluruh dunia.”

2 Dan Anna berkata, “Sebagaimana Tuhan Allah itu hidup, entah aku akan melahirkan seorang putera ataukah seorang puteri, aku akan mempersembahkannya sebagai suatu pemberian kepada Tuhan Allahku, dan anak ini akan melayani-Nya seumur hidupnya.”

3 Dan pada saat itu dua malaikat melaporkan kepadanya, “Lihatlah, suamimu Yoakhim datang dengan kawanan ternaknya. 4 Engkau lihat, seorang malaikat Tuhan telah turun kepada Yoakhim dan berkata, ‘Yoakhim, Yoakhim, Tuhan Allah telah mendengar doamu. Turunlah dari sana. Lihatlah isterimu Anna mengandung.”

5 Maka Yoakhim turunlah dan memanggil gembala-gembalanya dengan perintah-perintah ini: “Bawalah kepadaku sepuluh ekor anak domba yang tak bercacat dan tak bernoda, dan sepuluh anak domba akan dipersembahkan kepada Tuhan Allah. 6 Juga, bawalah juga kepadaku dua belas anak sapi yang lembut, dan dua belas anak sapi ini akan diberikan kepada imam-imam dan dewan penatua. 7 Juga, seratus ekor kambing, dan seratus ekor kambing ini akan diberikan kepada seluruh umat.”

8 Dan Yoakhim datang bersama kawanan ternaknya, sementara Anna berdiri di pintu gerbang. 9 Lalu dia melihat Yoakhim mendekat bersama kawanan ternaknya, maka bersegera dia menyambutnya dan merangkul lehernya dengan tangan-tangannya: “Kini aku tahu bahwa Tuhan Allah telah memberkati aku dengan sangat besar. Janda ini tak akan lagi menjadi seorang janda, dan aku, setelah sebelumnya tak punya anak, sekarang sedang mengandung.”

10 Dan Yoakhim beristirahat pada hari pertama di rumahnya.

5 Tetapi pada keesokan harinya, ketika dia sedang mempersembahkan pemberian-pemberiannya, dia berpikir bagi dirinya sendiri, “Jika Tuhan Allah sungguh-sungguh telah bermurah hati kepadaku, patam yang sudah disemir pada serban pengikat kepala sang imam akan membuatnya jelas bagiku.” 2 Maka Yoakhim pun mempersembahkan semua pemberiannya dan memperhatikan serban sang imam hingga dia naik ke altar Tuhan. Dan dia melihat tidak ada dosa di dalamnya. 3 Dan Yoakhim berkata, “Kini aku tahu bahwa Tuhan Allah telah bermurah hati kepadaku dan telah mengampuni aku dari semua dosaku.” 4 Maka dia turun dari bait Tuhan dalam keadaan terbebaskan dan kembali ke rumahnya.

5 Maka kehamilannya telah tiba pada masanya, dan pada bulan kesembilan Anna melahirkan. 6 Dan dia berkata kepada sang bidan, “Anakku lelaki atau perempuan?” 7 Dan bidannya berkata kepadanya, “Seorang anak perempuan.” 8 Dan Anna berkata, “Hari ini aku telah sangat dipermuliakan.” Lalu bidan itu memandikan anak itu. 9 Tetapi ketika hari-hari yang telah ditetapkan telah genap, Anna mencuci bersih dirinya dari aliran darah. 10 Lalu dia menyusui anaknya itu dan memberinya nama Maria.

6 Hari demi hari anak itu bertambah kuat. 2 Ketika sudah berusia enam bulan, ibunya meletakkannya di lantai untuk melihat apakah dia sudah bisa berdiri. Anak itu berjalan tujuh langkah lalu mendatangi lengan-lengan ibunya. 3 Maka ibunya mengangkatnya dan berkata, “Sebagaimana Tuhan Allahku hidup, engkau tidak akan pernah berjalan di lantai ini lagi sampai aku membawamu ke bait Tuhan.”

4 Maka dia mengubah kamar tidur anak itu menjadi sebuah tempat suci dan tidak memperbolehkan apapun yang tak suci atau yang najis masuk ke dalam bibir anak itu. 5 Dia lalu menyuruh anak-anak perempuan Ibrani yang tak bernoda, dan mereka membuatnya tetap bersenang hati.

6 Adapun anak itu tiba pada ulang tahunnya yang pertama, dan Yoakhim mengadakan sebuah perjamuan besar dan mengundang imam-imam kepala, imam-imam, alim ulama, dewan penatua, dan semua orang Israel. 7 Yoakhim memperhadapkan anaknya itu kepada para imam, dan mereka memberkatinya: “Allah nenek moyang kita, berkati anak ini dan berikan kepadanya sebuah nama yang akan dibicarakan angkatan-angkatan mendatang selamanya.”

8 Dan setiap orang berkata, “Jadilah demikian. Amin.”

9 Dia memberikannya kepada imam-imam kepala, dan mereka memberkatinya: “Allah Yang Maha Agung, pandanglah anak ini dan berkati dia dengan berkat agung, suatu berkat yang tidak dapat dilampaui.”

10 Ibunya kemudian membawanya ke tempat sucinya, yakni kamar tidurnya, dan menyusui anak itu. 11 Dan Anna menggubah sebuah madah untuk Tuhan Allah: “Aku mau menaikkan sebuah madah suci kepada Tuhan Allahku, sebab Dia telah melawat aku dan menyingkirkan aib yang dikenakan kepadaku oleh musuh-musuhku. 12 Tuhan Allahku telah memberikanku buah kebenarannya, tunggal namun banyak di hadapannya. 13 Siapakah yang akan mengumumkan kepada anak-anak Reubel bahwa Anna memiliki seorang anak pada dadanya? ‘Dengarkan, dengarkan, kalian dua belas suku Israel: Anna memiliki seorang anak di dadanya!’”

14 Anna menidurkan anak itu di kamar tidurnya, tempat sucinya, lalu keluar dan mulai melayani tamu-tamunya. 15 Ketika perjamuan itu usai, mereka pulang dengan perasaan senang dan memuji Allah Israel.

7 Berbulan-bulan telah berlalu, tetapi ketika anak itu telah mencapai usia dua tahun, Yoakhim berkata, “Mari kita bawa dia ke bait Tuhan, sehingga kita dapat tetap memegang janji yang telah kita buat, atau kalau kita melanggarnya Tuhan akan murka kepada kita dan pemberian kita akan tak diterima.” 2 Dan Anna berkata, “Tunggulah sampai dia berusia tiga tahun, supaya dia tidak merasa kehilangan ayahnya atau ibunya.” 3 Dan Yoakhim setuju: “Ya, kita tunggu.” 4 Pada waktu anak itu mencapai usia tiga tahun, Yoakhim berkata, “Mari kita menyuruh puteri-puteri Ibrani yang tak bercacat. 5 Hendaklah mereka masing-masing mengambil sebuah lampu dan menyalakannya, supaya anak ini tidak akan berpaling balik dan membuat hatinya terperangkap oleh hal-hal lain di luar bait Tuhan.” 6 Dan inilah yang mereka lakukan sampai saatnya tiba untuk mereka naik ke bait Tuhan. 7 Sang imam menyambutnya, menciumnya, dan memberkatinya: “Tuhan Allah telah meninggikan namamu di antara semua angkatan. 8 Di dalam dirimu Tuhan akan menyatakan penyelamatan-Nya kepada orang Israel selama hari-hari terakhir ini.” 9 Dan dia mendudukkan anak itu pada undakan ketiga altar, dan Tuhan mencurahkan perkenan-Nya kepadanya. 10 Maka dia pun menari, dan seluruh kaum Israel mengasihinya.

8 Kedua orangtuanya kembali ke rumah dengan perasaan takjub dan memuji serta membesarkan Tuhan Allah sebab anak itu tidak berpaling ke belakang memandang mereka. 2 Dan Maria tinggal di bait Tuhan. Di sana dia terpelihara seperti seekor merpati, dengan menerima makanannya dari tangan seorang malaikat surgawi.

3 Namun ketika dia berusia dua belas tahun, para imam mengadakan sebuah pertemuan. “Lihatlah,” kata mereka, “Maria telah berusia dua belas tahun di bait Tuhan. 4 Apa yang harus kita lakukan terhadapnya supaya dia tidak mencemarkan tempat suci Tuhan Allah kita?” 5 Dan mereka berkata kepada Imam Besar, “Engkau berdirilah di altar Tuhan. Masuk dan berdoalah tentang anak itu, dan kita akan mengerjakan apapun yang Tuhan Allah singkapkan kepadamu.”

6 Maka Imam Besar mengambil jubah kebesarannya dengan dua belas bel, lalu memasuki Ruang Maha Kudus, dan mulai berdoa mengenai anak itu. 7Tiba-tiba seorang malaikat Tuhan menampakkan diri: “Zakharia, Zakharia, keluarlah dan kumpulkan para duda dari antara umat Israel dan mintalah mereka masing-masing membawa sebatang tongkat. 8 Dia akan menjadi isteri dari seseorang dari antara mereka yang kepadanya Tuhan Allah akan menunjukkan sebuah tanda.” 9 Maka berita-berita pun memenuhi seluruh kawasan di seputar Yudea. Sangkakala Allah dibunyikan dan para duda datang berlarian.

9 Dan Yusuf juga melemparkan kapak yang biasa dipakainya sebagai seorang pengrajin kayu, lalu datang ke pertemuan itu. 2 Ketika semua orang telah berhimpun, mereka mendatangi Imam Besar dengan tongkat-tongkat mereka. 3 Setelah Imam Besar mengumpulkan semua tongkat itu, dia memasuki bait dan mulai berdoa. 4 Ketika dia telah selesai berdoa, dia mengambil tongkat-tongkat itu lalu keluar dan mulai mengembalikan tongkat-tongkat itu kepada setiap orang. 5 Tetapi tidak ada tanda apapun pada tongkat-tongkat yang manapun. Yusuf mendapatkan tongkat yang terakhir. 6 Tiba-tiba saja seekor merpati keluar dari tongkat ini dan hinggap di kepala Yusuf. 7 “Yusuf, Yusuf,” kata Imam Besar, “engkau telah dipilih melalui undian untuk mengambil sang perawan Tuhan ini ke dalam pemeliharaan dan perlindunganmu.”

8 Tetapi Yusuf berkeberatan: “Aku telah memiliki sejumlah putera dan aku seorang lelaki yang sudah tua; sedangkan dia hanyalah seorang perempuan muda. Aku khawatir bahwa aku akan menjadi seorang korban olok-olok di antara umat Israel.”

9 Maka Imam Besar menanggapi, “Yusuf, takutlah akan Tuhan Allahmu dan ingatlah apa yang Allah telah lakukan kepada Datan, Abiram dan Korah: Bumi terbelah dua dan mereka semua ditelan karena keberatan mereka. 10Maka sekarang, Yusuf, engkau harus patuh supaya hal yang sama tidak akan terjadi pada keluargamu.” 11 Maka karena takut Yusuf mengambilnya ke dalam pemeliharaan dan perlindungannya. 12 Yusuf berkata kepadanya, “Maria, aku telah mendapatkan engkau dari bait Tuhan, tetapi kini aku meninggalkanmu di rumah. Aku mau pergi membangun rumah-rumah, tetapi aku akan kembali kepadamu. Tuhan akan melindungimu.”

10 Sementara itu, dilangsungkan sebuah sidang para imam, dan mereka sepakat: “Marilah kita membuat sebuah tirai bagi bait Tuhan.” 2 Dan Imam Besar berkata, “Panggillah para perawan sejati dari suku bangsa Daud.” 3 Maka para pembantu bait meninggalkan bait dan mencari di mana-mana dan menemukan tujuh orang. 4 Maka Imam Besar ingat pada gadis Maria, bahwa dia juga berasal dari keluarga Daud dan suci dalam pandangan Allah. 5 Maka para pembantu bait pergi dan mengambilnya. 6 Dan mereka membawa gadis-gadis itu ke dalam bait Tuhan. 7 Dan Imam Besar berkata, “Buanglah undi bagiku untuk memutuskan siapa yang akan memintal benang yang mana untuk tirai: benang warna emas, putih, linen, sutera, lembayung, merah tua, dan ungu sejati.” 8 Dan benang-benang warna ungu sejati dan merah tua jatuh ke Maria. Dan dia mengambil semuanya dan kembali ke rumah. 9 Adapun pada waktu inilah Zakharia menjadi bisu, dan Samuel mengambil tempatnya sampai Zakharia mendapatkan kembali suaranya. 10 Sementara itu Maria telah mengencangkan benang warna merah tua dan sedang menenunnya.

11 Dan dia mengambil buli-buli airnya dan pergi keluar untuk mengisinya dengan air. 2Tiba-tiba ada suatu suara berkata kepadanya, “Salam, engkau yang diberkati! Tuhan besertamu. Diberkatilah engkau di antara perempuan.” 3 Maria mulai memandang sekitarnya, ke kiri dan ke kanan, untuk melihat dari mana suara itu berasal. 4 Dia mulai ketakutan lalu pulang ke rumah. Setelah menaruh buli-buli airnya dan mulai mengencangkan benang warna ungu, dia duduk di bangkunya dan mulai menenun.

5 Seorang utusan surgawi mendadak berdiri di hadapannya: “Jangan takut, Maria. Engkau tahu, engkau telah mendapat perkenan di hadapan pandangan Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu. Engkau akan mengandung melalui firman-Nya.”

6 Tetapi ketika dia mendengar hal ini, dia ragu dan berkata, “Jika aku benar mengandung dari Tuhan, Allah yang hidup, akankah aku juga melahirkan sebagaimana lazimnya setiap perempuan melahirkan?”

7 Dan malaikat Tuhan itu menjawab, “Tidak, Maria, sebab kuasa Allah akan menaungimu. Karena itu, anak yang akan dilahirkan akan disebut kudus, anak dari Yang Maha Tinggi. 8 Dan engkau akan menamakannya Yesus—nama ini berarti ‘dia akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka.’”

9 Dan Maria berkata, “Inilah aku, hamba Tuhan di hadapan-Nya. Aku berdoa agar semua yang engkau sudah katakan kepadaku benar-benar terjadi.”

12 Maka dia selesai menenun benang warna ungu dan warna merah tua dan membawa hasil karyanya kepada Imam Besar. 2 Imam Besar menerima semuanya dan memujinya dan berkata, “Maria, Tuhan Allah telah memuji namamu dan engkau akan diberkati oleh semua angkatan di muka Bumi.”

3 Maria bergembira dan pergi melawat Elisabet, sanaknya. 4 Dia mengetuk pintu. Elisabet mendengarnya, lalu menyingkirkan benang warna merah tua, dan berlari ke pintu, lalu membukakannya untuknya. 5 Dan dia memberkatinya dan berkata, “Siapakah aku sehingga sang ibu dari Tuhanku harus melawat aku? Engkau tahu, bayi yang ada dalam kandunganku telah melonjak karena girang dan memberkatimu.”

6 Tetapi Maria telah melupakan rahasia-rahasia yang malaikat surgawi Jibrail telah katakan, dan dia memandang ke langit dan berkata, “Siapakah aku sehingga setiap angkatan di Bumi akan memberi ucapan selamat kepadaku?”

7 Dia menghabiskan waktunya selama tiga bulan bersama Elisabet. 8 Hari demi hari rahimnya terus membesar. Maka Maria mulai ketakutan, dia kembali ke rumahnya, dan menyembunyikan diri dari umat Israel. 9 Dia baru berusia enam belas tahun ketika hal-hal rahasia ini terjadi pada dirinya.

13 Kandungannya sudah memasuki bulan ke enam ketika suatu hari Yusuf pulang dari pekerjaannya membangun rumah-rumah, memasuki rumahnya, dan mendapatinya sedang mengandung. 2 Dia memukuli wajahnya sendiri, melemparkan dirinya ke tanah dengan mengenakan kain kabung, lalu mulai menangis dengan pilunya: “Wajah yang bagaimanakah yang aku harus perlihatkan kepada Tuhan Allah? 3 Doa yang bagaimanakah yang aku dapat katakan demi dirinya sebab aku telah menerimanya sebagai seorang perawan dari bait Tuhan Allah dan telah tidak melindunginya? 4 Siapakah yang telah memasang perangkap ini bagiku? Siapakah yang telah melakukan hal jahat ini di dalam rumahku? Siapakah yang telah memikat perawan ini untuk menjauh dariku dan memperkosanya? 5 Kisah tentang Adam telah berulang dalam kasusku ini, bukan? Sebab persis ketika Adam sedang berdoa, ular itu datang dan mendapati Hawa sedang sendirian, lalu mempedayanya, dan merusaknya, dan hal yang sama terjadi pada diriku.” 6 Lalu Yusuf bangkit dan melepaskan kain kabungnya dan memanggil Maria lalu berkata kepadanya, “Allah telah menaruh perhatian khusus pada dirimu, bagaimana engkau telah dapat melakukan hal ini? 7 Apakah engkau telah melupakan Tuhan Allahmu? Mengapa engkau telah mendatangkan aib pada dirimu sendiri, padahal engkau telah dibesarkan di Ruang Maha Kudus dan diberi makan oleh seorang malaikat surgawi?” 8 Tetapi Maria mulai menangis dengan pilunya: “Aku tak bersalah. Aku tidak pernah berhubungan seks dengan seorang lelaki manapun.” 9 Maka Yusuf berkata kepadanya, “Lalu dari mana asalnya bayi yang sedang engkau bawa-bawa ini?”10 Dan dia menjawab, “Sebagaimana Tuhan Allahku hidup, aku tidak tahu dari mana bayi ini berasal.”

14 Dan Yusuf menjadi sangat ketakutan dan tidak lagi berbicara dengannya sementara dia memikirkan apa yang dia akan perbuat terhadapnya. 2 Dan Yusuf berkata kepada dirinya sendiri, “Jika aku mencoba menutup-nutupi dosanya, akhirnya aku akan melawan hukum Tuhan. 3 Dan jika aku membeberkan keadaannya di hadapan orang Israel, aku takut kalau-kalau anak di dalam kandungannya itu mungkin dikirim dari surga dan karenanya aku akhirnya menyerahkan darah orang tak berdosa kepada suatu penghukuman mati. 4 Jadi apa yang aku harus perbuat kepadanya? (Aku tahu), aku akan menceraikannya diam-diam.”

5 Tetapi ketika malam tiba, seorang malaikat Tuhan tiba-tiba menampakkan diri kepadanya lewat sebuah mimpi dan berkata: “Jangan takut atas perempuan ini, sebab anak di dalam kandungannya adalah hasil pekerjaan roh kudus. 6 Dia akan memperanakkan seorang anak lelaki dan engkau akan menamakannya Yesus, yang berarti ‘dia akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka.’” 7 Maka Yusuf terbangun dari tidurnya dan memuji Allah Israel, yang telah memberi perkenan-Nya kepadanya. 8 Maka mulailah dia melindungi gadis itu.

15 Maka Annas sang alim ulama datang kepadanya dan berkata, “Yusuf, mengapa engkau tidak datang ke pertemuan kita?”

2 Dan dia menjawab kepadanya, “Karena aku sangat lelah sepulang dari perjalananku sehingga aku beristirahat dulu pada hari pertama aku tiba di rumahku.” 3 Lalu Annas berpaling dan melihat Maria mengandung. 4 Dia cepat-cepat mendatangi Imam Besar dan berkata kepadanya, “Engkau ingat Yusuf, orang yang engkau sendiri telah jamin, bukan? Nah, dia telah melakukan sebuah pelanggaran yang serius. 5 Maka Imam Besar bertanya, “Pelanggaran yang bagaimana?” 6 “Yusuf telah memperkosa perawan yang dia telah terima dari bait Tuhan,” jawabnya. “Dia telah melakukannya kepadanya dan tidak mengungkapkan perbuatannya kepada umat Israel.” 7 Dan Imam Besar bertanya kepadanya, “Apakah Yusuf telah sungguh-sungguh melakukan hal ini?” 8 Dan dia menjawab, “Utuslah para pembantu bait dan engkau akan mendapatkan perawan itu telah hamil.”

9 Begitulah, para pembantu bait pergi mendatangi Maria dan mendapatkannya sedang hamil seperti telah dilaporkan Annas, lalu mereka membawanya, bersama Yusuf, ke pengadilan. 10 “Maria, mengapa engkau telah berbuat demikian?” tanya Imam Besar kepadanya. “Mengapa engkau telah merendahkan dirimu sendiri? 11 Apakah engkau telah melupakan Tuhan Allahmu, bahwa engkau telah dibesarkan dalam Ruang Maha Kudus dan diberi makan oleh seorang malaikat surgawi? 12 Dari antara umat, engkau telah mendengar nyanyian mereka dan telah menari untuk mereka, lalu mengapa engkau telah melakukan hal ini?” 13 Maka menangislah dia dengan pilunya: “Sebagaimana Tuhan Allah hidup, aku tidak bersalah di hadapan-Nya. Percayalah kepadaku, aku tidak pernah berhubungan seks dengan seorang lelaki manapun.” 14 Maka Imam Besar berkata, “Yusuf, mengapa engkau telah melakukan hal ini?” 15 Dan Yusuf menjawab, “Sebagaimana Tuhan hidup, aku tak bersalah sejauh menyangkut dirinya.” 16 Dan Imam Besar berkata, “Jangan dustai dirimu di hadapan persidangan ini, tetapi katakanlah hal yang sebenarnya. Engkau telah berhubungan seks dengannya dan tidak menyatakan perbuatanmu ini kepada umat Israel. 17Dan engkau tidak merendahkan dirimu di bawah tangan Allah yang kuat, supaya keturunanmu dapat diberkati.” 18 Tetapi Yusuf membungkam seribu basa.

16 Lalu Imam Besar berkata, “Kembalikanlah perawan yang engkau telah terima dari bait Tuhan.” 2 Maka Yusuf, sambil menangis,… [tetap bungkam]. 3 Dan Imam Besar berkata, “Aku akan memberikanmu ujian meminum minuman Tuhan, dan ujian ini akan menyingkapkan dosa kalian dengan jelas bagi kalian berdua.” 4 Maka Imam Besar mengambil air dan menyuruh Yusuf meminumnya lalu mengirimnya ke padang gurun, tetapi dia kembali tanpa mengalami bahaya apapun. 5 Dan dia juga membuat gadis itu meminumnya dan mengirimnya ke padang gurun. Dia juga kembali tanpa mengalami bahaya apapun. 6 Maka setiap orang terkejut karena dosa mereka tidak terungkapkan. 7 Dan Imam Besar berkata, “Jika Tuhan Allah tidak menyingkapkan dosa kalian berdua, maka akupun tidak akan menghukum kalian.” Dan Imam Besar pun membebaskan mereka. 8 Yusuf mengambil Maria lalu kembali ke rumah sambil merayakan kebesaran Tuhan dan memuji Allah Israel.

17 Adapun Kaisar Agustus memerintahkan setiap orang di Betlehem Yudea mendaftarkan diri untuk keperluan sensus penduduk. 2 Maka Yusuf bertanya-tanya, “Aku akan mendaftarkan putera-puteraku, tetapi apa yang aku akan lakukan terhadap gadis ini? Bagaimana aku akan mendaftarkannya? 3 Apakah sebagai isteriku? Aku malu melakukannya. Apakah sebagai puteriku? Umat Israel tahu bahwa dia bukan puteriku. 4Bagaimana hal ini harus diputuskan, bergantung pada Tuhan.”

5 Maka dia memasang pelana keledainya dan menempatkan Maria di atasnya. Puteranya menuntun keledai itu dan Samuel berjalan di belakangnya. 6 Ketika mereka sudah berjalan hampir tiga mil, Yusuf berpaling dan melihat Maria merajuk. 7 Maka dia berkata kepada dirinya sendiri, “Mungkin bayi yang dibawanya menyebabkan dia merasa tidak nyaman.” 8 Yusuf berpaling lagi dan melihat Maria sedang tertawa, lalu dia berkata kepadanya, “Maria, apa yang sedang terjadi pada dirimu? Sebentar aku melihatmu tertawa, sebentar lagi engkau berkeluh kesah.” 9 Dia menjawab, “Yusuf, hal ini dikarenakan aku membayangkan ada dua orang di depanku, yang satu menangis dan yang satunya lagi bergembira dan melompat-lompat kegirangan.” 10 Setelah menempuh setengah perjalanan, Maria berkata kepadanya, “Yusuf, tolonglah aku turun dari keledai ini, sebab anak yang ada dalam kandunganku mau lahir.” 11 Maka Yusuf menolong Maria turun dari keledai, lalu berkata kepadanya, “Kemana aku akan membawamu supaya kamu dapat dengan tenang dan tanpa gangguan melahirkan, sebab tempat ini sangat terbuka?”

18 Dia menemukan sebuah gua di dekat situ dan membawanya masuk ke dalam. Dia menempatkan putera-puteranya untuk menjaganya 2 lalu pergi untuk mencari seorang bidan Ibrani di perkampungan sekitar Betlehem.

3 “Adapun aku, Yusuf, sedang berjalan kaki namun tidak pergi ke mana-mana. 4 Aku menengadah ke kubah langit dan melihatnya tegak dan diam, lalu ke awan-awan dan melihat awan-awan itu berhenti tak bergerak dengan mengherankan, dan ke burung-burung di angkasa yang tertahan di tengah-tengah udara. 5 Ketika aku memandang ke bumi, aku melihat sebuah mangkuk terletak di sana dan para pekerja bersandar di sekitarnya dengan tangan-tangan mereka berada dalam mangkuk itu; 6 beberapa dari antara mereka sedang mengunyah namun tidak mengunyah; beberapa sedang mengambil sesuatu untuk dimakan tetapi tidak mengambilnya; dan beberapa sedang menaruh makanan di dalam mulut-mulut mereka tetapi tidak melakukannya. 7 Melainkan, mereka semua sedang menatap ke atas.”

8 “Aku melihat domba-domba sedang didorong namun domba-domba itu berdiri diam; 9 sang gembala sedang mengangkat tangannya untuk memukul mereka, namun tangannya ini tetap terangkat. 10 Dan aku memperhatikan arus sungai dan melihat kambing-kambing dengan mulut-mulut mereka di dalam air namun mereka tidak minum. 11 Lalu tiba-tiba saja segala sesuatu dan setiap orang melanjutkan apa yang mereka telah dan sedang kerjakan.”

19 “Kemudian aku melihat seorang perempuan sedang turun dari sebuah kampung berbukit-bukit, dan dia bertanya, ‘Anda hendak pergi ke mana, tuan?’
2 Aku menjawab, ‘Aku sedang mencari seorang bidan Ibrani.’
3 Dia bertanya, ‘Apakah anda seorang Israel?’
4 Kukatakan kepadanya, ‘Ya.’
5 Dan dia berkata, ‘Dan siapakah dia yang memiliki seorang bayi di gua?’
6 Aku menjawab, ‘Tunanganku.’
7 Dan dia melanjutkan, ‘Dia bukan isterimu?’
8 Aku katakan kepadanya. ‘Dia Maria, yang dibesarkan di bait Tuhan; aku mendapatkan dirinya melalui undian sebagai isteriku. 9 Tetapi dia bukan benar-benar isteriku; dia mengandung oleh roh kudus.’
10 Bidan itu berkata, ‘Apa betul?’”
11 Yusuf menjawab, “Mari dan lihatlah.”

12 Dan bidan itu pergi bersamanya. 13 Maka mereka berdiri di muka gua, maka segumpal awan gelap menaungi mereka. 14 Bidan itu berkata, “Aku sungguh mendapat sebuah hak istimewa, sebab hari ini mataku telah melihat sebuah mukjizat, mukijzat keselamatan yang telah datang kepada umat Israel.”

15 Tiba-tiba saja awan itu beranjak mundur dari gua itu dan suatu cahaya yang sangat kuat tampak di dalam gua, sehingga mata mereka tak dapat tahan untuk melihat. 16 Sebentar kemudian cahaya itu menghilang perlahan sampai seorang bayi kelihatan; bayi ini menarik-narik buah dada ibunya Maria.

17 Dan bidan itu berteriak, “Betapa agungnya hari ini bagiku karena aku telah melihat mukjizat yang baru ini!” 18 Lalu bidan itu meninggalkan gua itu dan menjumpai Salome dan berkata kepadanya, “Salome, Salome, baiklah aku ceritakan kepadamu tentang suatu mukjizat yang baru: seorang perawan telah melahirkan, dan engkau tahu bahwa hal ini tidak mungkin!” 19 Dan Salome menjawab, “Sebagaimana Tuhan Allahku hidup, kecuali aku telah memasukkan jariku dan memeriksanya, aku tak akan pernah percaya bahwa seorang perawan telah melahirkan.”

20 Bidan itu masuk dan berkata, “Maria, siapkanlah dirimu untuk suatu pemeriksaan. Engkau segera menghadapi suatu ujian yang serius.”

2 Maka Maria, ketika dia mendengar perintah ini, mempersiapkan dirinya dan mengambil posisi; dan Salome memasukkan jarinya ke dalam diri Maria. 3 Lalu Salome berteriak kuat dan berkata, “Celakalah aku karena pelanggaran dan ketidakpercayaanku; aku telah mencobai Allah yang hidup. 4 Lihatlah! Tanganku menghilang, dimakan lidah-lidah api!” 5 Lalu Salome berlutut di hadapan hadirat Tuhan, dan mengucapkan kata-kata ini: “Allah nenek moyangku, ingatlah aku sebab aku adalah seorang keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. 6 Janganlah aku dijadikan teladan bagi umat Israel, tetapi berikan aku sebuah tempat di antara orang-orang miskin kembali. 7 Engkau sendiri tahu, Tuhan, bahwa aku telah dan sedang menyembuhkan orang dalam nama-Mu dan menerima pembayaran dari-Mu.”

8 Tiba-tiba seorang malaikat Tuhan menampakkan diri, dan berkata kepadanya, “Salome, Salome, Tuhan segala sesuatu telah mendengar doamu. 9 Ulurkan tanganmu ke anak itu dan gendonglah dia, maka engkau akan menerima keselamatan dan kesukaan.”

10 Salome mendekati anak itu dan mengangkatnya sambil berkata: “Aku akan menyembahnya sebab dia telah dilahirkan untuk menjadi raja Israel.” 11 Maka Salome segera sembuh dan meninggalkan gua itu dalam keadaan dibenarkan.

12 Maka suatu suara tiba-tiba terdengar, “Salome, Salome, jangan beritakan keajaiban yang telah engkau lihat sampai anak ini pergi ke Yerusalem.”

21 Yusuf baru saja mau berangkat ke Yudea, tetapi suatu kegemparan besar berlangsung di Betlehem di Yudea. 2 Hal ini terjadi ketika para ahli perbintangan datang dan bertanya, “Di manakah raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami berada di sini karena kami telah melihat bintangnya di timur dan telah datang untuk menyembahnya.”

3 Ketika Herodes mendengar perkunjungan ini, dia sangat ketakutan dan mengirim kaki tangannya ke para ahli perbintangan itu. 4 Dia juga memanggil imam-imam kepala dan bertanya kepada mereka di istananya: “Hal apakah yang telah ditulis mengenai sang Messias? Di mana dia diberitakan akan dilahirkan?” 5 Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem, di Yudea, itulah yang dikatakan kitab suci.” 6 Lalu dia menyuruh mereka pergi. 7 Kemudian dia bertanya kepada para ahli perbintangan itu: “Tanda-tanda apakah yang kalian telah lihat mengenai orang yang telah dilahirkan sebagai raja?” 8 Maka para ahli perbintangan itu berkata, “Kami telah melihat sebuah bintang yang sangat terang di langit, dan bintang ini sangat mengaburkan bintang-bintang lainnya sehingga bintang-bintang lainnya ini tak tampak lagi. Karena itulah kami tahu bahwa seorang raja telah dilahirkan bagi Israel. Dan kami telah datang untuk menyembahnya.” 9Herodes memerintahkan mereka: “Pergi dan mulailah pencarian kalian, dan jika kalian telah menemukannya, laporkan kembali kepadaku, supaya aku dapat juga pergi menyembahnya.”

10 Para ahli perbintangan itu pergi. Dan terjadilah: bintang yang telah mereka lihat di timur membimbing mereka sampai mereka tiba di gua itu; lalu bintang itu berhenti persis di atas kepala anak itu. 11 Setelah para ahli perbintangan ini melihatnya bersama ibunya Maria, mereka memberikan persembahan-persembahan dari kantong-kantong mereka: emas, kemenyan murni, dan mur.

12 Karena mereka telah dinasihati oleh malaikat surgawi untuk jangan pergi ke Yudea, mereka kembali ke negeri mereka lewat suatu jalan lain.

22 Ketika Herodes menyadari bahwa dia telah diperdaya oleh para ahli perbintangan itu, maka dia menjadi sangat marah 2 lalu mengerahkan para algojonya dan memerintahkan mereka untuk membunuh semua kanak-kanak yang berusia dua tahun dan yang lebih muda.

3 Ketika Maria mendengar bahwa anak-anak sedang dibunuh-bunuhi, dia merasa takut 4 lalu mengambil anaknya, membungkusnya dengan kain lampin, dan menaruhnya di dalam palungan yang digunakan untuk memberi makan ternak.

5 Adapun Elisabet, ketika dia mendengar bahwa mereka sedang mencari Yohanes, dia mengambilnya dan pergi ke perkampungan berbukitan. 6 Dia terus mencari suatu tempat untuk menyembunyikannya, tetapi tidak ada satu pun tempat yang didapatkannya. 7 Maka dia pun mengerang dan berkata dengan sangat keras, “Gunung Allah, telanlah seorang ibu ini bersama anaknya.” Anda tahu, Elisabet tidak dapat terus mendaki karena perasaannya yang sedang sangat tertekan menggagalkannya. 8 Tetapi tiba-tiba saja gunung terbelah dua dan menelan mereka. Gunung ini memungkinkan cahaya untuk menyinarinya, 9 sebab seorang malaikat Tuhan bersama mereka untuk melindungi mereka.

23 Namun Herodes tetap mencari Yohanes, 2 dan mengutus orang-orangnya kepada Zakharia yang sedang melayani altar, dengan membawa pesan kepadanya: “Di manakah engkau telah menyembunyikan puteramu?”

3 Tetapi dia menjawab mereka, “Aku adalah seorang pelayan Allah, dan sedang mengurus baitnya. Bagaimana aku bisa tahu di mana puteraku berada?”

4 Maka orang-orang utusan Herodes itu pergi lalu melaporkan semuanya kepadanya; dan Herodes menjadi sangat marah lalu berkata, “Apakah puteranya akan memerintah Israel?”

5 Maka dia mengutus kembali orang-orang suruhannya itu untuk menyampaikan pesan ini kepadanya: “Katakanlah hal yang benar kepadaku. Di mana puteramu itu? Bukankah engkau tahu bahwa kehidupanmu berada dalam kekuasaanku?” 6 Maka orang-orang utusan itu pergi dan menyampaikan pesan itu kepadanya. 7 Zakharia menjawab, “Aku adalah seorang syuhadah bagi Allah. Ambillah kehidupanku. 8 Tetapi Tuhan akan menerima rohku karena kamu mencurahkan darah seorang yang tak bersalah di pintu gerbang bait Tuhan.” 9 Maka ketika fajar tiba, Zakharia dibunuh, tetapi umat Israel tidak mengetahui kalau dia telah dibunuh.

24 Pada saat acara sambutan resmi, para imam berangkat, tetapi Zakharia tidak menemui dan memberkati mereka sebagaimana biasanya. 2 Maka para imam menunggu-nunggu Zakharia untuk menyalami mereka dengan doa dan memuji Allah Yang Maha Tinggi.

3 Tetapi ketika dia tak juga menampakkan diri, mereka semua menjadi takut. 4 Namun salah seorang dari antara mereka dengan gagah berani memasuki tempat suci lalu melihat darah yang sudah mengering di sebelah altar Tuhan. 5 Dan sebuah suara berkata, “Zakharia telah dibunuh! Darahnya tidak akan kering sampai seorang pembalas muncul.”

6 Ketika dia mendengar suara ini, dia menjadi takut lalu segera keluar dan melaporkan kepada imam-imam apa yang dia telah lihat dan telah dengar. 7Mereka pun mendapatkan keberanian, lalu masuk, dan melihat apa yang telah terjadi. 8 Para alim ulama bait berteriak, dan para imam merobek jubah-jubah mereka dari atas ke bawah. 9 Mereka tidak menemukan suatu mayat, tetapi mereka menemukan darahnya, yang telah berubah menjadi batu. 10 Mereka ketakutan lalu keluar dan melaporkan kepada umat bahwa Zakaharia telah dibunuh. 11 Ketika semua suku Israel mendengar berita ini, mereka mulai meratap; dan mereka memukuli dada mereka selama tiga hari dan tiga malam.

12 Namun setelah tiga hari, para imam dengan seksama membicarakan siapa yang mereka harus tunjuk untuk menggantikan posisi Zakharia. 13 Undian jatuh ke Simeon. 14 Orang ini, anda tahu, adalah seorang yang oleh roh kudus diberitahu bahwa dia tidak akan mati sampai matanya melihat sang Messias dalam daging.

25 Adapun aku, Yakobus, adalah orang yang telah menulis kisah ini pada waktu huru hara melanda Yerusalem ketika Herodes mati. 2 Aku menyingkir ke padang gurun sampai huru hara itu berakhir. 3 Di sana aku memuji Tuhan Allah, yang telah memberiku hikmat untuk menulis kisah ini.

4 Kasih karunia akan selalu bersama semua orang yang takut kepada Tuhan. Amin.

INJIL THOMAS

Tidak ada komentar:
Inilah ucapan-ucapan tersembunyi yang Yesus yang hidup katakan dan Yudas Thomas si Kembar (= Didymus) mencatatnya.

(1) Dan dia berkata, “Barangsiapa menemukan penafsiran atas ucapan-ucapan ini, ia tidak akan mengecap kematian.”

(2) Yesus berkata, “Barangsiapa mencari, janganlah berhenti mencari sampai dia menemukan.  Ketika dia menemukannya, dia akan susah hati. Ketika dia susah hati, dia akan terpana dan akan berkuasa atas segalanya.” (Papyrus Oxyrhynchus 654.8-9 menambahkan “dan [setelah berkuasa atas segalanya], dia akan beristirahat.”)

Jika kerajaan Allah ada di sorga, maka burung-burung di udara akan mendahuluimu!

(3) Yesus berkata, “Jika para pemimpinmu berkata, ‘Lihatlah, kerajaan itu ada di sorga,’ maka burung-burung di udara akan mendahului kamu. Jika mereka mengatakan, ‘Kerajaan itu ada di laut’, maka ikan-ikan akan mendahului kamu. Sesungguhnya, kerajaan itu ada di dalam dan di luar kamu. Pada saat kamu mengenal dirimu sendiri, maka kamu akan dikenal, dan kamu akan mengetahui bahwa kamu adalah anak-anak dari Bapa yang hidup. Tetapi jika kamu tidak mengenal dirimu sendiri, kamu hidup di dalam kemiskinan dan kamu sendiri kemiskinan itu.”

(4) Yesus berkata, “Seorang yang lanjut usianya tidak akan ragu bertanya kepada bayi berusia tujuh hari mengenai tempat kehidupan, dan orang itu akan hidup. Sebab banyak yang pertama akan menjadi yang terakhir dan mereka akan menjadi satu tunggal.”

Jika kerajaan itu ada di laut, maka ikan-ikan akan mendahului kamu!

(5) Yesus berkata, “Kenalilah apa yang ada di hadapan wajahmu, dan apa yang tersembunyi darimu akan dinyatakan kepadamu. Sebab tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi tidak akan dinyatakan.”

(6) Murid-muridnya bertanya kepadanya, “Apakah Engkau ingin kami berpuasa? Bagaimanakah kami harus berdoa? Haruskah kami memberi sedekah? Pantangan apakah yang harus kami perhatikan?” Yesus menjawab, “Jangan berdusta dan jangan melakukan apa yang kamu benci, sebab segala sesuatu disingkap di hadapan sorga. Sebab tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang dibiarkan tetap tertutup.”

(7) Yesus berkata, “Diberkatilah singa yang akan dimakan manusia, sehingga sang singa itu akan menjadi manusia. Terkutuklah manusia yang akan dimakan singa itu, dan singa itu akan menjadi manusia.”

(8) Dan dia berkata, “Manusia itu seperti seorang penjala ikan yang bijaksana yang menebar jalanya ke laut. Ketika dia mengangkat jalanya dari laut, jala itu penuh dengan ikan kecil. Di antara ikan-ikan kecil itu, penjala itu menemukan seekor ikan yang besar dan baik. Maka dilemparkannya semua ikan kecil itu kembali ke laut dan dia memilih ikan besar itu tanpa kesulitan. Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar.”

(9) Yesus berkata, “Lihatlah, seorang penabur pergi keluar, memenuhi tangannya dengan benih, lalu menyerakkannya. Sebagian benih jatuh di jalan; burung-burung datang, membawanya terbang. Sebagian lagi jatuh di tanah berbatu-batu, tidak berakar di tanah dan tidak menghasilkan bulir-bulir gandum. Sebagian lainnya jatuh di antara semak-semak duri; semak-semak duri itu menggencetnya dan cacing-cacing memakannya. Tetapi sebagian lainnya jatuh di tanah yang baik dan menghasilkan buah yang baik. Ada yang menghasilkan enam puluh per petak, dan ada yang seratus dua puluh per petak.”

(10) Yesus berkata, “Aku telah melemparkan api ke bumi dan, lihatlah, aku menjaganya sampai api itu bernyala besar.”

(11) Yesus berkata, “Langit akan berlalu dan apa yang ada di atasnya akan lenyap. Yang mati tidak hidup dan yang hidup tidak mati. Pada waktu kalian memakan apa yang mati, maka kalian akan membuatnya hidup. Apabila kalian berada di dalam terang, apa yang akan kalian perbuat? Ketika kalian tunggal, kalian menjadi dua. Tetapi ketika kalian menjadi dua, apa yang akan kalian kerjakan?”

(12) Murid-murid berkata kepada Yesus, “Kami tahu engkau akan meninggalkan kami. Lalu, siapakah yang akan menjadi pemimpin kami?” Yesus berkata kepada mereka, “Tidak perduli dari manapun kalian berasal, kalian pergilah kepada Yakobus Yang Adil. Langit dan bumi diciptakan untuknya.”

(13) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bandingkan aku dengan sesuatu dan katakan kepadaku seperti apakah aku.” Simon Petrus berkata kepadanya, “Engkau seperti seorang bentara yang adil.” Matius berkata kepadanya, “Engkau seperti seorang filsuf yang bijaksana.” Thomas berkata kepadanya, “Guru, mulutku sama sekali tidak sanggup mengatakan seperti apa engkau.” Yesus berkata, “Aku bukanlah gurumu. Karena kamu telah mabuk, mabuk oleh pancaran air berbuih-buih yang aku telah takarkan.” Lalu dia membawa Thomas, memisahkannya dari yang lain, dan menyampaikan tiga kata kepadanya. Ketika Thomas kembali kepada murid-murid lainnya, mereka bertanya, “Apa yang Yesus telah katakan kepadamu?” Thomas berkata kepada mereka, “Jika aku beritahukan satu saja dari kata-kata yang dia telah sampaikan kepadaku, maka kalian akan memungut batu dan melemparkannya kepadaku. Dan api akan muncul dari batu-batu itu dan membakar habis kalian.”

(14) Yesus berkata kepada mereka, “Jika kalian berpuasa, kalian akan mendatangkan dosa kepada diri kalian sendiri. Dan jika kalian berdoa, kalian akan menghukum diri kalian sendiri, dan jika kalian memberi sedekah, kalian akan melakukan yang jahat terhadap roh kalian sendiri.” “Pada waktu kalian masuk ke suatu negeri dan mendatangi kampung-kampungnya, jika mereka menerima kalian, makanlah apa pun yang mereka suguhkan kepada kalian. Sembuhkan yang sakit di antara mereka.  Sebab apa yang masuk ke dalam mulutmu tidak akan menajiskan dirimu, tetapi apa yang keluar dari mulutmu akan menajiskan dirimu.”

(15) Yesus berkata, “Pada waktu kalian melihat dia yang tidak lahir dari seorang perempuan, tundukkan wajahmu dan sembahlah dia. Dialah bapamu.”

(16) Yesus berkata, “Orang mengira aku telah datang untuk membawa damai di bumi, tetapi mereka tidak tahu bahwa aku telah datang membawa pertentangan di bumi ini: api, pedang, perang. Sebab akan ada lima orang di sebuah rumah: tiga akan melawan dua dan dua akan melawan tiga, ayah melawan anak laki-laki, dan anak laki-laki akan melawan ayahnya;dan mereka akan berdiri sendirian.”

(17) Yesus berkata, “Aku akan memberikan kepadamu apa yang mata belum pernah lihat, apa yang telinga belum dengar dan tangan belum sentuh, dan apa yang tidak muncul dalam hati manusia.”

(18) Murid-muridnya berkata kepada Yesus, “Katakan kepada kami bagaimana akhir kami.” Yesus menjawab, “Apakah kamu sudah menemukan awal, sehingga kamu mencari akhir? Di tempat dimana ada awal, di situ akan ada akhir. Diberkatilah orang yang berdiri di awal: dia akan mengetahui akhir dan tidak akan mengecap kematian.”

(19) Yesus berkata, “Diberkatilah dia yang telah ada sebelum dia diciptakan. Jika kamu menjadi murid-muridku dan mendengarkan kata-kataku, batu-batu ini akan melayani kamu. Sebab ada lima pohon di sorga yang tidak berubah di musim panas atau di musim dingin dan yang daun-daunnya tidak berguguran. Barangsiapa mengenal pohon-pohon itu, dia tidak akan mengecap kematian.”

(20) Murid-muridnya berkata kepada Yesus, “Katakanlah kepada kami, seperti apa kerajaan sorga itu?” Dia berkata kepada mereka, “Kerajaan sorga itu seumpama sebutir biji sesawi, paling kecil dari semua biji. Tetapi ketika jatuh ke tanah yang sudah disiapkan, biji ini menghasilkan suatu pohon besar dan menjadi suatu tempat berlindung bagi burung-burung di angkasa.”

(21) Maria berkata kepada Yesus, “Seperti apakah murid-muridmu itu?” Dia berkata, “Mereka itu seperti anak-anak kecil yang tinggal di suatu padang yang bukan milik mereka. Ketika pemilik-pemilik padang itu datang, mereka akan berkata, ‘Berikan kepada kami tanah padang kami.’ Murid-murid itu melepaskan pakaian mereka di hadapan para pemilik padang itu lalu menyerahkannya kepada mereka, dan mereka mengembalikan tanah padang itu kepada mereka.  Karena itu, aku berkata, jika si pemilik rumah tahu kapan pencuri akan datang, dia tentu akan tetap berjaga sebelum pencuri itu datang dan tidak akan membiarkan si pencuri mendobrak, masuk ke rumah lalu mengambil barang-barang. Jadi, kamu harus berjaga-jaga terhadap dunia. Persenjatai dirimu dengan kekuatan besar, supaya para perampok tidak mendapat jalan untuk mendatangi dirimu, sebab kesulitan yang kamu nanti-nantikan itu akan datang. Hendaklah ada di antaramu seorang yang mengerti. Pada waktu panen tiba, si pemilik datang segera dengan ani-ani di tangannya dan menuai hasil sawahnya. Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah dia mendengar.”

(22) Yesus melihat anak-anak kecil sedang menyusu, dan dia berkata kepada murid-muridnya, “Anak-anak yang sedang menyusu ini seperti orang-orang yang masuk ke dalam kerajaan.” Mereka bertanya kepadanya, “Jika kami anak-anak, akankah kami masuk ke dalam kerajaan?” Yesus berkata kepada mereka, “Pada waktu kamu membuat dua menjadi satu, dan pada waktu kamu membuat bagian dalam seperti bagian luar, dan bagian luar seperti bagian dalam, dan bagian atas seperti bagian bawah, dan ketika kamu membuat yang laki-laki dan yang perempuan menjadi satu tunggal sehingga yang laki-laki bukan lagi laki-laki dan yang perempuan bukan lagi perempuan, ketika kamu menjadikan mata menggantikan mata, tangan menggantikan tangan, kaki menggantikan kaki, dan sebuah gambar menggantikan sebuah gambar, maka kamu akan masuk ke dalam kerajaan.”

(23) Yesus berkata, “Aku akan memilih kamu, satu dari antara seribu, dan dua dari antara sepuluh ribu, dan mereka akan berdiri sebagai satu tunggal.”

(24) Murid-muridnya berkata kepadanya, “Tunjukkan kepada kami tempat di mana engkau berada, sebab kami harus mencarinya.” Dia berkata kepada mereka, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah dia mendengar. Ada terang di dalam seorang manusia terang dan terangnya ini menerangi seluruh dunia. Pada waktu terang tidak bercahaya lagi, maka di situlah kegelapan.”

(25) Yesus berkata, “Kasihilah saudaramu seperti jiwamu sendiri; jaga dan peliharalah dia seperti biji matamu.”

(26) Yesus berkata, “Suban di mata saudaramu engkau lihat, tetapi balok di matamu sendiri tidak engkau lihat. Kalau engkau sudah mengeluarkan balok itu dari matamu sendiri, barulah engkau bisa melihat dengan jelas untuk mengeluarkan suban dari mata saudaramu itu.”

(27) “Jika engkau tidak berpuasa dari dunia ini, maka engkau tidak akan menemukan kerajaan itu. Jika engkau tidak memelihara Sabat sebagai suatu Sabat, maka engkau tidak akan melihat sang bapa.”

(28) Yesus berkata, “Aku berdiri di tengah di dunia ini dan aku tampak oleh mereka di dalam daging.  Aku dapati mereka semuanya sedang mabuk, tetapi aku tidak menemukan satu pun dari antara mereka yang haus. Jiwaku rindu pada anak-anak manusia karena hati mereka buta dan mereka tidak melihat, sebab mereka datang tanpa membawa apa-apa ke dalam dunia; dan mereka juga berupaya untuk meninggalkan dunia ini tanpa membawa apapun. Adapun mereka itu mabuk. Pada saat mereka membuang anggur mereka, maka mereka akan bertobat.”

(29) Yesus berkata, “Jika daging ada karena roh, maka ini suatu keajaiban. Tetapi jika roh ada karena tubuh, ini adalah suatu keajaiban dari segala keajaiban. Aku terpana bagaimana kekayaan seagung itu telah tinggal dalam kemiskinan ini.”

(30) Yesus berkata, “Di mana ada tiga Allah, mereka ilahi. Di mana ada dua atau satu, di situ aku berada bersama yang satu.”

(31) Yesus berkata, “Tidak ada nabi yang diterima di kampungnya sendiri; seorang tabib tidak menyembuhkan orang-orang yang mengenalnya.”

(32) Yesus berkata, “Sebuah kota yang dibangun di atas bukit yang tinggi dan dibentengi, tidak dapat jatuh, juga tidak bisa tetap tersembunyi.”

(33) Yesus berkata, “Apa yang engkau akan dengar dengan telingamu, perdengarkan itu di telinga satunya lagi dari atap rumahmu. Sebab tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, atau menempatkannya di suatu tempat tersembunyi. Melainkan, dia akan meletakkannya di atas kaki dian sehingga setiap orang yang keluar masuk dapat melihat terangnya.”

(34) Yesus berkata, “Jika seorang buta menuntun seorang buta, maka keduanya akan jatuh ke dalam sebuah lubang.”

(35) Yesus berkata, “Kamu tidak dapat masuk ke rumah seorang kuat dan merebutnya dengan paksa jika tidak lebih dulu mengikat tangannya. Kalau tangan orang kuat itu sudah diikat, barulah kamu dapat menjarah rumahnya.”

(36) Yesus berkata, “Jangan kamu kuatir dari pagi sampai petang dan dari petang sampai pagi mengenai apa yang akan kamu pakai.” (Versi Yunaninya, Oxyrhynchus Papyrus 655.1-17, berbunyi demikian: “Jangan kamu kuatir dari pagi sampai senja atau dari petang sampai pagi tentang makananmu, tentang apa yang akan kamu makan, atau tentang pakaianmu, tentang apa yang akan kamu pakai. Kamu jauh lebih baik dari bunga-bunga bakung yang tidak memintal dan juga tidak menenun. Jika kamu tidak mempunyai pakaian apapun, maka apa yang akan kamu kenakan? Siapa yang akan menambah tinggi tubuhmu? Dia akan memberikan kepadamu pakaianmu.”)

(37) Murid-muridnya berkata, “Kapan engkau akan tampak kepada kami dan kapan kami akan melihatmu?” Yesus berkata, “Pada waktu kamu menanggalkan pakaianmu tanpa merasa malu, dan mengambil pakaianmu dan meletakkannya di bawah kakimu seperti yang dilakukan kanak-kanak dan menginjak-injaknya, maka di saat itulah kamu akan melihat anak dari Dia Yang Hidup dan kamu tidak akan takut.”

(38) Yesus berkata, “Banyak kali kamu ingin mendengar kata-kata ini, kata-kata yang aku sedang ucapkan kepadamu, dan tidak ada seorang lain pun yang darinya kamu akan mendengar kata-kata ini. Akan tiba saatnya ketika kamu mencari aku, kamu tidak akan menemukan aku.”

(39) Yesus berkata, “Orang-orang Farisi dan para ahli kitab telah mengambil kunci-kunci pengetahuan, tetapi mereka menyembunyikan kunci-kunci itu. Mereka tidak masuk ke dalamnya, juga tidak mengizinkan orang lain yang ingin memasukinya. Tetapi hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati!”

(40) Yesus berkata, “Sebatang pohon anggur telah ditanam jauh dari sang Bapa. Karena pohon ini tidak kuat, maka dia akan dicabut sampai ke akar-akarnya lalu akan mati.”

(41) Yesus berkata, “Barangsiapa memiliki sesuatu di tangannya, maka kepadanya akan ditambahkan lagi. Barangsiapa tidak memiliki apa pun, maka yang paling kecil pun yang ada padanya akan diambil.”

(42) Yesus berkata, “Jadilah musafir.”

(43) Murid-muridnya berkata kepadanya, “Siapakah engkau ini sampai engkau harus mengatakan hal-hal ini kepada kami?” “Kamu tidak mengenal siapa aku dari apa yang aku katakan kepadamu. Tetapi kalian telah menjadi seperti orang-orang Yahudi! Mereka menyukai pohonnya tetapi membenci buahnya; mereka menyukai buahnya tetapi membenci pohonnya.”

(44) Yesus berkata, “Barangsiapa menghujat sang Bapa, dia akan diampuni. Dan barangsiapa menghujat sang Anak, dia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, dia tidak akan diampuni, di bumi maupun di surga.”

(45) Yesus berkata, “Anggur tidak dituai dari semak duri; demikian juga buah ara tidak dari rumput duri. Semak dan rumput duri tidak menghasilkan buah. Seorang yang baik menghasilkan yang baik dari perbendaharaannya; seorang yang jahat mengeluarkan yang jahat dari perbendaharaan jahat di dalam hatinya, dan akan berkata-kata jahat. Sebab dari perbendaharaan hatinya, dia akan menghasilkan yang jahat.”

(46) Yesus berkata, “Dari Adam sampai Yohanes Pembaptis, di antara orang yang dilahirkan perempuan, tidak ada yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis, maka janganlah berpaling dari pandangan matanya. Tetapi aku berkata bahwa barangsiapa di antaramu menjadi seperti seorang anak, dia akan mengetahui kerajaan dan akan lebih besar dari Yohanes.”

(47) Yesus berkata, “Orang tidak dapat menunggang dua ekor kuda atau menarik dua busur panah. Seorang hamba tidak dapat melayani dua tuan; sebab dia akan menghormati yang satu, tetapi menghina yang lainnya.  Tidak ada orang yang sedang meminum anggur tua, mendadak ingin meminum anggur baru. Anggur baru tidak disimpan dalam kantung-kantung kulit tua, sebab kantung-kantung kulit itu akan koyak; dan anggur tua tidak akan dituang ke dalam kantung kulit baru, karena anggur tua itu bisa rusak.  Tidak ada orang menambalkan suatu potongan kain tua pada suatu pakaian baru, sebab pakaian baru itu akan koyak.”

(48) Yesus berkata, “Jika dua orang saling berdamai dalam satu rumah, mereka akan berkata kepada gunung ini: ‘Terangkatlah dari sini!’ Maka gunung itupun terangkat.”

(49) Yesus berkata, “Berbahagialah mereka yang sendirian (Koptik: monakhos) dan yang terpilih, karena kamu akan mendapatkan kerajaan itu. Karena kamu telah datang dari sana, maka kamu akan kembali lagi ke sana.”

(50) Yesus berkata, “Jika mereka berkata kepadamu, ‘Darimana asalmu?’, katakan kepada mereka, ‘Kami telah datang dari terang, dari tempat di mana terang telah ada dari dirinya sendiri,  memantapkan dirinya sendiri, dan telah menampakkan diri di dalam gambar mereka.’ Jika mereka bertanya kepadamu, ‘Siapakah kamu?’, maka jawablah, ‘Kami adalah anak-anaknya, dan kami adalah orang-orang pilihan dari Bapa yang hidup.’ Jika mereka bertanya kepadamu, ‘Apa bukti bahwa Bapamu ada di dalammu?’, maka katakan kepada mereka, “Buktinya adalah gerak dan rehat.’”

(51) Murid-muridnya berkata kepadanya, “Kapankah rehat [kebangkitan?] bagi orang mati akan terjadi, dan bilamana dunia baru akan datang?” Dia berkata kepada mereka, “Rehat yang kamu sedang nanti-nantikan telah datang, tetapi kamu tidak mengetahuinya.”

(52) Murid-muridnya berkata kepadanya, “Dua puluh empat nabi telah berbicara di Israel, dan mereka semua berbicara tentang engkau.” Dia berkata kepada mereka, “Kalian telah mengabaikan Dia Yang Hidup yang ada di hadapan kalian, tetapi malah membicarakan orang orang yang sudah mati.”

(53) Murid-muridnya berkata kepadanya, “Bermanfaat atau tidakkah sunat itu?” Dia berkata kepada mereka, “Seandainya bermanfaat, maka ayah mereka akan melahirkan mereka dalam keadaan bersunat dari dalam kandungan ibu mereka. Tetapi sunat sejati di dalam roh itu berharga dalam segala hal.”

(54) Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang miskin. Sebab engkaulah yang empunya kerajaan sorga.”

(55) Yesus berkata, “Barangsiapa tidak membenci ayahnya dan ibunya, dia tidak dapat menjadi muridku; dan barangsiapa tidak membenci saudara-saudaranya laki-laki dan saudara-saudaranya perempuan dan tidak memikul salibnya sama seperti aku, maka dia tidak berharga bagiku.”

(56) Yesus berkata, “Barangsiapa telah mengenal dunia ini, dia telah menemukan mayat. Dan barangsiapa telah mendapatkan mayat, baginya dunia ini tidak berharga.”

(57) Yesus berkata, “Kerajaan sang Bapa itu seumpama seorang yang memiliki benih yang baik. Pada malam hari musuhnya datang dan menaburkan lalang-lalang di antara benih yang baik itu. Tetapi orang itu tidak mengizinkan pekerja-pekerjanya mencabut lalang-lalang itu. Dia berkata kepada mereka, ‘Jangan cabut, sebab kalau kalian mencabut lalang-lalang itu, tanaman gandum pun akan ikut tercabut.’ Pada waktu panen nanti, lalang-lalang itu akan kelihatan jelas. Barulah lalang-lalang itu dicabut dan dibakar.”

(58) Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang telah bekerja keras dan telah menemukan kehidupan.”

(59) Yesus berkata, “Carilah Dia Yang Hidup sementara kamu masih hidup, atau kamu akan mati lalu berusaha melihat dia yang hidup, dan kamu tidak akan bisa melihatnya.”

(60) Dia melihat seorang Samaria sedang membawa seekor anak domba ketika dia sedang dalam perjalanan menuju Yudea.

Dia berkata kepada murid-muridnya, “Orang itu sedang membawa domba itu berkeliling.”

Mereka berkata kepadanya, “Lalu orang itu dapat membunuh domba itu lalu memakannya.” Dia berkata kepada mereka, “Selama domba itu masih hidup, dia tidak akan memakannya. Tetapi hanya ketika dia telah membunuh domba itu, dan domba itu telah menjadi mayat.”

Mereka berkata, “Kalau tidak dibunuh dulu, dia tidak akan bisa memakannya.”

Dia berkata kepada mereka, “Kalian, juga, carilah suatu tempat untuk rehat kalian, atau, kalian akan menjadi mayat lalu dimakan.”

(61) Yesus berkata, “Dua orang akan beristirahat pada sebuah dipan; seorang akan mati, dan yang lainnya akan hidup.”

Salome berkata, “Siapakah engkau, Tuan? Engkau telah naik ke dipanku dan makan dari mejaku seolah-olah engkau berasal dari seseorang.”

Yesus berkata kepadanya, “Aku adalah dia yang datang dari kepenuhan. Kepadaku telah diberikan hal-hal yang berasal dari Bapaku.”

“Akulah muridmu.”

“Karena itulah aku katakan, jika seorang itu penuh, orang itu akan diisi terang, (Bdk Yoh 8:12; Injil Thomas 50; 83) tetapi jika seseorang itu terbagi, dia akan dipenuhi kegelapan.”

(62) Yesus berkata, “Aku menyingkapkan rahasia-rahasiaku kepada orang-orang yang layak menerima rahasia-rahasiaku. Janganlah tangan kirimu mengetahui apa yang sedang diperbuat tangan kananmu.”

(63) Yesus berkata, “Adalah seorang kaya yang memiliki sangat banyak uang. Kata orang itu, ‘Aku akan menanam uangku supaya aku dapat menabur, menuai, menanam, dan mengisi lumbung-lumbungku dengan hasilnya, supaya aku tidak akan kekurangan apapun. Inilah hal-hal yang dia pikirkan di dalam hatinya, tetapi pada malam itu juga dia mati. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.”

(64) Yesus berkata, “Seseorang sedang menerima tamu-tamu. Pada waktu dia telah menyiapkan jamuan malam, dia mengirim hambanya untuk mengundang tamu-tamu itu. Hamba itu pergi kepada tamu yang pertama dan berkata kepadanya, ‘Tuanku mengundang engkau.’

Orang itu berkata, ‘Beberapa pedagang berhutang uang kepadaku; mereka akan datang kepadaku malam ini. Aku harus pergi dan memberi mereka petunjuk-petunjukku. Jadi maafkanlah, aku tidak bisa datang.’

Hamba itu pergi kepada tamu lainnya dan berkata kepadanya, ‘Tuanku telah mengundangmu.’

Orang itu berkata kepada hamba itu, ‘Aku telah membeli sebuah rumah dan aku telah dipanggil untuk pergi satu hari. Aku tidak akan punya waktu.’

Hamba itu pergi kepada tamu lainnya dan berkata kepadanya, ‘Tuanku mengundang engkau.’

Orang itu berkata kepada hamba itu, ‘Sahabatku mau menikah dan aku harus menyiapkan perjamuannya. Aku tidak dapat datang. Maafkanlah aku.’

Hamba itu pergi kepada seorang tamu lainnya dan berkata kepadanya, ‘Tuanku mengundang engkau.’
Orang itu berkata kepada hamba itu, ‘Aku telah membeli sebuah perkebunan dan aku akan pergi untuk memungut uang sewanya. Aku tidak akan dapat datang. Maafkan aku.’

Hamba itu kembali dan berkata kepada tuannya, ‘Orang-orang yang engkau telah undang ke perjamuan makan malam telah meminta maaf karena tidak bisa datang.’

Tuan itu berkata kepada hambanya itu, ‘Pergilah ke jalan-jalan dan bawalah siapapun yang engkau jumpai ke perjamuan malam ini.’ Para pembeli dan pedagang tidak akan masuk ke dalam tempat-tempat Bapaku.”

(65) Dia berkata, “Seorang tukang riba memiliki sebuah kebun anggur dan menyewakannya kepada beberapa penggarap, supaya mereka dapat bekerja dan dia dapat memungut hasilnya dari mereka. Dia mengutus hambanya supaya para penggarap itu dapat memberi kepada hambanya hasil kebun anggur itu. Mereka menangkap, memukuli, dan hampir membunuh hambanya itu, dan hamba itu kembali dan memberitahukan tuannya. Tuannya berkata, ‘Mungkin dia tidak mengenal mereka.’ Dia mengutus seorang hamba lainnya, dan para penggarap itu memukulinya juga. Lalu tuan itu mengutus anaknya dan berkata, ‘Mungkin mereka akan menunjukkan rasa hormat mereka kepada anakku.’ Karena para penggarap itu tahu bahwa dia adalah pewaris kebun anggur itu, mereka menangkapnya lalu membunuhnya. Barangsiapa bertelinga, hendaklah dia mendengar.”

(66) Yesus berkata, “Tunjukkanlah kepadaku batu yang ditolak oleh para tukang bangunan: itulah batu penjuru.”

(67) Yesus berkata, “Orang yang mengetahui segala sesuatu tetapi tidak memiliki dirinya sendiri, dia tidak memiliki apapun.”

(68) Yesus berkata, “Berbahagialah kamu kalau kamu dibenci dan dianiaya, dan tidak ada tempat yang akan ditemukan, di manapun kamu dianiaya.”

(69) Yesus berkata, “Berbahagialah orang-orang yang telah dianiaya dalam hati mereka: mereka adalah orang-orang yang telah dengan sungguh-sungguh mengenal sang Bapa. Diberkatilah orang-orang yang lapar, supaya perut kosong orang-orang itu dikenyangkan.”

(70) Yesus berkata, “Jikalau engkau mengeluarkan apa yang ada di dalammu, maka apa yang engkau miliki akan menyelamatkanmu. Jikalau engkau tidak memiliki apa yang ada di dalammu, maka apa yang engkau tidak miliki di dalammu akan membunuhmu.”

(71) Yesus berkata, “Aku akan menghancurkan rumah ini, dan tidak ada seorang pun akan dapat membangunnya kembali.”

(72) Seseorang berkata kepadanya, “Beritahukanlah saudara-saudaraku untuk membagi barang-barang kepunyaan bapaku dengan aku.” Dia berkata kepada orang itu, “Tuan, siapa yang membuat aku menjadi seorang pembagi?” Dia berpaling kepada murid-muridnya dan berkata kepada mereka, “Aku bukan seorang pembagi, bukan?”

(73) Yesus berkata, “Panenan besar, tetapi para pekerja sedikit. Karena itu mintalah tuan pemiliknya untuk mengirim para pekerja ke panen itu.”

(74) Seseorang berkata, “Tuan, ada banyak orang di sekitar bak minum, tetapi tidak ada sesuatu apapun dalam sumur.”

(75) Yesus berkata, “Ada banyak orang berdiri di muka pintu, tetapi orang-orang yang sendirianlah (Koptik: monakhos) yang akan masuk ke dalam kamar pengantin.”

(76) Yesus berkata, “Kerajaan sang Bapa itu seumpama seorang pedagang yang memiliki sejumlah persediaan barang dagangan, lalu dia menemukan sebuah mutiara. Pedagang itu bijaksana; dia menjual semua barang dagangannya dan membeli satu mutiara itu untuk dirinya. Demikian juga dengan kamu, carilah harta yang tidak bisa binasa, yang kekal, di mana tidak ada ngengat yang datang untuk memakannya dan tidak ada cacing yang akan menghancurkannya.”

(77) Yesus berkata, “Akulah terang yang ada di atas segalanya. Akulah segalanya: dari aku segala sesuatunya berasal, dan kepadaku segalanya kembali. Belahlah sebatang kayu, maka aku ada di situ. Angkatlah batu, maka kamu akan menemukan aku di situ.”

(78) Yesus berkata, “Mengapa kamu telah datang ke pedalaman? Untuk melihat sebatang buluh yang digoyang anginkah? Ataukah untuk melihat seseorang yang berpakaian kain halus, sama seperti para penguasa dan orang-orang yang memerintah kamu? Mereka berpakaian kain halus, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran.”

(79) Seorang perempuan di dalam kerumunan berkata kepadanya, “Diberkatilah rahim yang telah memperanakkanmu dan payu dara yang telah menyusuimu.” Dia berkata kepadanya, “Diberkatilah orang-orang yang telah mendengar firman sang Bapa dan telah dengan sungguh-sungguh memeliharanya.  Karena akan ada hari-hari di mana engkau akan berkata, ‘Diberkatilah rahim yang tidak mengandung dan payu dara yang tidak memberi susu.’

(80) Yesus berkata, “Barangsiapa yang telah mengenal dunia, telah menemukan tubuh, dan barangsiapa yang telah menemukan tubuh, baginya dunia ini tidak berharga lagi.”

(81) Yesus berkata, “Hendaklah orang yang telah menjadi kaya, memerintah, dan hendaklah orang yang memiliki kuasa melepaskannya.”

(82) Yesus berkata, “Barangsiapa dekat dengan aku, dia dekat dengan api, dan barangsiapa jauh dari aku, dia jauh dari kerajaan.”

(83) Yesus berkata, “Gambar-gambar kelihatan dalam pandangan orang, tetapi terang yang ada dalam mereka  tersembunyi dalam gambar terang sang Bapa. Sang Bapa akan dinyatakan, tetapi gambarnya tersembunyi oleh terangnya.”

(84) Yesus berkata, “Pada waktu engkau melihat rupamu, engkau senang. Tetapi pada waktu engkau melihat gambar-gambarmu yang tercipta di hadapanmu dan yang tidak mati dan tidak kelihatan, betapa banyak engkau akan menanggungnya.”

(85) Yesus berkata, “Adam berasal dari kuasa akbar  dan kekayaan akbar, tetapi dia tidak layak bagimu. Sebab jika dia layak, dia tidak akan mengecap kematian.”

(86) Yesus berkata, “Rubah-rubah memiliki kandang dan burung-burung mempunyai sarang, tetapi sang anak manusia tidak memiliki tempat untuk membaringkan kepalanya dan beristirahat.”

(87) Yesus berkata, “Betapa menyedihkannya tubuh yang bergantung pada suatu tubuh, dan betapa menyedihkannya jiwa yang bergantung pada keduanya ini.”

(88) Yesus berkata, “Pemberita-pemberita [= malaikat-malaikat] dan nabi-nabi akan datang kepadamu dan memberikanmu apa yang menjadi milikmu. Pada gilirannya berilah mereka apa yang engkau punya, dan berkatalah kepada dirimu sendiri, ‘Kapankah mereka akan datang dan mengambil apa yang menjadi milik mereka?’”

(89) Yesus berkata, “Mengapa engkau mencuci bagian luar dari piala minuman itu? Apakah engkau tidak mengerti bahwa dia yang membuat bagian dalam adalah juga dia yang membuat bagian luar?”

(90) Yesus berkata, “Datanglah kepadaku, sebab kuk yang kupasang itu mudah dan kekuasaanku pun lembut, dan kamu akan mendapat rehat bagi dirimu sendiri.”

(91) Mereka berkata kepadanya, “Katakan kepada kami, siapakah engkau, supaya kami dapat percaya kepadamu.” Dia berkata kepada mereka, “Kamu meneliti rupa sorga dan bumi, tetapi kamu tidak mengenal dia yang ada di hadapanmu, dan kamu tidak tahu bagaimana memeriksa saat ini.”

(92) Yesus berkata, “Carilah, maka kamu akan mendapatkan. Tetapi, pada masa lalu, aku tidak memberitahumu hal-hal yang kamu telah tanyakan kepadaku waktu itu. Kini aku mau memberitahukannya, tetapi kamu tidak mencarinya.”

(93) “Jangan beri apa yang suci kepada anjing-anjing, atau mereka akan melemparnya ke gundukan rabuk. Jangan lempar mutiara-mutiara kepada babi, atau mereka akan menjadikannya lumpur.”

(94) Yesus berkata, “Orang yang mencari, akan menemukan; untuk orang yang mengetuk, pintu baginya akan dibukakan.”

(95) Yesus berkata, “Jika engkau mempunyai uang, jangan meminjamkannya dengan riba. Tetapi, berikan uang itu kepada seseorang yang darinya engkau tidak akan menerimanya kembali.” 


(96) Yesus berkata, “Kerajaan sang Bapa itu seumpama seorang perempuan. Dia mengambil sedikit ragi, lalu menyembunyikannya dalam adonan, dan menjadikannya ketul-ketul roti yang besar. Barangsiapa bertelinga, hendaklah dia mendengar.”

(97) Yesus berkata, “Kerajaan sang Bapa itu seumpama seorang perempuan yang sedang membawa tepung seguci penuh. Ketika dia sedang berjalan di sepanjang sebuah jalan yang jauh, tangkai guci itu hancur dan tepung itu tumpah di sampingnya di sepanjang jalan itu. Dia tidak mengetahui hal ini; dia tidak melihat ada suatu masalah. Ketika dia sampai di rumahnya, dia meletakkan buli-buli itu dan menemukannya sudah kosong.”

(98) Yesus berkata, “Kerajaan sang Bapa itu seumpama seorang yang ingin membunuh seorang yang sangat berkuasa. Ketika ada di rumah, dia menarik pedangnya dan menancapkannya pada dinding untuk mengetahui apakah tangannya cukup kuat. Lalu dia membunuh orang yang berkuasa itu.”

(99) Murid-muridnya berkata kepadanya, “Saudara-saudaramu dan ibumu sedang berdiri di luar.” Dia berkata kepada mereka, “Mereka yang ada di sini, yang melakukan kehendak Bapaku adalah saudara-saudaraku dan ibuku. Mereka adalah orang-orang yang akan masuk ke dalam kerajaan Bapaku.”

(100) Mereka memperlihatkan kepada Yesus sekeping uang emas dan berkata kepadanya, “Orang-orang sang Kaisar menuntut pajak dari kita.” Dia berkata kepada mereka, “Beri kepada kaisar apa yang menjadi milik sang kaisar; beri kepada Allah apa yang menjadi kepunyaan Allah, dan beri kepadaku apa yang menjadi milikku.”

(101) “Barangsiapa tidak membenci ayahnya dan ibunya seperti aku, dia tidak dapat menjadi muridku, dan barangsiapa tidak mengasihi ayah dan ibunya seperti aku, dia tidak dapat menjadi muridku. Sebab ibuku memberi aku kepalsuan, tetapi ibuku yang sejati memberiku kehidupan.”

(102) Yesus berkata, “Hendaklah orang-orang Farisi menjadi malu, sebab mereka seperti seekor anjing yang sedang tidur di palungan ternak, sebab anjing ini sendiri tidak makan atau membiarkan ternak itu makan.”

(103) Yesus berkata, “Diberkatilah orang yang mengetahui kapan para perampok akan masuk, sehingga dia dapat bangun, mengumpulkan semua harta kekayaannya, dan mempersenjatai dirinya sebelum mereka masuk.”

(104) Mereka berkata kepada Yesus, “Datanglah, marilah kita hari ini berdoa dan marilah kita berpuasa.” Yesus berkata, “Dosa apa yang telah aku lakukan, atau bagaimana aku telah menjadi rusak? Tetapi, ketika mempelai pria telah meninggalkan kamar perkawinan, maka hendaklah orang berpuasa dan berdoa.”

(105) Yesus berkata, “Barangsiapa mengenal bapa atau ibu, maka dia akan disebut anak seorang pelacur.”

(106) Yesus berkata, “Pada waktu kamu membuat dua menjadi satu, maka kamu akan menjadi anak-anak manusia, dan pada waktu kamu berkata, ‘Gunung, tersingkirlah dari sini’, maka gunung ini akan pindah.”

(107) Yesus berkata, “Kerajaan itu seumpama seorang gembala yang memiliki seratus ekor domba. Satu ekor di antaranya, yang paling besar, tersesat. Dia meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor itu, dan mencari yang satu itu sampai dia menemukannya. Setelah dia menemukannya, dia berkata kepada domba itu, ‘Aku mengasihimu lebih dari yang sembilan puluh sembilan ekor itu.’

(108) Yesus berkata, “Barangsiapa minum dari mulutku, dia akan menjadi seperti aku; aku sendiri akan menjadi orang itu, dan hal-hal tersembunyi akan dinyatakan kepada orang itu.”

(109) Yesus berkata, “Kerajaan itu seumpama orang yang memiliki harta terpendam di ladang, tetapi dia tidak mengetahuinya. Maka ketika dia mati, dia mewariskan ladang itu kepada anaknya. Sang anak juga tidak mengetahuinya. Dia mengambil alih ladang itu dan menjualnya. Si pembeli mulai membajak, lalu menemukan harta terpendam itu, dan dia pun mulai membungakan uang kepada siapa yang dikehendakinya."

(110) Yesus berkata, “Hendaklah orang yang telah menemukan dunia ini dan telah menjadi kaya, meninggalkan dunia ini.”

(111) Yesus berkata, “Langit dan bumi akan bergulung di hadapanmu, dan barangsiapa hidup dari dia yang hidup, dia tidak akan melihat kematian.”

(112) Yesus berkata, “Dipermalukanlah daging yang bergantung pada jiwa. Dipermalukanlah jiwa yang bergantung pada daging.”

(113) Murid-muridnya berkata kepadanya, “Bilamanakah kerajaan akan datang?”. “Kerajaan tidak akan datang hanya dengan memperhatikannya. Tidak akan dikatakan, ‘Lihat, kerajaan itu ada di sini’, atau ‘Lihat, kerajaan itu ada di sana.’ Tetapi, kerajaan sang Bapa itu terbentang di muka bumi, dan orang tidak melihatnya.”

(114) Simon Petrus berkata kepada mereka, “Maria harus meninggalkan kita, sebab perempuan-perempuan tidak layak menerima kehidupan.”. Yesus berkata, “Lihat, aku akan membimbingnya untuk menjadikannya laki-laki, sehingga dia juga dapat menjadi suatu roh yang menghidupkan, yang sama dengan kalian yang laki-laki. Sebab setiap perempuan yang menjadikan dirinya laki-laki, akan masuk ke dalam kerajaan sorga.”

INJIL KELAHIRAN YESUS

Tidak ada komentar:

THE FIRST GOSPEL OF
THE INFANCY OF
JESUS CHRIST

Berikut saya terjemahkan sebuah injil Apokrif, yang jujur saja "Mungkin dengan terjemahan yang sangat buruk" karena saya terjemahkan dengan bantuan https://translate.google.com dan dengan beberapa kamus Inggris - Indonesia sebagai pendukung. Selain itu, penguasaan saya terhadap bahasa Inggris sangat lemah, jadi mohon koreksi dari teman-teman yang jago bahasa Inggris untuk memperbaiki hasil terjemahan ini sehingga mendekati maksud dan tujuan dari bahasa aslinya (Nggak tahu saya juga, aslinya injil ini memakai bahasa apa. Tapi yang pasti, Bukan bahasa Inggris)

Versi Bahasa Inggris bisa dilihat disini : KLIK SAJA

Terjemahan ini sifatnya bebas, dari mohon maaf kalau ada yang kebablasan dan jauh dari maksud bahasa Inggrisnya Hehe... bukan untuk memanipulasi, tapi semata-mata kelemahan saya terhadap penguasaan bahasa Inggris.

BAB I

1. Kayafas menceritakan bahwa ketika Yesus masih dalam buaian, (Ia sudah bisa berbicara) memberitahu ibunya bahwa dia adalah Anak Allah. 5. Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem untuk membayar pajak, waktu Maria melahirkan tiba, dan dia masuk ke dalam sebuah gua. 8. Yusuf memanggil seorang wanita Ibrani. Gua dipenuhi dengan lampu besar. 11. Kelahiran sang bayi. 17. dan menyembuhkan wanita itu. 19. Kedatangan para gembala.


Berdasarkan laporan-laporan, kami menemukan dalam kitab Yusuf Imam Tinggi, yang disebut juga dengan sebutan Kayafas:

2. Dia (Kayafas) menceritakan, bahwa Yesus sudah bisa berbicara ketika ia berada dalam buaian, dan mengatakan kepada ibunya,

3. “Maria, aku adalah Yesus Anak Allah” katanya, “Anakmu, yang dilahirkan sesuai dengan petunjuk malaikat Gabriel kepadamu, dan ayahku telah mengutus aku untuk menyelamatkan dunia”.

4. Dalam tahun 309 era (kekuasaan) Alexander, Augustus menerbitkan dekrit bahwa semua orang harus membayar pajak di negeri mereka sendiri.

5.Kemudian Yusuf dan Maria, isterinya, pergi menuju Yerusalem, dan kemudian tiba di Bethlehem untuk membayar pajak di kota nenek moyangnya.

6. Dan ketika mereka tiba di sebuah gua, Maria memberitahu Yusuf, bahwa ia akan segera melahirkan,  sehingga ia tidak bisa meneruskan perjalanannya ke kota. Kemudian yusuf berkata, “Mari kita masuk ke dalam gua ini”.

7. Pada waktu itu matahari nyaris tenggelam.

8. Dan Yusuf bergegas pergi, untuk memanggil seorang bidan (dukun beranak); dan ketika ia melihat seorang wanita tua Ibrani yang berasal dari Yerusalem, dia berkata kepadanya, “Kumohon datanglah ke sini, wanita yang baik. Dan masuklah ke dalam gua itu, dan Anda akan melihat seorang wanita yang akan melahirkan"

9. Setelah matahari terbenam, Wanita tua dan Yusuf sampai di depan gua, kemudian mereka masuk ke dalamnya.

10. Dan lihatlah, gua itu diterangi oleh cahaya, bahkan lebih terang dari cahaya lampu dan lilin, dan lebih terang dari cahaya matahari.

11. Bayi itu kemudian dibungkus dengan lampin, dan mengisap payudara ibunya, Maria.

12. Ketika mereka berdua melihat cahaya itu, mereka terkejut; wanita tua itu bertanya, “Maria, Engkaukah ibu dari anak ini?”

13. Maria menjawab, “Ya”.

14. Wanita tua itu berkata, “Engkau sangat berbeda dari  wanita-wanita lain”.

15 Maria menjawab, “Karena tidak ada anak seperti anak saya, maka tidak ada juga wanita seperti ibunya”.

16. Wanita tua itu menjawab, “Wahai Nyonya, saya datang ke sini supaya memperoleh pahala yang kekal.”

17. Kemudian Maria berkata padanya, “Ulurkan tanganmu pada bayi ini”

18. Dan dia mengumumkan, “Selanjutnya, semua hari-hari hidup saya, akan saya baktikan kepada bayi ini.”

19. Setelah itu, para gembala datang dan membuat api unggun. Mereka sangat gembira, dengan senang hati mereka memuji dan memuja Tuhan yang Maha tinggi.

20. Akibat kegembiraan gembala ini, gua pada saat itu tampak seperti sebuah kuil yang mulia, karena baik bahasa malaikat dan manusia bersatu untuk memuja dan memuliakan Allah, atas kelahiran Kristus.

21 Tetapi ketika wanita Ibrani tua melihat semua keajaiaban ini, dia memberi pujian kepada Tuhan, dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Allah, Engkau Allah Israel, untuk itu mataku telah melihat kelahiran Juruselamat dunia”

BAB II

1. Yesus disunat di dalam gua, 2. Wanita tua itu mengawetkan kulup atau tali ari-ari Yesus dalam kotak minyak spikenard, (kemudian) Maria mengurapi Kristus dengan itu. 5 Kristus dibawa ke dalam rumah. 6 Dia bersinar, 7 dan malaikat berdiri di sekitar dia untuk memuja. 8 Simeon memuji Kristus.

DAN ketika waktu sunatnya datang: yaitu hari kedelapan, dimana hukum memerintahkan anak yang akan disunat; mereka menyunatkan dia di dalam gua.

2. Dan wanita Ibrani tua mengambil kulup (yang lain mengatakan dia mengambil tali ari-ari), dan mengawetkannya dalam sebuah kotak marmer berwarna putih berisi minyak (tumbuhan) spikenard.

3. Dan dia memiliki seorang putra yang (berprofesi sebagai) apoteker, lalu dia berkata, “Janganlah engkau menjual kotak marmer berminyak spinekard ini, meskipun engkau ditawari tiga ratus dinar.

4. Sekarang, kotak marmer yang (ada pada) Maria untuk mendapatkan orang yang berdosa, (dengan cara) menuangkan minyaknya dari itu atas kepala hingga kaki Yesus Kristus, lalu mengusapnya dengan rambut kepalanya.

5. Setelah berusia sepuluh hari, mereka membawanya ke Yerusalem, dan pada hari keempat puluh dari kelahirannya mereka menyerahkan Yesus ke hadapan TUHAN di sebuah rumah ibadat. (Mereka) membuat persembahan yang tepat baginya, sesuai dengan kebutuhan dari hukum Musa: yaitu, bahwa setiap laki-laki yang dilahirkan akan disebut kudus bagi Allah.

6. Pada waktu itu Simeon yang sudah tua melihat Yesus bersinar seperti cahaya, ketika Maria meletakan (Bayi Yesus) dalam pelukannya, (Simeon) dipenuhi oleh kesukaan yang besar atas  kejadian ini.

7. Dan malaikat berdiri di sekelilingnya, menyanjung dia, seperti pengawal raja mereka berdiri di sekelilingnya.

8. Lalu Simeon mendekati Maria dan menadahkan tangan ke arahnya, Lalu ia berkata kepada Yesus, “Sekarang, ya Tuhan, hamba-Mu harus pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu;

9. Sebab mataku telah melihat rahmat-Mu, yang telah engkau persiapkan untuk keselamatan semua bangsa; terang bagi semua orang, dan kemuliaan bagi orang Israel”.

10. Hannah, nabiah yang juga hadir, semakin dekat dan memuji Tuhan, dan (ikut) merayakan kebahagiaan Maria.

BAB III

1. Orang-orang bijak mengunjungi Kristus. Maria memberikan mereka salah satu kain lampinnya (Kain yang pernah dipakai membungkus bayi Yesus). 3. Seorang malaikat muncul kepada mereka dalam bentuk bintang. 4. Mereka kembali dan membuat api, lalu menyembah kain lampin itu dan memasukkannya ke dalam api, tapi (kain itu) tidak terbakar.

DAN terjadilah, ketika Yesus lahir di Betlehem, di sebuah kota Yudea, pada zaman Raja Herodes; - orang-orang bijak datang dari Timur ke Yerusalem, menurut nubuat Zoradascht, [Zoroaster] dan membawa dengan mereka persembahan: yaitu, emas, kemenyan, dan mur, lalu menyembah dia, dan menawarkan kepadanya hadiah.

2. Kemudian Maria mengambil salah satu lampin yang pernah dipakai membungkus bayi Yesus dan memberikannya kepada mereka sebagai berkah, mereka menerima kain tersebut sebagai hadiah yang paling mulia.

3. Dan pada saat yang sama, ada di dekat mereka malaikat dalam bentuk bintang yang sebelumnya telah memandu mereka selama dalam perjalanan; cahaya yang mereka ikuti sampai mereka kembali ke negara mereka sendiri.

4. Setelah mereka kembali, raja dan pangeran mereka datang untuk bertanya tentang apa yang mereka lihat dan lakukan? Seperti apa perjalanan mereka? Siapa saja yang mereka temui di jalan?

5. Mereka mendapatkan kain lampin yang telah diberikan Maria, (mereka) menceritakan apapun kesenangan ini.

6. Dan sudah menjadi tradisi di negeri mereka, yaitu membuat api kemudian menyembahnya.

7. Lalu melemparkan kain lampin itu ke dalamnya. Serta merta api membakarnya.

8 Dan ketika api dipadamkan, mereka mendapatkan kain tersebut tetap utuh dan api sepertinya tidak pernah menyentuhnya.

9. Kemudian mereka mulai menciumnya, dan menaruhnya di atas kepala dan mata mereka. Lalu mereka berkata, “Hal ini tentu merupakan kebenaran yang tak diragukan lagi, dan ini benar-benar mengejutkan bahwa api tidak bisa membakarnya”.

10 Lalu mereka mengambil kain itu, dan dengan hormat yang besar, mereka meletakkannya di antara harta mereka.

BAB IV

1. Herodes bermaksud untuk membunuh Yesus. 3. Seorang malaikat memperingatkan Yusuf agar membawa Yesus dan ibunya ke Mesir. 6. ketakutan pada saat kedatangan mereka. 13. berhala jatuh. 15. Maria mencuci kain lampin Yesus, menjemurnya hingga kering di sebuah pos, dan anak dari seorang imam menempatkan satu di kepalanya; 16. Dan yang dimiliki iblis mereka meninggalkan dia.

SEKARANG Herodes memahami bahwa orang-orang bijaksana itu telah memperdaya dirinya dan tidak kembali kepadanya. Maka dipanggilah imam dan orang-orang bijaksana, dan bertanya, Dimana Kristus dilahirkan.

2. Dan ketika mereka menjawab, di Betlehem, - sebuah kota Yudea, ia mulai merancang untuk membunuh Kristus.

3. Tapi malaikat Tuhan datang kepada Yusuf dalam tidurnya, dan berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan pergilah ke Mesir sebelum ayam berkokok”. Sehingga Yusuf pun bangun dan pergi.

4. Ketika ia sedang dalam perjalanannya, pagi pun datang.

5. Dalam perjalanan ini, pelana (kendaraannya) rusak.

6. Kemudian ia singgah di sebuah kota besar, di situ ada sebuah berhala dan berhala dewa-dewa Mesir sedang diberi persembahan oleh imam-imam mereka.

7, Dan ada seorang imam sedang melayani berhala itu, Setan sering berbicara melalui perantara berhala itu, dan menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan penduduk Mesir dan negaranya.

8. imam ini memiliki putra berusia tiga tahun, yang dirasuki oleh setan-setan, dan ia banyak mengucapkan hal-hal aneh, berjalan telanjang dengan pakaian yang robek, melempari orang-orang yang ia lihat dengan batu.

9. Di dekat lokasi berhala itu ada sebuah penginapan, tempat dimana saat Yusuf dan Maria pertama kali tiba disini dan menginap, semua penduduk kota itu takjub.

10. Semua hakim dan imam-imam pagan yang sebelumnya membuat berhala itu, membuat semacam penyelidikan, mereka berkata, apa artinya semua kekhawatiran ini, dan ketakutan apa yang akan menimpa  negara kita?

11. Berhala itu menjawab, “Allah tidak dikenal datang ke sana, Allah yang sebenarnya. Tidak ada Tuhan selain Dia, yang patut disembah karena ia benar-benar Anak Allah.

12. Kemasyurannya (membuat) negeri ini gemetar, dan kedatangan-Nya membawa kegemparan dan ketakutan, dan kita sendiri merasa takut (luar biasa) oleh kebesaran kekuasaannya.

13. Dan pada saat yang sama, berhala ini jatuh menimpa penduduk Mesir yang mulai berlarian.

14. Tetapi anak imam yang kerasukan tadi pergi ke penginapan dan menemukan Yusuf dan Maria.

15. Maria yang telah mencuci kain lampin Kristus, kemudian menjemurnya di sebuah tiang suapaya kering. Anak yang kerasukan setan itu mengambil salah satu (kain lampin itu), dan meletakkannya diatas kepala.

16. Maka setan mulai keluar dari mulutnya, lalu terbang dalam bentuk gagak dan ular.

17. Sejak saat itu, anak tersebut sembuh dengan kuasa Kristus dan ia mulai menyanyikan pujian, dan bersyukur kepada Tuhan yang telah menyembuhkan dia.

18. Ketika ayahnya melihat bahwa anaknya sudah sehat, dia bertanya, “Anakku, apa yang telah terjadi kepadamu? Bagaimana engkau bisa sembuh?”

19. anak menjawab, “Ketika setan merasukiku, aku pergi ke penginapan, dan aku menjumpai seorang wanita cantik tengah bersama anaknya. (Dan akupun menemukan) Lampin miliknya belum di cuci, tergantung di sebuah tiang jemuran.

20. (kemudian) Aku mengambil dan menaruhnya di atas kepalaku. Lalu setan-setan pun  meninggalkanku dan melarikan diri.

21. Sang ayah sangat bersukacita dan berkata, “Anakku, mungkin anak ini adalah anak Allah yang hidup, yang menciptakan langit dan bumi.

22. (Sebab) setelah dia berada diantara kita, berhala menjadi rusak, semua dewa-ewa terjatuh dan hancur oleh kekuatan yang lebih besar.

23 Dengan demikian genaplah nubuat yang berbunyi, “Dari Mesir telah Ku panggil anak-Ku”.

BAB V

1. Yusuf dan Maria meninggalkan Mesir. 3 Pergi ke tempat yang sering di kunjungi perampok. 4. Yang mendengar suara perkasa, sebuah pasukan besar melarikan diri.

Saat Yusuf dan Maria mendengar bahwa berhala itu jatuh dan hancur, mereka dihinggapi perasaan takut dan gemetar. kemudian berkata, “Ketika kita Berada di tanah Israel, Herodes berniat untuk membunuh Yesus, dan seluruh anak-anak yang berada di Betlehem.

2. Tidak diragukan lagi, jika orang-orang Mesir mendengar bahwa berhalanya rusak dan terjatuh,  maka mereka akan membakar kita dengan api”.

3. Oleh sebab itu mereka (Keluarga Yusuf) pergi ke tempat persembunyian para perampok, yang biasa merampok wisatawan yang mereka temui, merampok kendaraan dan pakaian mereka, lalu menculik mereka.

4. Para perampok ini lari ketakutan meninggalkan semua hasil rampokkannya dengan terburu-buru setelah mereka mendengar suara yang sangat besar, seperti suara dari seorang raja dengan tentaranya yang besar, ringkik kuda dan terompet yang terdengar seperti upacara keberangkatan dari kota mereka sendiri.

5. Setelah itu, para tawanan  lepas, dan masing-masing orang mengambil tasnya, lalu mereka pergi, dan mereka melihat Yusuf dan Maria datang menghampiri mereka. Mereka  bertanya, “Mana raja itu yang suaranya tadi di dengar oleh para perampok sehingga mereka meninggalkan kami, dan akhirnya kami merasa aman sekarang?”

6 Yusuf menjawab, “Dia akan datang setelah kita.”
 
back to top