Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. (Mikha 5:2)
Ayat dari Kitab Perjanjian Lama ini sering disebut-sebut sebagai Nubuat kedatangan Yesus oleh orang-orang Kristen. Mereka tidak perduli dan tidak pernah meneliti seberapa cocok Nubuat ini dengan penggenapan yang ada pada diri Yesus. Mereka hanya menukil, lantas menyimpulkan secara buru-buru. Dan selesai!!
Di tambah lagi, Matius telah menyebut-nyebutnya sebagai Nubuat untuk Yesus. Sehingga semakin hilanglah rasa ingin meneliti sejauh mana kebenaran ayat ini untuk Yesus.
Mari kita bandingkan dengan cermat!!!
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. (Mikha 5:2)
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." (Matius 2:6)
Mikha menulis : Betlehem Efrata adalah suku terkecil diantara kaum Yehuda.
Matius menulis : Betlehem tanah Yehuda, bukanlah yang terkecil diantara yang memerintah Yehuda.
Dari sini pun sudah kelihatan kebingungan Matius dalam mengutip ayat Perjanjian Lama. Sebab apa yg dia tulis, sangat berbeda jauh dengan apa yang ditulis oleh Mikha.
Betlehem Efrata – Betlehem Tanah Yehuda = sudah jelas BEDA!!!
Yang terkecil – Bukan Yang terkcil = sudah jelas BEDA!!!
Pelajari secara perikop..
Seperti yang saya lakukan sebelumnya, bahwa untuk menafsirkan sebuah ayat tidak bisa dibaca hanya sepenggal. Harus dibaca secara perikop (keseluruhan cerita) di ayat-ayat sebelumnya dan ayat-ayat sesudahnya.
Jika kita membaca kitab Mikha pasal 3-4, maka kita mendapat sebuah cerita kesuraman-kesuraman yang terjadi di tanah Israel. Kedzaliman, korupsi, nabi-nabi palsu, ketidak adilan dan lain-lain menjadi pemandangan yang lumrah sehingga Tuhan memberikan pengetahuan kepada Nabi Mikha bahwa semua ini akan berakhir ketika Tuhan membangkitkan seseorang dari suku Bethlehem efrata, yaitu sebuah suku yang terkecil dari kaum Yehuda, dan dia akan memerintah Israel dengan baik. Dia akan memerintah sesuai kehendak Tuhan sehingga masa kejayaannya ini akan dikenang sepanjang zaman. (Baca Mikha 5:1-4)
Apabila ada sebuah bangsa (baik itu Asyur atau negara lainnya) yang ingin menjajah atau menindas Israel, maka dia akan melawannya dengan pedang terhunus (senjata) sehingga bangsa penyerang tersebut pergi dari Israel. (Baca Mika 5:5-6)
Apakah sampai sini terlihat digenapi oleh Yesus?
Sama sekali tidak!! Sebab Yesus tidak pernah diceritakan mengangkat senjata, apalagi bisa sampai mengusir bangsa-bangsa yang sedang menjajah Israel saat itu. Jadi bagaimana mungkin Yesus dikatakan menggenapkan nubuat ini?
Ada seorang apologetic Kristen mengatakan bahwa Asyur itu maksudnya adalah Dosa, bukan kerajaan Asyur secara nyata. Maka menurut saya, penafsiran seperti itu terlalu melenceng jauh dari tekstual alkitab. Sebab ayatnya begitu gamblang menuliskan “Jika Asyur masuk dan menginjakkan kaki di daerah kita (Yehuda)".
Mereka itu akan mencukur negeri Asyur dengan pedang dan negeri Nimrod dengan pedang terhunus; mereka akan melepaskan kita dari Asyur, apabila ia ini masuk ke negeri kita dan menginjak daerah kita. (Mikha 5:6) TR
dan Ia akan memberikan kedamaian. Apabila tentara Asyur menyerbu negeri kita dan mendobrak pertahanan kita, kita akan mengerahkan pemimpin-pemimpin kita yang terkuat untuk memerangi mereka. Pemimpin-pemimpin kita itu akan mengalahkan Asyur dengan kekuatan senjata, dan menyelamatkan kita dari tangan mereka. (Mikha 5:6) BIS
Dan inilah damai itu nantinja: Djika Asjur memasuki negeri kita serta mengindjak tanah kita, maka tudjuh gembala akan kita hadapkan lawannja, tudjuh hulubalang insani. Mereka akan merumput negeri Asjur dengan pedang, tanah Nimrod dengan parang. Ia akan melepaskan (kita) dari Asjur, pabila negeri kita dimasukinja dan djadjahan kita diindjaknja. (Mikha 5:6) ENDE 1970
Sementara pasca kematian Yesus, orang-orang Israel mengeluh demikian : “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. (Lukas 24:21)
Tentu maksud membebaskan bangsa Israel disini adalah dari penindasan bangsa Romawi, seperti Musa membebaskan nenek moyangnya dulu dari penindasan Fir’aun.
Harapan orang-orang Israel ini baru terpenuhi ketika pasukan Islam dibawah ke pemimpinan Umar bin Khattab mengusir Romawi dari Yerusalem, 600 tahun setelah peristiwa “penyaliban Yesus”.
Allahu ‘alam....
Ayat dari Kitab Perjanjian Lama ini sering disebut-sebut sebagai Nubuat kedatangan Yesus oleh orang-orang Kristen. Mereka tidak perduli dan tidak pernah meneliti seberapa cocok Nubuat ini dengan penggenapan yang ada pada diri Yesus. Mereka hanya menukil, lantas menyimpulkan secara buru-buru. Dan selesai!!
Di tambah lagi, Matius telah menyebut-nyebutnya sebagai Nubuat untuk Yesus. Sehingga semakin hilanglah rasa ingin meneliti sejauh mana kebenaran ayat ini untuk Yesus.
Mari kita bandingkan dengan cermat!!!
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. (Mikha 5:2)
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." (Matius 2:6)
Mikha menulis : Betlehem Efrata adalah suku terkecil diantara kaum Yehuda.
Matius menulis : Betlehem tanah Yehuda, bukanlah yang terkecil diantara yang memerintah Yehuda.
Dari sini pun sudah kelihatan kebingungan Matius dalam mengutip ayat Perjanjian Lama. Sebab apa yg dia tulis, sangat berbeda jauh dengan apa yang ditulis oleh Mikha.
Betlehem Efrata – Betlehem Tanah Yehuda = sudah jelas BEDA!!!
Yang terkecil – Bukan Yang terkcil = sudah jelas BEDA!!!
Pelajari secara perikop..
Seperti yang saya lakukan sebelumnya, bahwa untuk menafsirkan sebuah ayat tidak bisa dibaca hanya sepenggal. Harus dibaca secara perikop (keseluruhan cerita) di ayat-ayat sebelumnya dan ayat-ayat sesudahnya.
Jika kita membaca kitab Mikha pasal 3-4, maka kita mendapat sebuah cerita kesuraman-kesuraman yang terjadi di tanah Israel. Kedzaliman, korupsi, nabi-nabi palsu, ketidak adilan dan lain-lain menjadi pemandangan yang lumrah sehingga Tuhan memberikan pengetahuan kepada Nabi Mikha bahwa semua ini akan berakhir ketika Tuhan membangkitkan seseorang dari suku Bethlehem efrata, yaitu sebuah suku yang terkecil dari kaum Yehuda, dan dia akan memerintah Israel dengan baik. Dia akan memerintah sesuai kehendak Tuhan sehingga masa kejayaannya ini akan dikenang sepanjang zaman. (Baca Mikha 5:1-4)
Apabila ada sebuah bangsa (baik itu Asyur atau negara lainnya) yang ingin menjajah atau menindas Israel, maka dia akan melawannya dengan pedang terhunus (senjata) sehingga bangsa penyerang tersebut pergi dari Israel. (Baca Mika 5:5-6)
Apakah sampai sini terlihat digenapi oleh Yesus?
Sama sekali tidak!! Sebab Yesus tidak pernah diceritakan mengangkat senjata, apalagi bisa sampai mengusir bangsa-bangsa yang sedang menjajah Israel saat itu. Jadi bagaimana mungkin Yesus dikatakan menggenapkan nubuat ini?
Ada seorang apologetic Kristen mengatakan bahwa Asyur itu maksudnya adalah Dosa, bukan kerajaan Asyur secara nyata. Maka menurut saya, penafsiran seperti itu terlalu melenceng jauh dari tekstual alkitab. Sebab ayatnya begitu gamblang menuliskan “Jika Asyur masuk dan menginjakkan kaki di daerah kita (Yehuda)".
Mereka itu akan mencukur negeri Asyur dengan pedang dan negeri Nimrod dengan pedang terhunus; mereka akan melepaskan kita dari Asyur, apabila ia ini masuk ke negeri kita dan menginjak daerah kita. (Mikha 5:6) TR
dan Ia akan memberikan kedamaian. Apabila tentara Asyur menyerbu negeri kita dan mendobrak pertahanan kita, kita akan mengerahkan pemimpin-pemimpin kita yang terkuat untuk memerangi mereka. Pemimpin-pemimpin kita itu akan mengalahkan Asyur dengan kekuatan senjata, dan menyelamatkan kita dari tangan mereka. (Mikha 5:6) BIS
Dan inilah damai itu nantinja: Djika Asjur memasuki negeri kita serta mengindjak tanah kita, maka tudjuh gembala akan kita hadapkan lawannja, tudjuh hulubalang insani. Mereka akan merumput negeri Asjur dengan pedang, tanah Nimrod dengan parang. Ia akan melepaskan (kita) dari Asjur, pabila negeri kita dimasukinja dan djadjahan kita diindjaknja. (Mikha 5:6) ENDE 1970
Sementara pasca kematian Yesus, orang-orang Israel mengeluh demikian : “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. (Lukas 24:21)
Tentu maksud membebaskan bangsa Israel disini adalah dari penindasan bangsa Romawi, seperti Musa membebaskan nenek moyangnya dulu dari penindasan Fir’aun.
Harapan orang-orang Israel ini baru terpenuhi ketika pasukan Islam dibawah ke pemimpinan Umar bin Khattab mengusir Romawi dari Yerusalem, 600 tahun setelah peristiwa “penyaliban Yesus”.
Allahu ‘alam....
Hahaha penjelasan konyol, dan sangat tolol.. wajar kalian miskin terpuruk dan tertinggal, karena cara kalian memahami sesuatu mmg sangat2 kacau.
BalasHapusCaci maki anda saya anggap sebagai kepanikan sebab anda telah menyadarinya :).
HapusKami memang miskin sebab Yesus mengabarkan bahwa orang kaya Mustahil masuk surga, beliau bersabda : lebih mudah seekor unta masuk ke lubang jarum dibanding orang kaya masuk surga.
terimakasih sudah mampir dan membaca