Kutipan dari tulisan admin sarapanpagi.com
LAI Terjemahan Baru (TB), Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. (Matius 2:23)
King James Bible (KJV), And he came and dwelt in a city called Nazareth: that it might be fulfilled which was spoken by the prophets, He shall be called a Nazarene.
Textus Receptus (TR), και ελθων κατωκησεν εις πολιν λεγομενην ναζαρετ οπως πληρωθη το ρηθεν δια των προφητων οτι ναζωραιος κληθησεται
Translit Interlinear, kai {kemudian} elthôn {setelah datang} katôkêsen {tinggal} eis {di} polin {sebuah kota} legomenên {(yang) dipanggil} nazaret {nazaret} hopôs {supaya} plêrôthê {dipenuhi} to {yang} rêthen {dikatakan} dia {melalui} tôn prophêtôn {nabi-nabi} hoti {bahwa} nazôraios {orang nazaret} klêthêsetai {Ia akan disebut}
Matius mengatakan bahwa dalam hal itu sabda para nabi menjadi genap. Disini muncul suatu kesukaran, sebab dalam Perjanjian Lama tidak ada ayat yang mengatakan bahwa Mesias akan berasal dari Nazareth. Bahkan dalam seluruh Perjanjian Lama, kata Nazareth tidak pernah disebut. Namun demikian, Matius mengatakan bahwa tinggalnya Tuhan Yesus di Nazareth adalah penggenapan nubuat para nabi.
Dalam kutipan di atas, rupanya admin sarapan pagi lumayan jujur dengan mengatakan bahwa kata Nazareth tidak ditemukan dalam bagian kitab manapun dalam Perjanjian Lama. Tapi ada satu hal yang dia lupakan, bahwa Matius menulis, “disampaikan oleh NABI-NABI” artinya ada lebih dari satu orang Nabi yang bernubuat serupa tentang Nazareth. Namun sayang, ternyata kata tersebut tidak ditemukan.
Teka-teki itu oleh para ahli kitab, biasanya dipecahkan dengan 2 cara, yang kedua-duanya bisa benar bahkan mungkin kedua-duanya dengan serentak dimaksudkan oleh Matius :
LAI Terjemahan Baru (TB), Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. (Matius 2:23)
King James Bible (KJV), And he came and dwelt in a city called Nazareth: that it might be fulfilled which was spoken by the prophets, He shall be called a Nazarene.
Textus Receptus (TR), και ελθων κατωκησεν εις πολιν λεγομενην ναζαρετ οπως πληρωθη το ρηθεν δια των προφητων οτι ναζωραιος κληθησεται
Translit Interlinear, kai {kemudian} elthôn {setelah datang} katôkêsen {tinggal} eis {di} polin {sebuah kota} legomenên {(yang) dipanggil} nazaret {nazaret} hopôs {supaya} plêrôthê {dipenuhi} to {yang} rêthen {dikatakan} dia {melalui} tôn prophêtôn {nabi-nabi} hoti {bahwa} nazôraios {orang nazaret} klêthêsetai {Ia akan disebut}
Matius mengatakan bahwa dalam hal itu sabda para nabi menjadi genap. Disini muncul suatu kesukaran, sebab dalam Perjanjian Lama tidak ada ayat yang mengatakan bahwa Mesias akan berasal dari Nazareth. Bahkan dalam seluruh Perjanjian Lama, kata Nazareth tidak pernah disebut. Namun demikian, Matius mengatakan bahwa tinggalnya Tuhan Yesus di Nazareth adalah penggenapan nubuat para nabi.
Dalam kutipan di atas, rupanya admin sarapan pagi lumayan jujur dengan mengatakan bahwa kata Nazareth tidak ditemukan dalam bagian kitab manapun dalam Perjanjian Lama. Tapi ada satu hal yang dia lupakan, bahwa Matius menulis, “disampaikan oleh NABI-NABI” artinya ada lebih dari satu orang Nabi yang bernubuat serupa tentang Nazareth. Namun sayang, ternyata kata tersebut tidak ditemukan.
Teka-teki itu oleh para ahli kitab, biasanya dipecahkan dengan 2 cara, yang kedua-duanya bisa benar bahkan mungkin kedua-duanya dengan serentak dimaksudkan oleh Matius :
Dalam hal ini, admin Sarapan Pagi kurang jujur dengan mengatakan kedua-duanya bisa benar. Padahal yang namannya kemungkinan bisa saja kedua-duanya bisa SALAH!!! Dan kedua metoda ini harus diterapkan dalam pengujian agar tidak terkesan hanya menutup-nutupi kelemahan argumentasinya.
1. Dalam Yesaya 53:3 dinubuatkan bahwa Mesias akan merupakan seorang yang hina. Dengan tinggalnya Tuhan Yesus di Nazareth, nubuat itu dipenuhi, sebab hal berasal dari Nazaret dianggap sebagai suatu hal yang hina. Nazareth terdapat di daerah Galilea, pada zaman sekarang ini Nazareth adalah kota yang cukup besar dan modern. Tetapi pada zaman Tuhan Yesus, Nazaret adalah kota kecil dan tidak ternama. Pada waktu itu orang menganggap sebagai hal yang sangat aneh kalau Mesias datang dari kota Nazareth, kota yang sangat sederhana dan tak ternama itu.
Dalam Yohanes 1:46, Natanael mengatakan : "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?". Apalagi Nazareth terletak di Galilea, dan orang Yahudi di Yudea menganggap orang Yahudi di Galilea sebagai orang yang kurang murni dalam agama (walaupun praktek agama di galilea dan di Yudea sebenarnya tidak terlalu berlainan), sehingga hal berasal dari Galilea memberi cap yang agak hina pada seseorang.
Kita tidak bisa memvonis Nazareth sebagai kota yang hina sebab banyak orang shaleh berada disana pada waktu itu. Sebut saja Zakaria, dia seorang imam keturunan Harun. Kemudian Yusuf yang disebut-sebut sebagai keturunan Daud. Jadi bagaimana admin Sarapan Pagi punya pemikiran bahwa keagamaan disana kurang murni, sementara Zakaria, Yusuf, Maria dan Yohanes berasal dari sana.
Lalu Nazareth yang kurang terkenal, bukan berarti kota tersebut hina dan dianggap remeh oleh orang-orang seperti Natanael. Sebab masih banyak kota yang lebih tidak terkenal dari Nazareth, dan seharusnya dari sana Mesias berasal jika ukurannya kota terkenal atau bukan.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. (Yesaya 53:3)
Pada kenyataannya Yesus diikuti banyak orang kemanapun beliau pergi, bahkan beliau memiliki 12 Murid utama dan puluhan murid yang tersembunyi. Mengatakan bahwa beliau di hina dan dihindari orang, serta orang-orang menutup mukanya adalah pernyataan yang tidak kitabiah, mengada-ada, dan tentu saja sedang berupaya mencocok-cocok sebuah ayat nubuat agar terkesan digenapi oleh Yesus.
Baca perihal nubuat Yesaya secara lengkap disini.
Silakan lihat sendiri kisah Yesus berikut
Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. (Matius 4:25)
Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, (Matius 7:28)
Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, (Matius 12:46)
Masihkah mau mengatakan bahwa Yesus dihindari banyak orang? Bahkan kita pun tidak memperhitungkannya?
2. Mungkin juga Matius merujuk pada Yesaya 11:1, dimana Mesias disebut "tunas". Kata Ibrani untuk tunas adalah נצר - NETSER, yang bunyinya hampir sama dengan "Nazareth".
וְיָצָא חֹטֶר מִגֵּזַע יִשָׁי וְנֵצֶר מִשָּׁרָשָׁיו יִפְרֶה׃
Translit, VEYATSA KHOTER MIGEZA YISYAY VENETSERMISYARASHAV YIFREH
Admin SP berbicara kemungkinan untuk hal yang krusial ini, menandakan dia sendiripun “yakin tidak yakin” dengan pendapatnya. Sebab memang benar, Nazaret dan Netser itu tidak berhubungan sama sekali, KECUALI kalau dipaksakan seperti yang dilakukan oleh Admin SP.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Matius memaksudkan persamaan bunyi "Nazareth" dengan "NAZIR" (orang yang membaktikan dirinya secara khusus kepada pelayanan kepada Tuhan). Tetapi tafsiran yang ini kurang menarik, sebab dalam Perjanjian Lama tak pernah menyebut bahwa Mesias adalah seorang nazir.
Nazareth dan Nazir cenderung lebih mirip ketimbang Nester, hanya saja Admin SP menolak dengan alasan bahwa Perjanjian Lama tidak menyebutkan bahwa Mesias adalah seorang Nazir. Bahkan kalau mau fair, Admin SP juga harus tahu bahwa Perjanjian Lama juga TIDAK PERNAH menyebut mesias adalah seorang Tuhan atau Jelmaan Tuhan.
Ya... Admin SP ingin menghindari kesan bahwa tidak mungkin seorang Tuhan (Baca : Yesus) menjadi seorang pelayan Tuhan. Padahal kenyataannya Yesus adalah seorang Hamba Tuhan, Pelayan Tuhan atau suruhan Tuhan yang mengajak manusia untuk menyembah satu Tuhan saja yaitu Allah Bapak (Allah Ta’ala). Dan yang dinubuatkan dalam Kitab Ulangan 18:18-20 pun bukan datangnya seorang jelmaan Tuhan, tapi seorang utusan Tuhan atau lebih kita kenal dengan sebutan NABI.
Ada pendapat yang lain lagi yang lebih kurang menarik, misalnya tafsiran dari seorang ahli kitab M. Lidzbarski, yang menghubungkan ayat ini dengan suatu sekte yang disebut "nazôraiôn aireseôs" (sekte Nasrani). Karena tidak ada bukti bahwa Yesus mempunyai hubungan dengan sekte itu.
Alasan tidak ada bukti bahwa Yesus tidak memiliki hubungan dengan sekte Nazoraion disebabkan karena admin SP ingin menutupi hal yang melemahkan ke-ilahian Yesus. Melihat kenyataan bahwa orang-orang Nazareth adalah kelompok orang shaleh (para pelayan Tuhan, menurut admin SP), tentu saja ada kemungkinan mereka dekat dengan sekte ini. Apalagi kata Nazoraion ini sangat dekat baik susunan kata dan pelafazannya dengan Nazareth. Ditambah, adanya kemungkinan daerah itu disebut-sebut sebagai Nazareth disebabkan karena daerah tersebut berisi orang-orang yang menganut sekte Nazoraion.
Maka jelas bahwa Matius memperhatikan orang yang ragu-ragu akan martabat Yesus sebagai Mesias karena ia berasal di Nazareth yaitu daerah yang diremehkan orang Yahudi pada umumnya. Tulisan Matius ini justru dapat menghubungkan dengan Perjanjian Lama tentang "hamba yang hina" atau "Mesias yang dihina" (Yesaya pasal 42; 52 & 53; Mazmur 22:7; Daniel 9:26).
Admin SP menyebut Nazareth adalah daerah yang diremehkan orang Yahudi secara umum, tentu harus disertai bukti, tanpa bukti tentu argumen seperti itu adalah lemah. Jika kita melihat kenyataan, justru Arabia lah (keturunan Ismael) daerah yang diremehkan oleh bangsa Yahudi juga oleh bangsa-bangsa lain, sehingga keberadaan bangsa Arab tidak dipandang sebelah mata pun oleh bangsa-bangsa lain saat itu.
Sementara ayat-ayat Perjanjian Lama yang di klaim berhubungan dengan kedatangan Yesus sudah saya jelaskan di artikel-artikel sebelumnya. Dan hasilnya, tidak cocok dengan pribadi Yesus. Banyaknya orang yang mengikuti Yesus ketika beliau hidup, membuktikan bahwa beliau bukan orang yang hina. Malah beliau disebut-sebut sebagai keturunan Daud (keturunan orang terhormat), dilahirkan di kota Daud (di kota orang terhormat).
Admin SP juga menyertakan Mazmur 22:7 yang konon menghubungkan Perjanjian Lama tentang mesias yang hina.
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: (Mazmur 22:7)
Padahal ini bukan ayat Nubuat, melainkan nyanyian Daud. Lagi pula frasa “Semua yang melihat aku” sudah dibantah di atas bahwa Yesus di ikuti dan dicintai banyak orang selama beliau hidup. Jadi anggapan “semua orang menghinanya” adalah klaim yang tidak kitabiah dan mengada-ada. Dan orang Kristen sering sekali mengatakan itu, seolah dia lupa bagaimana Yesus bermukjizat untuk banyak orang dengan melipat gandakan jumlah roti dan ikan.
Ya, Yesus sosok yang diikuti dan dicintai banyak orang. BUKAN sosok yang dibenci dan dijauhi oleh semua orang. Catat itu baik-baik!!!
Silakan lihat sendiri kisah Yesus berikut
Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. (Matius 4:25)
Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, (Matius 7:28)
Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, (Matius 12:46)
Masihkah mau mengatakan bahwa Yesus dihindari banyak orang? Bahkan kita pun tidak memperhitungkannya?
2. Mungkin juga Matius merujuk pada Yesaya 11:1, dimana Mesias disebut "tunas". Kata Ibrani untuk tunas adalah נצר - NETSER, yang bunyinya hampir sama dengan "Nazareth".
וְיָצָא חֹטֶר מִגֵּזַע יִשָׁי וְנֵצֶר מִשָּׁרָשָׁיו יִפְרֶה׃
Translit, VEYATSA KHOTER MIGEZA YISYAY VENETSERMISYARASHAV YIFREH
Admin SP berbicara kemungkinan untuk hal yang krusial ini, menandakan dia sendiripun “yakin tidak yakin” dengan pendapatnya. Sebab memang benar, Nazaret dan Netser itu tidak berhubungan sama sekali, KECUALI kalau dipaksakan seperti yang dilakukan oleh Admin SP.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Matius memaksudkan persamaan bunyi "Nazareth" dengan "NAZIR" (orang yang membaktikan dirinya secara khusus kepada pelayanan kepada Tuhan). Tetapi tafsiran yang ini kurang menarik, sebab dalam Perjanjian Lama tak pernah menyebut bahwa Mesias adalah seorang nazir.
Nazareth dan Nazir cenderung lebih mirip ketimbang Nester, hanya saja Admin SP menolak dengan alasan bahwa Perjanjian Lama tidak menyebutkan bahwa Mesias adalah seorang Nazir. Bahkan kalau mau fair, Admin SP juga harus tahu bahwa Perjanjian Lama juga TIDAK PERNAH menyebut mesias adalah seorang Tuhan atau Jelmaan Tuhan.
Ya... Admin SP ingin menghindari kesan bahwa tidak mungkin seorang Tuhan (Baca : Yesus) menjadi seorang pelayan Tuhan. Padahal kenyataannya Yesus adalah seorang Hamba Tuhan, Pelayan Tuhan atau suruhan Tuhan yang mengajak manusia untuk menyembah satu Tuhan saja yaitu Allah Bapak (Allah Ta’ala). Dan yang dinubuatkan dalam Kitab Ulangan 18:18-20 pun bukan datangnya seorang jelmaan Tuhan, tapi seorang utusan Tuhan atau lebih kita kenal dengan sebutan NABI.
Ada pendapat yang lain lagi yang lebih kurang menarik, misalnya tafsiran dari seorang ahli kitab M. Lidzbarski, yang menghubungkan ayat ini dengan suatu sekte yang disebut "nazôraiôn aireseôs" (sekte Nasrani). Karena tidak ada bukti bahwa Yesus mempunyai hubungan dengan sekte itu.
Alasan tidak ada bukti bahwa Yesus tidak memiliki hubungan dengan sekte Nazoraion disebabkan karena admin SP ingin menutupi hal yang melemahkan ke-ilahian Yesus. Melihat kenyataan bahwa orang-orang Nazareth adalah kelompok orang shaleh (para pelayan Tuhan, menurut admin SP), tentu saja ada kemungkinan mereka dekat dengan sekte ini. Apalagi kata Nazoraion ini sangat dekat baik susunan kata dan pelafazannya dengan Nazareth. Ditambah, adanya kemungkinan daerah itu disebut-sebut sebagai Nazareth disebabkan karena daerah tersebut berisi orang-orang yang menganut sekte Nazoraion.
Maka jelas bahwa Matius memperhatikan orang yang ragu-ragu akan martabat Yesus sebagai Mesias karena ia berasal di Nazareth yaitu daerah yang diremehkan orang Yahudi pada umumnya. Tulisan Matius ini justru dapat menghubungkan dengan Perjanjian Lama tentang "hamba yang hina" atau "Mesias yang dihina" (Yesaya pasal 42; 52 & 53; Mazmur 22:7; Daniel 9:26).
Admin SP menyebut Nazareth adalah daerah yang diremehkan orang Yahudi secara umum, tentu harus disertai bukti, tanpa bukti tentu argumen seperti itu adalah lemah. Jika kita melihat kenyataan, justru Arabia lah (keturunan Ismael) daerah yang diremehkan oleh bangsa Yahudi juga oleh bangsa-bangsa lain, sehingga keberadaan bangsa Arab tidak dipandang sebelah mata pun oleh bangsa-bangsa lain saat itu.
Sementara ayat-ayat Perjanjian Lama yang di klaim berhubungan dengan kedatangan Yesus sudah saya jelaskan di artikel-artikel sebelumnya. Dan hasilnya, tidak cocok dengan pribadi Yesus. Banyaknya orang yang mengikuti Yesus ketika beliau hidup, membuktikan bahwa beliau bukan orang yang hina. Malah beliau disebut-sebut sebagai keturunan Daud (keturunan orang terhormat), dilahirkan di kota Daud (di kota orang terhormat).
Admin SP juga menyertakan Mazmur 22:7 yang konon menghubungkan Perjanjian Lama tentang mesias yang hina.
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: (Mazmur 22:7)
Padahal ini bukan ayat Nubuat, melainkan nyanyian Daud. Lagi pula frasa “Semua yang melihat aku” sudah dibantah di atas bahwa Yesus di ikuti dan dicintai banyak orang selama beliau hidup. Jadi anggapan “semua orang menghinanya” adalah klaim yang tidak kitabiah dan mengada-ada. Dan orang Kristen sering sekali mengatakan itu, seolah dia lupa bagaimana Yesus bermukjizat untuk banyak orang dengan melipat gandakan jumlah roti dan ikan.
Ya, Yesus sosok yang diikuti dan dicintai banyak orang. BUKAN sosok yang dibenci dan dijauhi oleh semua orang. Catat itu baik-baik!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar