Ada sebuah keyakinan dalam diri orang-orang Kristen bahwa kedatangan Yesus sudah dinubuatkan (diramalkan) sejak awal. Salah satunya adalah nubuat yang tertulis dalam Kitab Kejadian berikut :
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. (Kejadian 49:10).
Menurut pemahaman mereka (Kristen), ayat ini mengabarkan bahwa kerajaaan (baik itu kerajaan dunia maupun kerajaan Tuhan) tidak akan beranjak (pergi) dari keturunan orang-orang Yehuda untuk selama-lamanya. Dengan kata lain, mereka memiliki anggapan bahwa para nabi-nabi hanya ada dan muncul dari keturunan Yehuda, dan tidak akan perbah muncul dari bangsa di luar Yehuda.
Benarkah begitu?
Kalau anggapannya demikian, tentulah ke-Maha adilan Tuhan dipertanyakan, sebab umat yang ada di atas bumi ini tidak hanya mendiami tanah Israel dan sekitarnya saja. Ada bangsa China, India, Inca, Papua dan seterusnya yang juga perlu bimbingan dari seorang Nabi agar bisa berada di jalan Tuhan. Coba saja bayangkan, bagaimana mungkin orang yang berada di China atau India (misalnya) mengetahui adanya Tuhan, sebab jarak mereka ke Israel sangat jauh, dan pada waktu itu belum ada TV kabel apalagi internet. Kasihan donk kalau mereka nanti di akhirat harus di siksa Cuma gara-gara tidak mengenal Tuhan karena kesalahan Tuhan sendiri yang tidak mengutus nabi-nabi dari kalangan bangsa mereka sendiri (atau minimalnya bangsa terdekat mereka).
Jadi menurut saya, lebih logis apa yang dikatakan Al-Qur’an bahwa Tuhan telah mengutus nabi-nabinya ke segala umat manusia yang ada di muka bumi ini, agar kelak di akhirat mereka tidak punya Alasan berkelit ketika Tuhan bertanya “Kenapa kamu tidak mengenal-KU? Apakah tidak ada orang yang memberitahumu dulu?”
“Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya” (Qs. Al-Mukminun : 44).
Buktinya mana kalau ada nabi dari bangsa selain dari bangsa Israel?
Selain ayat diatas, masih banyak informasi dari Al-Qur’an bahwa Allah telah mengutus banyak Nabi ke setiap umat, baik yang di ceritakan maupun yang tidak diceritakan kisahnya.
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu”. (Qs. Al-Mukmin : 78).
Kembali ke topik utama...
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. (Kejadian 49:10).
Sebenarnya ayat ini sama dengan analogi berikut :
“Bulan akan terus menguasai malam, sampai yang lebih terang datang”
Apa yang lebih terang?
Kalau anda menjawab “Bulan”, maka bisa dipastikan ilmu bahasa anda sangat rendah. Anak TK pun akan setuju jika jawabannya adalah Matahari.
Mari kita praktekan pada ayat Kejadian 49:10 tadi..
Siapa yang datang?
Kalau anda menjawab “Keturunan Yehuda” berarti kedegilan hati anda sudah sangat parah.. sebab sama saja anda menjawab analogi tadi dengan jawaban “Bulan”.
Sebenarnya tidak sulit memahami analogi tersebut, hanya saja ego dan kedegilan membuat orang sulit memahami sebuah kalimat yang sebenarnya mudah di mengerti.
Kesimpulannya, bahwa tongkat kerajaan TIDAK akan beranjak dari keluarga Yehuda SEHINGGA dia yang berhak datang mengambilnya. Dan tentu saja orang yang berhak ini BUKAN dari keluarga atau keturunan Yehuda (ingat analogi Bulan tadi).
Apakah Yesus termasuk yang dinubuatkan dalam kitab kejadian 49:10 ini?
Silakan baca artikel-artikel saya sebelumnya tentang silsilah Yesus, bahwa dia BUKAN keturunan keluarga Daud. Seandainya dia adalah keturunan Daud-pun, Tuhan telah memutus rantai kerajaan tersebut di tangan Yekhonya dan Yoyakim.
Perhatikan baik-baik ayat berikut :
Adakah Konya ini suatu benda yang hina, yang akan dipecahkan orang, atau suatu periuk yang tidak disukai orang? Mengapakah ia dicampakkan dan dilemparkan ke negeri yang tidak dikenalnya? (Yeremia 22:28)
Hai negeri, negeri, negeri! Dengarlah firman TUHAN! (Yeremia 22:29)
Beginilah firman TUHAN: "Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda." (Yeremia 22:30)
Siapa Konya?
Tangan pengedit Alkitab begitu iseng-nya merubah isi Alkitab untuk mengelabui pembacanya yang awam. Sehingga nama Yekhonya pun ia edit sedemikian rupa menjadi Konya.
Siapa Yekhonya atau Konya itu?
Dia adalah orang yang disebut-sebut sebagai nenek moyangnya Yesus oleh si penulis Perjanjian Baru, Matius. Padahal dalam Nubuat Yeremia 22:30, Konya ditakdirkan untuk TIDAK memiliki anak. Beginilah firman TUHAN: "Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak..”
Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. (Matius 1:11)
Buktinya kalau Konya itu adalah Yekhonya?
Zedekia bin Yosia menjadi raja menggantikan Konya bin Yoyakim (Yeremia 37:1)
Pasti ada Kristen nyeletuk, “Lihat donk kedua ayat itu beda. Yang satu Yekhonya bin Yosia.. yang satu lagi Yekhonya bin Yoyakim”
Maka saya katakan bahwa tangan iseng penulis Alkitab telah lancang mengedit kitab Tuhan dengan menghilangkan nama Yoyakim dari sana. Baca modus penghilangan nama Yoyakim oleh Matius disini.
Kesimpulannya sangat jelas bukan? BAHWA keturunan Konya atau Yekhonya sudah ditakdirkan tidak memiliki anak, dan tidak ada yang duduk di takhta Daud apalagi memerintah Yehuda. Dan konon, Yesus adalah keturunan si Konya ini.
Jika masih ada yang maksa bahwa Yesus mewarisi tongkat kerajaan Yehuda seperti yang dinubuatkan Kitab Kejadian 49:10, berarti dia telah menentang Tuhan yang bernubuat bahwa keturunan Konya TIDAK akan ada yang duduk di takhta Daud apalagi memerintah Yehuda. Dan konon, Yesus adalah keturunan si Konya ini.
Kalau belum paham, silakan baca ulang dari atas. Atau kalau tidak sependapat, silakan berargumen dengan baik di kolom komentar blog ini.
Lalu siapa orang yang berhak atas kerajaan itu? Yang akan datang dan menaklukan bangsa-bangsa? Yang tentu saja BUKAN dari keturunan Yehuda?
Insya Allah saya akan membahasnya di artikel selanjutnya.
Allahu ‘alam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar